cermatilah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal di bawah ini!
Sebagai anak satu-satunya hasil dari perkawinan antara ayah dan ibu. Aku menjadi anak yang kurang bisa diharapkan oleh kedua orang tua, kerap kali perbuatanku menjadi perbincangan serius oleh kaum ibu-ibu di warung kelontong. Selama ini keinginan selalu dipenuhi hingga aku pun selalu melakukan hal yang terasa nikmat dalam hidup bahkan terjerumus di dunia hitam pun aku lakukan. Seorang teman dokter psikologi pernah berkata bahwa apa yang aku lakukan merupakan hasil dari ketidak perhatiannya orang tua kepada anaknya seperti aku dan ini merupakan tingkah laku anak yang tidak pernah mendapat didikan secara maksimal dari kedua orang tua. Ditambah lagi dengan lingkungan di sekitar rumah. maklum lingkungan pasar yang selalu ku hadapi. Itu perlu aku akui sebab selain ayah tak pernah mendidikku secara langsung dan ibu yang mendidikku hanya sedikit dari kehidupanku dikarenakan kesibukannya di pasar.
sutinglah kesalahan ejaan dan tanda baca yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut!
Sebagai anak tunggal hasil dari perkawinan antara ayah dan ibu, aku menjadi anak yang kurang bisa diharapkan oleh kedua orang tua. Kerap kali perbuatan-ku menjadi perbincangan serius oleh kaum ibu-ibu di warung kelontong. Selama ini keinginan selalu dipenuhi, hingga aku pun selalu melakukan hal yang terasa nikmat dalam hidup. Bahkan terjerumus di dunia hitam pun aku lakukan. Seorang teman dokter psikologi pernah berkata bahwa apa yang aku lakukan merupakan hasil dari ketidakperhatian orang tua kepada anak-nya seperti aku, dan ini merupakan tingkah laku anak yang tidak pernah mendapat didikan secara maksimal dari kedua orang tua. Ditambah lagi dengan lingkungan di sekitar rumah. Maklum, lingkungan pasar yang selalu ku hadapi. Itu perlu aku akui, sebab selain ayah tak pernah mendidik-ku secara langsung, dan ibu yang mendidik-ku hanya sedikit dari kehidupan-ku dikarenakan kesibukannya di pasar.
Jawaban:
Sebagai anak tunggal hasil dari perkawinan antara ayah dan ibu, aku menjadi anak yang kurang bisa diharapkan oleh kedua orang tua. Kerap kali perbuatan-ku menjadi perbincangan serius oleh kaum ibu-ibu di warung kelontong. Selama ini keinginan selalu dipenuhi, hingga aku pun selalu melakukan hal yang terasa nikmat dalam hidup. Bahkan terjerumus di dunia hitam pun aku lakukan. Seorang teman dokter psikologi pernah berkata bahwa apa yang aku lakukan merupakan hasil dari ketidakperhatian orang tua kepada anak-nya seperti aku, dan ini merupakan tingkah laku anak yang tidak pernah mendapat didikan secara maksimal dari kedua orang tua. Ditambah lagi dengan lingkungan di sekitar rumah. Maklum, lingkungan pasar yang selalu ku hadapi. Itu perlu aku akui, sebab selain ayah tak pernah mendidik-ku secara langsung, dan ibu yang mendidik-ku hanya sedikit dari kehidupan-ku dikarenakan kesibukannya di pasar.