Ciri-ciri pelaku perusakan dan penyerangan dua bangunan pos satpam di Gedung Sate atau kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan terekam kamera CCTV yang berada di area kejadian. Rekaman CCTV milik Pemprov Jabar ini bisa menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap identitas pelaku yang beraksi menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan video rekaman CCTV yang diputar Humas Pemprov Jabar kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (24/11/2014), pelaku seluruhya pria itu berjumlah empat orang.
Tiga pelaku menggunakan helm half face dan satu pelaku tidak memakai helm. Semua pelaku yang terpasang helm itu tidak menutupkan kacanya alias terang-terangan memperlihatkan wajah. Begitu juga pelaku tanpa helm. Kondisi tersebut setidaknya bisa mudah dikenali para saksi terutama sejumlah sekuriti Gedung Sate yang sewaktu kejadian berada di lokasi.
Dalam rekaman CCTV bergambar hitam putih di area Pos 4 dan 9, helm dua pelaku bercat gelap, satu lagi bercat terang atau sekilas putih. Semua pelaku berbalut jaket lengan panjang warna gelap dan celana panjang berkain gelap. Mereka masing-masing memakai sepatu kets.
Ciri lainnya yang menonjol, nampak dua unit sepeda motor yang ditunggangi pelaku ialah jenis matik. Namun sayan pada rekaman CCTV itu tidak terlihat jelas pelat nomor motor dan wajah pelaku.
"Mereka (pelaku) masih anak muda," ucap Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah kepada wartawan di Gedung Sate.
Ruddy meminta kepada polisi mengusut tuntas kejadian tersebut serta menangkap para pelakunya. "Peusakan fasilitas pemerintah ini merupakan tindakan kriminal," ujar Ruddy.
Kasus ini secara resmi sudah dilaporkan kepada polisi. Pihak Pemprov Jabar juga menyerahkan barang bukti berupa sejumlah batu yang dipakai pelaku dan rekaman CCTV.
"Kami percayakan kepada aparat kepolisian untuk mengambil langkah-langkah penindakan tegas terhadap para pelaku," ucap Ruddy menambahkan.
Insiden perusakan dua pos satpam Gedung Sate oleh gerombolan bermotor ini ditangani Polrestabes Bandung. Polis masih menyelidiki kasus tersebut.
Bandung
Ciri-ciri pelaku perusakan dan penyerangan dua bangunan pos satpam di Gedung Sate atau kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan terekam kamera CCTV yang berada di area kejadian. Rekaman CCTV milik Pemprov Jabar ini bisa menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap identitas pelaku yang beraksi menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan video rekaman CCTV yang diputar Humas Pemprov Jabar kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (24/11/2014), pelaku seluruhya pria itu berjumlah empat orang.
Tiga pelaku menggunakan helm half face dan satu pelaku tidak memakai helm. Semua pelaku yang terpasang helm itu tidak menutupkan kacanya alias terang-terangan memperlihatkan wajah. Begitu juga pelaku tanpa helm. Kondisi tersebut setidaknya bisa mudah dikenali para saksi terutama sejumlah sekuriti Gedung Sate yang sewaktu kejadian berada di lokasi.
Dalam rekaman CCTV bergambar hitam putih di area Pos 4 dan 9, helm dua pelaku bercat gelap, satu lagi bercat terang atau sekilas putih. Semua pelaku berbalut jaket lengan panjang warna gelap dan celana panjang berkain gelap. Mereka masing-masing memakai sepatu kets.
Ciri lainnya yang menonjol, nampak dua unit sepeda motor yang ditunggangi pelaku ialah jenis matik. Namun sayan pada rekaman CCTV itu tidak terlihat jelas pelat nomor motor dan wajah pelaku.
"Mereka (pelaku) masih anak muda," ucap Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah kepada wartawan di Gedung Sate.
Ruddy meminta kepada polisi mengusut tuntas kejadian tersebut serta menangkap para pelakunya. "Peusakan fasilitas pemerintah ini merupakan tindakan kriminal," ujar Ruddy.
Kasus ini secara resmi sudah dilaporkan kepada polisi. Pihak Pemprov Jabar juga menyerahkan barang bukti berupa sejumlah batu yang dipakai pelaku dan rekaman CCTV.
"Kami percayakan kepada aparat kepolisian untuk mengambil langkah-langkah penindakan tegas terhadap para pelaku," ucap Ruddy menambahkan.
Insiden perusakan dua pos satpam Gedung Sate oleh gerombolan bermotor ini ditangani Polrestabes Bandung. Polis masih menyelidiki kasus tersebut.
SEMOGA MEMBANTU