Suatu hari, diceritakan disebuah sekolah yang sangat terkenal dengan prestasinya namun tidak dibidang kebersihan dan lingkungan hidup. Saat itu di pintu gerbang sekolah...
Santi : “Eh Dil, menurutmu gimana sekolah kita ini kok kotor banget sih banyak sampahnya lagi. Hiiii.” (bergidik)
Dila : “Iya San, mana sampahnya numpuk disudut sekolah, di laci meja. Kalau bisa mah aku panggil aja si Supermen, biar beralih profesi jadi tukang bersih-bersih haha.” (tertawa)
Santi : “Haha kamu bisa saja, mana mungkin si Supermen mau jadi tukang bersih-bersih. Udah yuk masuk kelas, bel sudah berbunyi.”
Setelah melaksanakan pembelajaran, bel istirahat pun berbunyi.
Santi : “Lama-lama tiap kali menangani masalah sama sampah itu kok sulit banget. Apalagi banyak juga yang buang sampah sembarangan, tidak mau membedakan mana sampah daun, kertas, maupun plastik.”
Dila : “Kepala Sekolah juga sudah mencanangkan beberapa rencana namun tidak terealisasi juga.”
Santi : “Apa mungkin di ruang guru ada sampah juga??”
Dila : “Aku tidak tahu pasti.”
Yono : “Hai semua. Lagi bahas apa nih serius amat.”
Santi : “Ini lagi bahas masalah penanganan sampah disekolah kita.”
Dila : “Iya soalnya kita juga memikirkan solusi permasalahan ini. Kalau dibiarin nantinya sekolah kita jadi gunung sampah dong.”
Yono : “Gimana kalau kita membentuk organisasi lingkungan hidup aja. Gimana??”
Santi : “Nah aku setuju tuh. Dari mana dapat ide seperti itu??’
Yono : “Kebetulan aku punya temen, dia cerita sama aku kalau disekolahnya ada organisasi lingkungan hidup jadi sekolahnya selalu bersih dan indah.
Dila : “Ooohhh..... Kalau begitu kita usulkan ke Kepala Sekolah. Gimana teman-teman.”
Suatu hari, diceritakan disebuah sekolah yang sangat terkenal dengan prestasinya namun tidak dibidang kebersihan dan lingkungan hidup. Saat itu di pintu gerbang sekolah...
Santi : “Eh Dil, menurutmu gimana sekolah kita ini kok kotor banget sih banyak sampahnya lagi. Hiiii.” (bergidik)
Dila : “Iya San, mana sampahnya numpuk disudut sekolah, di laci meja. Kalau bisa mah aku panggil aja si Supermen, biar beralih profesi jadi tukang bersih-bersih haha.” (tertawa)
Santi : “Haha kamu bisa saja, mana mungkin si Supermen mau jadi tukang bersih-bersih. Udah yuk masuk kelas, bel sudah berbunyi.”
Setelah melaksanakan pembelajaran, bel istirahat pun berbunyi.
Santi : “Lama-lama tiap kali menangani masalah sama sampah itu kok sulit banget. Apalagi banyak juga yang buang sampah sembarangan, tidak mau membedakan mana sampah daun, kertas, maupun plastik.”
Dila : “Kepala Sekolah juga sudah mencanangkan beberapa rencana namun tidak terealisasi juga.”
Santi : “Apa mungkin di ruang guru ada sampah juga??”
Dila : “Aku tidak tahu pasti.”
Yono : “Hai semua. Lagi bahas apa nih serius amat.”
Santi : “Ini lagi bahas masalah penanganan sampah disekolah kita.”
Dila : “Iya soalnya kita juga memikirkan solusi permasalahan ini. Kalau dibiarin nantinya sekolah kita jadi gunung sampah dong.”
Yono : “Gimana kalau kita membentuk organisasi lingkungan hidup aja. Gimana??”
Santi : “Nah aku setuju tuh. Dari mana dapat ide seperti itu??’
Yono : “Kebetulan aku punya temen, dia cerita sama aku kalau disekolahnya ada organisasi lingkungan hidup jadi sekolahnya selalu bersih dan indah.
Dila : “Ooohhh..... Kalau begitu kita usulkan ke Kepala Sekolah. Gimana teman-teman.”
Yono dan Santi : “Setuju.” (berkata bersamaan)