Jamilah
Bunda..apakah kamu lelah mengurusku setiap hari?kalau aku perhatikan wajahmu semakin menua saja setiap hari.
"Mama!Uang jajanku dong!" teriakku di pagi ini
"Tak ada nak,tapi tolong bantu ibu jual kue ini ya disekolah?"
"Aku gamau!aku maunya uang jajan!" Jawabku dengan ketus tanpa memperdulikan suaru bunda yang sudah melirih.Aku kan ingin uang jajan.
Ketika aku berangkat sekolah yang sedang dalam keadaan kesal,ku lihat bunda langsung menjual kue - kue itu ke pasar.api...ada yang beda.Wajahnya menjadi lebih pucat tapi karena aku yang maish kesal akhirnya aku langsung berangkat ke sekolah tanpa memikirkan soal bunda.
Disekolah,tanpa merasa bersalah sedikit pun aku tertawa dan bercanda ria dengan teman temanku.Tiba - tiba saja Ibu guru datang "Liona,ada kabar kalau ibu kamu masuk rumah sakit.Ayo kita kerumah sakit sekarang"
Aku kaget.Kaget bukan main.
"Bu...bunda masuk rumah sakit?!" Aku mendadak pingsan dan tidak tahu lagi apa yang terjadi.Ketika aku pingsan,yang muncul dalam bayangku hanyalah sosok bunda yang merawatku sejak kecil hingga sekarang ini.Bunda,jangan tinggalkan aku.Aku menyesal.
Aku berjanji akan selalu membantu Ibu tanpa sekalipun bantahan dariku.Tolong jangan pergi.....aku belum menjadi anak yang berbakti untukmu.
Aku pun akhirnya tersadar.Ku lihat kondisi bunda kritis karena ternyata selama ini ia mengidap kanker darah atau leukimia.Air mataku tak bisa berhenti menetes.Aku tidak perduli dengan apa - apa lagi,yang penting unda sehat kembali.
Dalam doa aku memohon "Ya Allah..berikan aku kesempatan untuk berbakti pada bunda"
Tiba tiba dokter pun keluar dan mengatakan bunda siuman.Aku langsung berlari menuju bunda dan kucium tangannya.
"Maafin aku bunda,aku janji akan selalu bantuin bunda jualan kue "
"Iya nak"
Setelah beberapa hari,bunda akhirnya bisa pulang.Au jadi lebih giat untuk membantunya dan belajar dengan tekun agar dia bangga.Tapi 1 tahun kemudian...dia pergi untuk selamanya dalam keadaan tersenyum.
Aku sangat sedih...tapi aku bersyukur.Karena aku masih diberi kesempatan untuk berbakti.Bunda,berbahagialah di Surga sana.Aku rindu untuk berbakti kepadamu.
"Mama!Uang jajanku dong!" teriakku di pagi ini
"Tak ada nak,tapi tolong bantu ibu jual kue ini ya disekolah?"
"Aku gamau!aku maunya uang jajan!"
Jawabku dengan ketus tanpa memperdulikan suaru bunda yang sudah melirih.Aku kan ingin uang jajan.
Ketika aku berangkat sekolah yang sedang dalam keadaan kesal,ku lihat bunda langsung menjual kue - kue itu ke pasar.api...ada yang beda.Wajahnya menjadi lebih pucat tapi karena aku yang maish kesal akhirnya aku langsung berangkat ke sekolah tanpa memikirkan soal bunda.
Disekolah,tanpa merasa bersalah sedikit pun aku tertawa dan bercanda ria dengan teman temanku.Tiba - tiba saja Ibu guru datang "Liona,ada kabar kalau ibu kamu masuk rumah sakit.Ayo kita kerumah sakit sekarang"
Aku kaget.Kaget bukan main.
"Bu...bunda masuk rumah sakit?!"
Aku mendadak pingsan dan tidak tahu lagi apa yang terjadi.Ketika aku pingsan,yang muncul dalam bayangku hanyalah sosok bunda yang merawatku sejak kecil hingga sekarang ini.Bunda,jangan tinggalkan aku.Aku menyesal.
Aku berjanji akan selalu membantu Ibu tanpa sekalipun bantahan dariku.Tolong jangan pergi.....aku belum menjadi anak yang berbakti untukmu.
Aku pun akhirnya tersadar.Ku lihat kondisi bunda kritis karena ternyata selama ini ia mengidap kanker darah atau leukimia.Air mataku tak bisa berhenti menetes.Aku tidak perduli dengan apa - apa lagi,yang penting unda sehat kembali.
Dalam doa aku memohon "Ya Allah..berikan aku kesempatan untuk berbakti pada bunda"
Tiba tiba dokter pun keluar dan mengatakan bunda siuman.Aku langsung berlari menuju bunda dan kucium tangannya.
"Maafin aku bunda,aku janji akan selalu bantuin bunda jualan kue "
"Iya nak"
Setelah beberapa hari,bunda akhirnya bisa pulang.Au jadi lebih giat untuk membantunya dan belajar dengan tekun agar dia bangga.Tapi 1 tahun kemudian...dia pergi untuk selamanya dalam keadaan tersenyum.
Aku sangat sedih...tapi aku bersyukur.Karena aku masih diberi kesempatan untuk berbakti.Bunda,berbahagialah di Surga sana.Aku rindu untuk berbakti kepadamu.