Di sebuah kantor, terdapat tiga kelompok pekerja yaitu manajer, staf, dan karyawan kontrak.
Teori fungsionalisme dapat diterapkan pada hubungan antara manajer dan staf. Manajer berperan sebagai pemimpin dan mengambil keputusan, sedangkan staf membantu manajer dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan kantor. Dalam hal ini, manajer dan staf berperan dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan kantor.
Namun, teori konflik dapat diterapkan pada hubungan antara manajer dan karyawan kontrak. Karyawan kontrak sering kali merasa tidak dihargai dan dianggap sebagai pekerjaan yang rendah oleh manajer dan staf. Karyawan kontrak juga seringkali tidak mendapatkan hak yang sama dengan staf dan manajer, seperti tunjangan dan asuransi kesehatan. Kondisi ini bisa menyebabkan ketidakpuasan dan konflik antara karyawan kontrak dan manajer.
Teori interaksi simbolik dapat diterapkan pada hubungan antara staf dan karyawan kontrak. Kedua kelompok ini seringkali bekerja bersama dalam proyek-proyek kantor. Interaksi antara staf dan karyawan kontrak dapat memengaruhi persepsi mereka satu sama lain. Jika staf memperlakukan karyawan kontrak dengan hormat dan menghargai kontribusinya, maka karyawan kontrak akan merasa dihargai dan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika staf memperlakukan karyawan kontrak dengan tidak sopan, maka karyawan kontrak akan merasa tidak dihargai dan bisa mempengaruhi kualitas kerja mereka.
Jawaban:
Di sebuah kantor, terdapat tiga kelompok pekerja yaitu manajer, staf, dan karyawan kontrak.
Teori fungsionalisme dapat diterapkan pada hubungan antara manajer dan staf. Manajer berperan sebagai pemimpin dan mengambil keputusan, sedangkan staf membantu manajer dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan kantor. Dalam hal ini, manajer dan staf berperan dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan kantor.
Namun, teori konflik dapat diterapkan pada hubungan antara manajer dan karyawan kontrak. Karyawan kontrak sering kali merasa tidak dihargai dan dianggap sebagai pekerjaan yang rendah oleh manajer dan staf. Karyawan kontrak juga seringkali tidak mendapatkan hak yang sama dengan staf dan manajer, seperti tunjangan dan asuransi kesehatan. Kondisi ini bisa menyebabkan ketidakpuasan dan konflik antara karyawan kontrak dan manajer.
Teori interaksi simbolik dapat diterapkan pada hubungan antara staf dan karyawan kontrak. Kedua kelompok ini seringkali bekerja bersama dalam proyek-proyek kantor. Interaksi antara staf dan karyawan kontrak dapat memengaruhi persepsi mereka satu sama lain. Jika staf memperlakukan karyawan kontrak dengan hormat dan menghargai kontribusinya, maka karyawan kontrak akan merasa dihargai dan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika staf memperlakukan karyawan kontrak dengan tidak sopan, maka karyawan kontrak akan merasa tidak dihargai dan bisa mempengaruhi kualitas kerja mereka.