gabrielturang
Norma Kesopanan Norma Kesusilaan dan Norma Agama
0 votes Thanks 1
nur321321 Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Jakarta Fiksiana Freez HomePolitikBirokrasi Artikel Birokrasi King Amil Hamzah Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik. Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Jadikan Teman | Kirim Pesan 0inShare Regulasi dan Kode Etik Pertambangan Sebagai Landasan Menciptakan Kemandirian dan Kesejahteraan OPINI | 02 January 2014 | 23:31 Dibaca: 173 Komentar: 1 0
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang amat luar biasa. Kekayaan bioderversitas Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Tingginya tingkat bioderversitas Indonesia ditunjukan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga di dunia, dapat ditemukan di Indonesia, kemudian 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptile, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang dan 25% dari hewan laut. Dalam bidang agriculture Indonesia juga dikenal atas kekayaan tanaman perkebunannya seperti, biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh dan bahkan kayu yang banyak menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber kekayaan Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayati saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai bahan tambang. Seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tambang, bauksit, batu bara, emas dan perak. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor. Dilihat dari faktor astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang bisa hidup di Indonesia. Kemudian dilihat dari segi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik. Sehingga terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan di Indoneisa yang kaya akan sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, turut serta dalam mendukung berbagai jenis mineral. Kelebihan ini dapat menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy) jika dikelola dengan maksimal. Dari modal ini tentunya dapat menjadi senjata Indonesia dalam menciptakan kemandirian. Pengelolaan sumber daya alam yang ada harus menjadi perhatian khusus.
Dari banyak kelebihan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang ada, pertambanganlah yang banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pertambangan dinilai menjadi kelebihan Indonesia yang paling mendatangkan keuntungan (profit center ). Hal ini tampak tidak mengherankan jika menilik hasil pertambangan Indoneisa sendiri. Contohnya saja tambang emas yang terletak di Tambangapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Inilah tambang terbesar di dunia, menurut majalah Mining Internasional pada tahun 2007, tambang ini berpenghasilan $6255 Miliar. Sahamnya dimiliki oleh PT. Freeport Indonesia. Selain itu juga terdapat PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan tambang batu hijau yang terletak di sebelah barat daya pulau Sumatra, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa barat Provinsi NTB. Dua contoh pertambangan diatas merupakan sebagian dari banyak pertambangan yang menjamur di Indonesia. Adanya pertambangan di Indonesia tidak semerta-merta terbentuk tanpa aturan. Banyak orang berpendapat bahwa pertambangan hanya menjadi sarana pengelola dalam mencari keuntungan khususnya bagi penanam modal. Sedangkan pemilik SDA atau stakeholdernya tidak mendapat profit dalam pengelolaan. Anggapan tersebut nampaknya terlalu sempit dan kurang objektif tanpa mengetahui, sistematika proes yang mengatur dibalik adanya sebuah pertambangan dan arti dari pertambangan itu sendiri.
Norma Kesusilaan dan
Norma Agama
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang amat luar biasa. Kekayaan bioderversitas Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Tingginya tingkat bioderversitas Indonesia ditunjukan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga di dunia, dapat ditemukan di Indonesia, kemudian 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptile, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang dan 25% dari hewan laut. Dalam bidang agriculture Indonesia juga dikenal atas kekayaan tanaman perkebunannya seperti, biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh dan bahkan kayu yang banyak menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber kekayaan Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayati saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai bahan tambang. Seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tambang, bauksit, batu bara, emas dan perak. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor. Dilihat dari faktor astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang bisa hidup di Indonesia. Kemudian dilihat dari segi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik. Sehingga terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan di Indoneisa yang kaya akan sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, turut serta dalam mendukung berbagai jenis mineral. Kelebihan ini dapat menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy) jika dikelola dengan maksimal. Dari modal ini tentunya dapat menjadi senjata Indonesia dalam menciptakan kemandirian. Pengelolaan sumber daya alam yang ada harus menjadi perhatian khusus.
Dari banyak kelebihan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang ada, pertambanganlah yang banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pertambangan dinilai menjadi kelebihan Indonesia yang paling mendatangkan keuntungan (profit center ). Hal ini tampak tidak mengherankan jika menilik hasil pertambangan Indoneisa sendiri. Contohnya saja tambang emas yang terletak di Tambangapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Inilah tambang terbesar di dunia, menurut majalah Mining Internasional pada tahun 2007, tambang ini berpenghasilan $6255 Miliar. Sahamnya dimiliki oleh PT. Freeport Indonesia. Selain itu juga terdapat PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan tambang batu hijau yang terletak di sebelah barat daya pulau Sumatra, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa barat Provinsi NTB. Dua contoh pertambangan diatas merupakan sebagian dari banyak pertambangan yang menjamur di Indonesia. Adanya pertambangan di Indonesia tidak semerta-merta terbentuk tanpa aturan. Banyak orang berpendapat bahwa pertambangan hanya menjadi sarana pengelola dalam mencari keuntungan khususnya bagi penanam modal. Sedangkan pemilik SDA atau stakeholdernya tidak mendapat profit dalam pengelolaan. Anggapan tersebut nampaknya terlalu sempit dan kurang objektif tanpa mengetahui, sistematika proes yang mengatur dibalik adanya sebuah pertambangan dan arti dari pertambangan itu sendiri.