Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Dalam ajaran islam diketahui bahwa manusia menjalani kehidupan dalam beberapa alam kehidupan, Alam kehidupan manusia yang pertama adalah alam roh. Di dalam alam inilah, Allah menciptakan roh manusia yang begitu suci dan bersih. Alam kehidupan yang selanjutnya adalah alam janin atau kehidupan manusia ketika beradadalam kandungan ibu. Di alam ini, Allah meniupkan roh manusia ke dalam rahim ibu yang kurang lebih terjadi ketika kehamilan memasuki usia 4 bulan.
Setelah dirasa cukup dalam alam kandungan, maka manusia akan muncul ke alam kehidupan yang ketiga yaitu alam dunia. Di alam dunia inilah manusia mengemban amanah yang tidak dapat dipikul oleh mahluk lain selain manusia, amanah tersebut adalah menjadi khalifah di bumi. Tugas menjadi khalifah yang di emban oleh manusia memberikan konsekuensi bahwa ia harus bertindak dan berperilaku sesuai aturan-Nya dan sekaligus dijabarkan oleh Rasul-Nya. Manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya, ia dibekali dengan akal dan hati nurani, serta ditunjang dengan penglihatan dan pendengaran. Itu semua adalah fasilitas terbaik Allah yang diberikan pada manusia agar ia bisa menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya. Lalu, menjadi sangat tidak etis jika manusia berbuat kerusakan setelah diciptakan dengan sebaik-baiknya.
Masa hidup manusia di alam ketiga ini berjalan begitu singkat, dalam ukuran dunia Rasulullah hanya hidup selama 63 tahun. Namun masa ini menjadi masa yang jika manusia berhasil melaluinya, maka tidak mungkin ia akan mendapat kehidupan yang baik pula di alam kehidupan yang selanjutnya.
Setelah masa hidup di alam ketiga ini usai, manusia memasuki alam kehidupan yang keempat yakni alam kubur atau alam barzakh. Disinilah semua manusia menunggu tiupan sangkakala malaikat isrofil untuk mengembalikan manusia kepada pemilik-Nya yaitu Allah Swt. pada tahap selanjutnya manusia harus bersiap-siap mempertanggung jawabkan semua perilaku nya di dunia kepada Allah Swt. Firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat 36 menegaskan hal ini,’’ Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban?
Salah seorang sahabat nabi yaitu Umar Bin Khattab ra. berkata,’’Hitunglah dirimu sebelum dihitung, dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang.
Hadirin yang dirahmati Allah
Pada akhirnya kita akan mempertanggung jawabkan semua perilaku kita di dunia terhadap Allah Swt. Pada saat itu, tidak akan terjadi ketidakadilan dan tidak ada pula kesalahan yang di tutupi sekecil apapun itu. Dengan mengetahui hal ini, agaknya kita harus sadar bahwa kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri. Lalu masih adakah alasan untuk menunda kebaikan dan abai terhadap sikap dan perilaku yang tidak baik?
Hadirin Rahimakumullah
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, saya tekankan bahwa yang menyampaikan tidak lebih baik dari yang mendengarkan. Meskipun demikian, semoga sedikit ilmu yang disampaikan bermanfaat dan berkah. Akhir kata, saya mohon maaf terhadap setiap kekurangan dan kesalahan selama penceramahan ini berlangsung. Terima Kasih
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Dalam ajaran islam diketahui bahwa manusia menjalani kehidupan dalam beberapa alam kehidupan, Alam kehidupan manusia yang pertama adalah alam roh. Di dalam alam inilah, Allah menciptakan roh manusia yang begitu suci dan bersih. Alam kehidupan yang selanjutnya adalah alam janin atau kehidupan manusia ketika beradadalam kandungan ibu. Di alam ini, Allah meniupkan roh manusia ke dalam rahim ibu yang kurang lebih terjadi ketika kehamilan memasuki usia 4 bulan.
Setelah dirasa cukup dalam alam kandungan, maka manusia akan muncul ke alam kehidupan yang ketiga yaitu alam dunia. Di alam dunia inilah manusia mengemban amanah yang tidak dapat dipikul oleh mahluk lain selain manusia, amanah tersebut adalah menjadi khalifah di bumi. Tugas menjadi khalifah yang di emban oleh manusia memberikan konsekuensi bahwa ia harus bertindak dan berperilaku sesuai aturan-Nya dan sekaligus dijabarkan oleh Rasul-Nya.
Manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya, ia dibekali dengan akal dan hati nurani, serta ditunjang dengan penglihatan dan pendengaran. Itu semua adalah fasilitas terbaik Allah yang diberikan pada manusia agar ia bisa menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya. Lalu, menjadi sangat tidak etis jika manusia berbuat kerusakan setelah diciptakan dengan sebaik-baiknya.
Masa hidup manusia di alam ketiga ini berjalan begitu singkat, dalam ukuran dunia Rasulullah hanya hidup selama 63 tahun. Namun masa ini menjadi masa yang jika manusia berhasil melaluinya, maka tidak mungkin ia akan mendapat kehidupan yang baik pula di alam kehidupan yang selanjutnya.
Setelah masa hidup di alam ketiga ini usai, manusia memasuki alam kehidupan yang keempat yakni alam kubur atau alam barzakh. Disinilah semua manusia menunggu tiupan sangkakala malaikat isrofil untuk mengembalikan manusia kepada pemilik-Nya yaitu Allah Swt. pada tahap selanjutnya manusia harus bersiap-siap mempertanggung jawabkan semua perilaku nya di dunia kepada Allah Swt. Firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat 36 menegaskan hal ini,’’ Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban?
Salah seorang sahabat nabi yaitu Umar Bin Khattab ra. berkata,’’Hitunglah dirimu sebelum dihitung, dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang.
Hadirin yang dirahmati Allah
Pada akhirnya kita akan mempertanggung jawabkan semua perilaku kita di dunia terhadap Allah Swt. Pada saat itu, tidak akan terjadi ketidakadilan dan tidak ada pula kesalahan yang di tutupi sekecil apapun itu. Dengan mengetahui hal ini, agaknya kita harus sadar bahwa kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri. Lalu masih adakah alasan untuk menunda kebaikan dan abai terhadap sikap dan perilaku yang tidak baik?
Hadirin Rahimakumullah
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, saya tekankan bahwa yang menyampaikan tidak lebih baik dari yang mendengarkan. Meskipun demikian, semoga sedikit ilmu yang disampaikan bermanfaat dan berkah. Akhir kata, saya mohon maaf terhadap setiap kekurangan dan kesalahan selama penceramahan ini berlangsung. Terima Kasih
Billahi Taufiq Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh