Partikel "wa" dalam bahasa Jepang digunakan untuk menunjukkan topik atau subjek pembicaraan dalam sebuah kalimat.
"Shiranai" (知らない) artinya "tidak tahu", "wakaranai" (わからない) artinya "tidak mengerti", dan "shirimasen" (知りません) artinya "saya tidak tahu". Ketiganya mempunyai arti yang mirip, tetapi tingkat kepastian atau keakuratan informasi yang diungkapkan berbeda. "Shiranai" dan "shirimasen" lebih mengindikasikan ketidaktahuan, sedangkan "wakaranai" mengindikasikan ketidaktahuan atau ketidakmengertian karena informasi kurang jelas.
"Nani" (何) artinya "apa", sedangkan "nan" (なん) juga artinya "apa" tetapi lebih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Tidak ada perbedaan makna yang signifikan antara keduanya.
"Takai" (高い) artinya "mahal" dan digunakan untuk menggambarkan harga suatu barang atau jasa. Sedangkan "kakkoii" (かっこいい) artinya "keren" atau "gagah" dan digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menarik, menawan, atau bergaya.
"Iku" (行く) artinya "pergi", sedangkan "kuru" (来る) artinya "datang". Kedua kata ini merupakan kata kerja dasar dalam bahasa Jepang.
"Kara" (から) adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau ungkapan, di mana makna dari kalimat atau ungkapan pertama adalah sebab dari kalimat atau ungkapan kedua. Contoh: 雨が降ったから、外出しないつもりです。(Ame ga futta kara, gaishutsu shinai tsumori desu.) artinya "Karena hujan, saya tidak berencana untuk keluar."
Partikel "de" (で) digunakan untuk menunjukkan tempat atau cara melakukan suatu tindakan. Contoh: 私は車で学校に行きます。(Watashi wa kuruma de gakkou ni ikimasu.) artinya "Saya pergi ke sekolah dengan mobil."
"Tsugi" (次) artinya "berikutnya" atau "selanjutnya" dan digunakan untuk merujuk pada suatu hal yang akan terjadi atau dilakukan berikutnya. Contoh: 次の日曜日に映画館へ行きます。(Tsugi no nichiyoubi ni eigakan e ikimasu.) artinya "Saya akan pergi ke bioskop pada hari Minggu berikutnya."
"Shimau" (しまう) artinya "selesai" atau "menyelesaikan sesuatu". Sedangkan "owaru" (終わる) artinya "berakhir" atau "selesai" dalam konteks yang lebih umum. "Shimau" digunakan ketika ada tindakan yang selesai dilakukan, sedangkan "owaru" digunakan ketika suatu peristiwa atau kejadian mencapai akhirnya.
Kata kerja "suru" (する) berarti "melakukan" atau "mengerjakan" dan bisa digunakan dengan berbagai kata benda untuk membentuk kata kerja gabungan. Misalnya, "benkyou suru" (勉強する) artinya "belajar", "ryouri suru" (料理する) artinya "memasak", dan "kaimono suru" (買い物する) artinya "belanja". Untuk mengubah kata kerja "suru" menjadi bentuk kata benda, tambahkan "koto" (こと) setelah kata kerja tersebut. Contohnya, "benkyou suru koto" (勉強すること) artinya "belajar".
Semoga membantu