Ceritakan salah satu tentang karya sastra pada masa islam . apa inti dari karya islam tersebut . Nilai apa yang di dapat mdari karya sastra islam tersebut
annisaxxx
Dalam literatur sastra di Indonesia , sastra keagamaan, khususnya Islam, meski tidak diakui secara universal, tampaknya telah menjadi genre tersendiri. Menurut A. Teeuw, dalam sejarah sastra di Indonesia, religiusitas merupakan tema universal yang menjadi tema sastra dari Hamzah Fansuri hingga Sutardji. Selain keduanya, tema ini pun juga menjadi tema pavorit ( an sich ) bagi Sunan Bonang , Yasadipura II, Ranggawarsita III , Raja Ali Haji, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Sanusi Pane , HAMKA , Amir Hamzah , Chairil Anwar, Achdiat Karta Mihardja , Bachrum Rangkuti , AA. Navis , Jamil Suherman, Kuntowijoyo , Danarto , dan Abdul Hadi WM[8] . Menurut Sukron Kamil, di Indonesia, sastra Islam dikenal dengan banyak sebutan. Diantaranya: (1) sastra sufistik , yaitu sastra yang mementingkan pembersihan hati ( tazkiyah an-nafs ) dengan berakhlak baik agar bisa dekat sedekat mungkin dengan Allah. (2) Sastra suluk, yaitu karya sastra yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang sufi mencapai taraf di mana hubungan jiwanya telah dekat dengan Tuhan, yaitu musyâhadah , penyaksian terhadap keesaan Allah. (3) Sastra transendental, yaitu sastra yang membahas Tuhan Yang Transenden. Dan (4) sastra profetik , yaitu sastra yang dibentuk berdasarkan atau untuk tujuan mengungkapkan prinsip-prinsip kenabian/ wahyu. [8] (5) Hikayat, yaitu cerita atau dongeng dengan bermacam-macam lakon
keagamaan, khususnya Islam, meski tidak
diakui secara universal, tampaknya telah
menjadi genre tersendiri. Menurut A. Teeuw,
dalam sejarah sastra di Indonesia, religiusitas
merupakan tema universal yang menjadi tema
sastra dari Hamzah Fansuri hingga Sutardji.
Selain keduanya, tema ini pun juga menjadi
tema pavorit ( an sich ) bagi Sunan Bonang ,
Yasadipura II, Ranggawarsita III , Raja Ali Haji,
Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Sanusi
Pane , HAMKA , Amir Hamzah , Chairil Anwar,
Achdiat Karta Mihardja , Bachrum Rangkuti ,
AA. Navis , Jamil Suherman, Kuntowijoyo ,
Danarto , dan Abdul Hadi WM[8] .
Menurut Sukron Kamil, di Indonesia, sastra
Islam dikenal dengan banyak sebutan.
Diantaranya:
(1) sastra sufistik , yaitu sastra yang
mementingkan pembersihan hati ( tazkiyah
an-nafs ) dengan berakhlak baik agar bisa
dekat sedekat mungkin dengan Allah.
(2) Sastra suluk, yaitu karya sastra yang
menggambarkan perjalanan spiritual
seorang sufi mencapai taraf di mana
hubungan jiwanya telah dekat dengan
Tuhan, yaitu musyâhadah , penyaksian
terhadap keesaan Allah.
(3) Sastra transendental, yaitu sastra yang
membahas Tuhan Yang Transenden. Dan
(4) sastra profetik , yaitu sastra yang
dibentuk berdasarkan atau untuk tujuan
mengungkapkan prinsip-prinsip kenabian/
wahyu. [8]
(5) Hikayat, yaitu cerita atau dongeng
dengan bermacam-macam lakon