auliamaulana
Zuhud : mendorong seseorang untuk bersikap optimis tawakkal: selalu berserah diri kepada allah s.w.t.
0 votes Thanks 0
abiyyu05
Beberapa poin yang menjadi ciri-ciri zuhud: Janganlah ada di dunia ini yang meresahkan kita, termasuk harta kita. Untuk itu, jika memang sudah saatnya harta kita dikeluarkan, berikanlah dalam bentuk sedekah kepada orang-orang yang berhak. Tidak merisaukan rusaknya urusan dunia. Orang yang zuhud adalah orang yang lebih merisaukan rusaknya pahala. Menganggap bahwa pujian dan cacian adalah sama. Hati orang yang zuhud akan sama ketika menghadapi pujian dan cacian karena sesungguhnya penilaian orang adalah semu. Janganlah kita diperbudak oleh penilaian orang.
Sesungguhnya bersikap wajarlah terhadap sesuatu yang dilihat orang lain. Jangan takut terhadap penilaian orang. Allah berfirman dalam suratnya Q.S Al-Hadid ayat 20, yang intinya bahwa sesungguhnya dunia tidak akan dibawa kemana-mana dan kehidupan di dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Oleh karena itu persiapkanlah bekal akhirat kita di dunia.
Dalam Q.S Al-Qashas ayat 77, Allah juga berfirman yang artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) se- bagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Dengan demikian, seorang yang zuhud dapat dengan fokus memikirkan akhirat tapi tidak pula meninggalkan dunia. Prioritas hidup ini di dunia ini hanyalah untuk kebaikan bukan kejahatan dan segala sesuatu yang tidak tuntas di dunia ini sesungguhnya di akhirat akan tertuntaskan. Oleh karena itu janganlah kita terpesona dengan dunia dan bahwasanya kita semua akan pulang ke sisi Allah SWT, ikatkan hati dengan akhirat.
1 votes Thanks 0
abiyyu05
Seseorang yang bersifat zuhud memiliki ciri ciri antara lain sebagai berikut.
1. Hidup sederhana
2. Tidak menumpuk numpuk harta.
3. Khusyuk dalam beribadah
4. tidak melakukan hidup berfoya foya dan bermegah megah.
5. Sangat berhati hati dalam memperoleh atau mencari nafkah.
6. Menjauhi sesuatu yang dianggap syubhat apalagi haram.
7. Senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat
tawakkal: selalu berserah diri kepada allah s.w.t.
Janganlah ada di dunia ini yang meresahkan kita, termasuk harta kita. Untuk itu, jika memang sudah saatnya harta kita dikeluarkan, berikanlah dalam bentuk sedekah kepada orang-orang yang berhak.
Tidak merisaukan rusaknya urusan dunia. Orang yang zuhud adalah orang yang lebih merisaukan rusaknya pahala.
Menganggap bahwa pujian dan cacian adalah sama. Hati orang yang zuhud akan sama ketika menghadapi pujian dan cacian karena sesungguhnya penilaian orang adalah semu. Janganlah kita diperbudak oleh penilaian orang.
Sesungguhnya bersikap wajarlah terhadap sesuatu yang dilihat orang lain. Jangan takut terhadap penilaian orang. Allah berfirman dalam suratnya Q.S Al-Hadid ayat 20, yang intinya bahwa sesungguhnya dunia tidak akan dibawa kemana-mana dan kehidupan di dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Oleh karena itu persiapkanlah bekal akhirat kita di dunia.
Dalam Q.S Al-Qashas ayat 77, Allah juga berfirman yang artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) se- bagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Dengan demikian, seorang yang zuhud dapat dengan fokus memikirkan akhirat tapi tidak pula meninggalkan dunia. Prioritas hidup ini di dunia ini hanyalah untuk kebaikan bukan kejahatan dan segala sesuatu yang tidak tuntas di dunia ini sesungguhnya di akhirat akan tertuntaskan. Oleh karena itu janganlah kita terpesona dengan dunia dan bahwasanya kita semua akan pulang ke sisi Allah SWT, ikatkan hati dengan akhirat.