Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.
Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.
Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”
Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.
Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lebat,lebat,bolong."
Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.
Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.
Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”
Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.
Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lebat,lebat,bolong."