AdiKoplak
Ciri Ciri Prosa pada cerpen: Prosa Lama - Bersifat statis - Istanasntris (cerita kerajaan) - Berbentuk hikayat,tambo, atau dongeng - Dipengaruhi kesustraan hindu dan arab - Ceritanya bersifat anonim - Milik Bersama
Prosa Baru - Bersifat dinamis - Masyarakat sentris (kehidupan sehari-hari) - Berbentuk cerpen, novel, drama, dll - Dipengaruhi kesustraan barat - Ceritanya bersifat anonim - Adanya pengarang - Tertulis
Kalau kita baca Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bangsawan, dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola-pola kalimatnya sama, malahan banyak kalimat dan ungkapan sama betul, tema ceritanya pun sama.
2. Diferensiasi sedikit Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
3. Tradisional Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadikan transisi. Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.
4. Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat Kebanyakan hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu hanya nama penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup di tengah-tengah masyarakat yang diceritakan secara turun-temurun.
5. Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis). Nama-nama tempat terjadinya perisitiwa juga tidak jelas.
6. Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, misalnya: harta, syahdan, maka, arkian, sebermula, dan lalu. Banyak memakai bentuk yang tetap sehingga terdapat banyak pengulangan kata, misalnya: Kata sahibul hikayat, ada sebuah negeri di tanah Andalas Palembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak cucu Raja Sulan, Muara Tatang nama sungainya. (dari Sejarah Melayu) Banyak memakai bentuk partikel pun dan lah Banyak memakai kalimat inversi, misalnya: Syahdan maka bertemulah rakyat Siam dengan rakyat Keling, lalu berperang. Lalu diceritakanlah segala kelakuan tuan putri dengan nahkoda itu.
7. Pokok Cerita
Selalu raja-raja dengan istananya, pemerintahannya, orang bawahannya, dan lain-lain. Tidak pernah menceritakan orang kebanyakan, kalaupun ada, yang diceritakan adalah orang kebanyakan yang luar biasa. Misalnya, orang yang sangat dungu atau yang sangat cerdik dan orang yang selalu malang.
Ciri-Ciri Prosa Baru
Untuk prosa baru saya akan jelaskan secara singkat saja mengenai ciri cirinya berikut ini :
Rakyat sentris (keadaan masyarakat) Dinamis(bisa diubah) Dipengaruhi sastra Inggris dan Belanda Adanya pengarang
Prosa Lama
- Bersifat statis
- Istanasntris (cerita kerajaan)
- Berbentuk hikayat,tambo, atau dongeng
- Dipengaruhi kesustraan hindu dan arab
- Ceritanya bersifat anonim
- Milik Bersama
Prosa Baru
- Bersifat dinamis
- Masyarakat sentris (kehidupan sehari-hari)
- Berbentuk cerpen, novel, drama, dll
- Dipengaruhi kesustraan barat
- Ceritanya bersifat anonim
- Adanya pengarang
- Tertulis
semoga membantu :)
1. Statis
Kalau kita baca Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bangsawan, dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola-pola kalimatnya sama, malahan banyak kalimat dan ungkapan sama betul, tema ceritanya pun sama.
2. Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
3. Tradisional
Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadikan transisi. Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.
4. Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat
Kebanyakan hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu hanya nama penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup di tengah-tengah masyarakat yang diceritakan secara turun-temurun.
5. Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis). Nama-nama tempat terjadinya perisitiwa juga tidak jelas.
6. Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, misalnya: harta, syahdan, maka, arkian, sebermula, dan lalu.
Banyak memakai bentuk yang tetap sehingga terdapat banyak pengulangan kata, misalnya: Kata sahibul hikayat, ada sebuah negeri di tanah Andalas Palembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak cucu Raja Sulan, Muara Tatang nama sungainya. (dari Sejarah Melayu)
Banyak memakai bentuk partikel pun dan lah
Banyak memakai kalimat inversi, misalnya: Syahdan maka bertemulah rakyat Siam dengan rakyat Keling, lalu berperang. Lalu diceritakanlah segala kelakuan tuan putri dengan nahkoda itu.
7. Pokok Cerita
Selalu raja-raja dengan istananya, pemerintahannya, orang bawahannya, dan lain-lain. Tidak pernah menceritakan orang kebanyakan, kalaupun ada, yang diceritakan adalah orang kebanyakan yang luar biasa. Misalnya, orang yang sangat dungu atau yang sangat cerdik dan orang yang selalu malang.
Ciri-Ciri Prosa Baru
Untuk prosa baru saya akan jelaskan secara singkat saja mengenai ciri cirinya berikut ini :
Rakyat sentris (keadaan masyarakat)
Dinamis(bisa diubah)
Dipengaruhi sastra Inggris dan Belanda
Adanya pengarang