Sore ini ibuku meminta bantuan untuk membelikannya 1kg kentang dan juga dua buah tomat. Aku yang sebenarnya sedang tak memiliki pekerjaanpun mau saja walau sedikit malas. Ibu memberiku uang 15.000,- dengan berjalan kaki aku pun pergi ke warung Pak Agung. Disanalah tempa diama kau bisa membeli segala macam sayuran. Sesampainya disana aku berucap, "Beli! Beli!" tak lama istri Pak Agungpun datang menghampiriku dan berkata, "Beli apa neng?" aku berfikir sejenak, mencoba untuk mengingat apa yang tadi di suruh Ibuku. "Beli 1kg kentang sama 2 tomat aja bu," ujarku pelan.
Sementara istri Pak Agung sedang menimbang kentang dan memasukkannya ke dalam kantung plastik, aku berfikir; dari mana para penjual ini mendapatkan bahan-bahan ini? Selesai membungkus sayuran permintaanku ibu itu memberikannya padaku seraya berkata, "Jadi sebelas rebu neng," aku tersenyum seraya memberikan uang 15.000 pemberian Ibu. "Ibu dapat sayuran ini dari mana bu?" tanyaku iseng, "Dari pasar atuh neng, Ibumah kagak mungkin jauh-jauh ke kampung cuman buat beli beginian," Aku meng 'oh' kan jawaban sang ibu. "Memangnya kalau beli di kampung jauh lebih murah bu?" tanyaku lagi, "Iya atuh neng, kan kagak ada biaya transportasi dari sononya." Aku meng 'oh' lagi. Ibu itu kembali dengan uang kembalian 4.000 milikku. Aku tersenyum seraya berkata, "Terima kasih," dan sang Ibu pun membalasnya dengan senyuman dan juga ucapan "Sama-sama."
Sore ini ibuku meminta bantuan untuk membelikannya 1kg kentang dan juga dua buah tomat. Aku yang sebenarnya sedang tak memiliki pekerjaanpun mau saja walau sedikit malas. Ibu memberiku uang 15.000,- dengan berjalan kaki aku pun pergi ke warung Pak Agung. Disanalah tempa diama kau bisa membeli segala macam sayuran. Sesampainya disana aku berucap, "Beli! Beli!" tak lama istri Pak Agungpun datang menghampiriku dan berkata, "Beli apa neng?" aku berfikir sejenak, mencoba untuk mengingat apa yang tadi di suruh Ibuku. "Beli 1kg kentang sama 2 tomat aja bu," ujarku pelan.
Sementara istri Pak Agung sedang menimbang kentang dan memasukkannya ke dalam kantung plastik, aku berfikir; dari mana para penjual ini mendapatkan bahan-bahan ini? Selesai membungkus sayuran permintaanku ibu itu memberikannya padaku seraya berkata, "Jadi sebelas rebu neng," aku tersenyum seraya memberikan uang 15.000 pemberian Ibu. "Ibu dapat sayuran ini dari mana bu?" tanyaku iseng, "Dari pasar atuh neng, Ibumah kagak mungkin jauh-jauh ke kampung cuman buat beli beginian," Aku meng 'oh' kan jawaban sang ibu. "Memangnya kalau beli di kampung jauh lebih murah bu?" tanyaku lagi, "Iya atuh neng, kan kagak ada biaya transportasi dari sononya." Aku meng 'oh' lagi. Ibu itu kembali dengan uang kembalian 4.000 milikku. Aku tersenyum seraya berkata, "Terima kasih," dan sang Ibu pun membalasnya dengan senyuman dan juga ucapan "Sama-sama."
Kurang lebih seperti ini~