Ciri linguistik cerpen juru masak bahasa indonesia
gumantinr
Kelas : XI pelajaran : Bahasa Indonesia kategori : teks cerpen kata kunci : cerpen Juru Masak, ciri linguistik
pembahasan: Ciri linguistik pada cerpen adalah menggunakan kalimat yang menjelaskan peristiwa yang terjadi.
Kalimat yang mengandung ciri lingustik pada cerpen "Juru Masa;" 1) Bukan karena kenduri kurang meriah, tidak pula karena pelaminan tempat bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera.
2) Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
3) Musabab hengkangnya ia dari Lareh Panjang tidak lain adalah Renggogeni, anak perempuan tunggal beleng itu.
4) Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, agar tidak selalu bergantung pada induk semang.
5) Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.
6) Banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tetapi tak seorang perempuan pun yang mampu meluluhkan hatinya.
7) Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung.
8) Para tetua kampung menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan mempelai pria.
9) Tengoklah, Renggogeni kini tengah bersanding dengan Yusnaldi, perwira muda polisi yang bila tidak “macam-macam” tentu kariernya lekas menanjak.
10) Rombongan pengantar mempelai pria diam-diam juga kecewa pada tuan rumah, karena mereka hanya dijamu dengan menu masakan yang asal-asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan daging yang tak kempuh.
pelajaran : Bahasa Indonesia
kategori : teks cerpen
kata kunci : cerpen Juru Masak, ciri linguistik
pembahasan:
Ciri linguistik pada cerpen adalah menggunakan kalimat yang menjelaskan peristiwa yang terjadi.
Kalimat yang mengandung ciri lingustik pada cerpen "Juru Masa;"
1) Bukan karena kenduri kurang meriah, tidak pula karena pelaminan tempat bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera.
2) Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
3) Musabab hengkangnya ia dari Lareh Panjang tidak lain adalah Renggogeni, anak perempuan tunggal beleng itu.
4) Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, agar tidak selalu bergantung pada induk semang.
5) Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.
6) Banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tetapi tak seorang perempuan pun yang mampu meluluhkan hatinya.
7) Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung.
8) Para tetua kampung menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan mempelai pria.
9) Tengoklah, Renggogeni kini tengah bersanding dengan Yusnaldi, perwira muda polisi yang bila tidak “macam-macam” tentu kariernya lekas menanjak.
10) Rombongan pengantar mempelai pria diam-diam juga kecewa pada tuan rumah, karena mereka hanya dijamu dengan menu masakan yang asal-asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan daging yang tak kempuh.