Coba jelaskan sejarah pura tuluk biyu batur kahyangan jagat akan ku kan kasi 70 poin
cittapuri
PURA TULUK BIYU (PURA BATUR KANGINAN DULU DAN SEKARANG Seperti yang telah dikemukakan, bahwa bersamaan dengan semakin maraknya hidup dan kehidupan beragama pada era sekarang di kalangan masyarakat umat hindu di Bali pada khusunya, sejalan dengan iklim kehidupan beragama seperti itu, memang patut di antisipasi dengan usaha penginformasian, pengkondisian, melalui uasaha penggalian dan pengungkapan berdasarkan sumber-sumber yang komperehensip oleh pihak-pihak instansi, badan, majelis yang berwenang dan berkompeten. Menimak kenyataan proses iklim kehidupan keagamaan yang seperti ini usaha yang telah di kemukakan itu memang telah di rintis sejak dulu walaupun di akui atau tidak, agak terlambat. Tetapi selaras dengan ajaran sanata dharma itu sendiri , usaha mulia seperti itu, tidak ada terlambatnya. Karena sejak antara tahu 1960-1970, penginformasian dan pengkondisian tentang aspek-aspek agama, penerbitan brosur agama, walaupun setensilan saja , oleh instansi dan majelis yang terkaiy, bersama-sama dengan para pemuka agama hindu dan para prajuru adat, di desa-desa adat bali..............................................................
Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan ini tergolong Pura Dewa Pratistha. Artinya yang menjadi pusat pemujaan di Pura Tuluk Biyu ini adalah Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya yaitu Dewa Uma Parwati. Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang di puja di Pura Teluk Biyu ini. Di pura ini memang ada beberapa pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur seperti adanya beberapa Pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur. Antara lain: Pelinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu. Pura Tuluk Biyu yang berdiri megah di sebelah selatan Pura Ulun Danu Batur di pinggir jalan Denpasar Singaraja lewat Kintamani ini sering juga disebut Pura Batur Kanginan. Pura Ulun Danu Batur dan Pura Tuluk Biyu pada mulanya berada di Desa Batur di bawah lereng Gunung Batur. Saat berada di bawah Pura Tuluk Biyu ini letaknya memang disebelah Timur Pura Ulun Danu Batur yang berada disebelah Utara Pura tuluk Biyu sekarang ini. Saat Bali diserang gempa yang sangat dasyat yang juga disebut jaman ”Gejer” Pura Ulun Danu Batur dan juga Pura Tuluk Biyu dan juga Pura-Pura lainnya di Bali banyak yang hancur berantakan. Untuk membangun kembali di Pura yang hancur tersebut maka Pura yang hancur di bawah kaki Gunung Batur itu lantas dibangun kembali di tempatnya yang sekarang di pinggir sebelah timur jalan Kintamani menuju Singaraja dari Denpasar. Karena itu Pura Ulun Danu Batur dan Pura Tuluk Biyu dewasa ini berjejer di timur jalan Kintamani Singaraja.
R1M4L41L4
A. PURA TULUK BIYU (PURA BATUR KANGINAN DULU DAN SEKARANG
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa bersamaan dengan semakin maraknya hidup dan kehidupan beragama pada era sekarang di kalangan masyarakat umat hindu di Bali pada khusunya, sejalan dengan iklim kehidupan beragama seperti itu, memang patut di antisipasi dengan usaha penginformasian, pengkondisian, melalui uasaha penggalian dan pengungkapan berdasarkan sumber-sumber yang komperehensip oleh pihak-pihak instansi, badan, majelis yang berw
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa bersamaan dengan semakin maraknya hidup dan kehidupan beragama pada era sekarang di kalangan masyarakat umat hindu di Bali pada khusunya, sejalan dengan iklim kehidupan beragama seperti itu, memang patut di antisipasi dengan usaha penginformasian, pengkondisian, melalui uasaha penggalian dan pengungkapan berdasarkan sumber-sumber yang komperehensip oleh pihak-pihak instansi, badan, majelis yang berwenang dan berkompeten. Menimak kenyataan proses iklim kehidupan keagamaan yang seperti ini usaha yang telah di kemukakan itu memang telah di rintis sejak dulu walaupun di akui atau tidak, agak terlambat. Tetapi selaras dengan ajaran sanata dharma itu sendiri , usaha mulia seperti itu, tidak ada terlambatnya. Karena sejak antara tahu 1960-1970, penginformasian dan pengkondisian tentang aspek-aspek agama, penerbitan brosur agama, walaupun setensilan saja , oleh instansi dan majelis yang terkaiy, bersama-sama dengan para pemuka agama hindu dan para prajuru adat, di desa-desa adat bali..............................................................
Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan ini tergolong Pura Dewa Pratistha. Artinya yang menjadi pusat pemujaan di Pura Tuluk Biyu ini adalah Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya yaitu Dewa Uma Parwati. Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang di puja di Pura Teluk Biyu ini. Di pura ini memang ada beberapa pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur seperti adanya beberapa Pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur. Antara lain: Pelinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu.
Pura Tuluk Biyu yang berdiri megah di sebelah selatan Pura Ulun Danu Batur di pinggir jalan Denpasar Singaraja lewat Kintamani ini sering juga disebut Pura Batur Kanginan. Pura Ulun Danu Batur dan Pura Tuluk Biyu pada mulanya berada di Desa Batur di bawah lereng Gunung Batur. Saat berada di bawah Pura Tuluk Biyu ini letaknya memang disebelah Timur Pura Ulun Danu Batur yang berada disebelah Utara Pura tuluk Biyu sekarang ini. Saat Bali diserang gempa yang sangat dasyat yang juga disebut jaman ”Gejer” Pura Ulun Danu Batur dan juga Pura Tuluk Biyu dan juga Pura-Pura lainnya di Bali banyak yang hancur berantakan. Untuk membangun kembali di Pura yang hancur tersebut maka Pura yang hancur di bawah kaki Gunung Batur itu lantas dibangun kembali di tempatnya yang sekarang di pinggir sebelah timur jalan Kintamani menuju Singaraja dari Denpasar. Karena itu Pura Ulun Danu Batur dan Pura Tuluk Biyu dewasa ini berjejer di timur jalan Kintamani Singaraja.