Manusia adalah makhluq ciptaan Allah SWT yang terdiri dari unsur zahir (jasad) dan unsur gaib (ruh/jiwa). Paduan unsur bumi (jasad yang berasal dari tanah) dan langit (ruh) ini menghasilkan satu makhluq yang khas (32:7-10). Manusia memiliki karakteristik yang rumit dan kompleks, dimana didalamnya tergabung unsur kebaikan dan keburukan. Ia dapat meninggi melebihi para Malaikat, namun iapun dapat terjungkal ke jurang kehinaan melebihi binatang. Karena karakteristiknya yang khas, manusia sulit dimengerti dan dikenali secara utuh, kecuali oleh sang penciptanya sendiri. Banyak ilmuwan yang gagal memahami perilaku dan sifat khas manusia tersebut. Alexis Carrel, penulis buku The Misterious Man mengakui betapa banyak hal yang tidak diketahui tentang manusia, baik yang zahir maupun yang gaib. Ia memaparkan betapa manusia hingga kini masih sulit menghubungkan teori kedokteran dengan fenomena mimpi. Para ahli hingga kinipun belum mampu mengurai zat-zat apa yang menyusun gen hingga dapat membawa sedemikian banyak sifat dan karakter orang tua pada anaknya. Sebagian manusia ada yang meraba-raba sifat khas ini, lalu lahirlah berbagai teori tentang manusia. Darwin dengan teori evolusinya (1809-1882) mengatakan bahwa manusia adalah bentuk akhir daripada evolusi hayat, sedang binatang bersel satu sebagai awal evolusi. Dengan demikian Darwin telah menempatkan manusia dalam alam binatang, yang berarti baik akal budi, kesadaran moral maupun agamanya merupakan hasil perkembangan evolusioner.
Dengan mengerti kondisi semacam ini kita manusia yang memiliki akal fikiran dan telah diturunkan kepada manusia yaitu Al Qur'an dan Hadist maka tidak ada pilihan lain bagi kita manusia kecuali menegakkan nilai-nilai kemanusiaan manusia sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Mudah-mudahan kita bisa termasuk dari hamba-hambanya yang bisa selamat di dunia dan Akhirat. Wallahu a'lam !
Pendahuluan
Manusia adalah makhluq ciptaan Allah SWT yang terdiri dari unsur zahir (jasad) dan unsur gaib (ruh/jiwa). Paduan unsur bumi (jasad yang berasal dari tanah) dan langit (ruh) ini menghasilkan satu makhluq yang khas (32:7-10). Manusia memiliki karakteristik yang rumit dan kompleks, dimana didalamnya tergabung unsur kebaikan dan keburukan. Ia dapat meninggi melebihi para Malaikat, namun iapun dapat terjungkal ke jurang kehinaan melebihi binatang.
Karena karakteristiknya yang khas, manusia sulit dimengerti dan dikenali secara utuh, kecuali oleh sang penciptanya sendiri. Banyak ilmuwan yang gagal memahami perilaku dan sifat khas manusia tersebut. Alexis Carrel, penulis buku The Misterious Man mengakui betapa banyak hal yang tidak diketahui tentang manusia, baik yang zahir maupun yang gaib. Ia memaparkan betapa manusia hingga kini masih sulit menghubungkan teori kedokteran dengan fenomena mimpi. Para ahli hingga kinipun belum mampu mengurai zat-zat apa yang menyusun gen hingga dapat membawa sedemikian banyak sifat dan karakter orang tua pada anaknya.
Sebagian manusia ada yang meraba-raba sifat khas ini, lalu lahirlah berbagai teori tentang manusia. Darwin dengan teori evolusinya (1809-1882) mengatakan bahwa manusia adalah bentuk akhir daripada evolusi hayat, sedang binatang bersel satu sebagai awal evolusi. Dengan demikian Darwin telah menempatkan manusia dalam alam binatang, yang berarti baik akal budi, kesadaran moral maupun agamanya merupakan hasil perkembangan evolusioner.
Dengan mengerti kondisi semacam ini kita manusia yang memiliki akal fikiran dan telah diturunkan kepada manusia yaitu Al Qur'an dan Hadist maka tidak ada pilihan lain bagi kita manusia kecuali menegakkan nilai-nilai kemanusiaan manusia sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Mudah-mudahan kita bisa termasuk dari hamba-hambanya yang bisa selamat di dunia dan Akhirat. Wallahu a'lam !