audyrb11
Tahun 1284, ketika kota Hamelin terkena bencana hama tikus, seorang pria berpakaian aneka warna datang dan mengaku sebagai pengusir tikus. Orang asing itu berjanji kepada walikota bahwa masalah hama di kota tersebut akan terpecahkan. Sebagai gantinya, walikota berjanji bahwa ia akan mendapat imbalan yang setimpal setelah berhasil mengusir hama tersebut. Setelah perjanjian disepakati, orang asing itu memainkan seruling ajaibnya. Suara seruling tersebut memikat para tikus di setiap rumah penduduk untuk mengikuti si peniup seruling hingga sampai di sungai Weser. Semua tikus ditenggelamkan di sana kecuali seekor. Setelah usahanya berhasil, sang walikota tidak memberi imbalan sesuai yang dijanjikannya. Si peniup seruling menjadi berang lalu meninggalkan kota, dan bersumpah bahwa ia akan kembali di lain hari untuk menuntut balas. Pada Hari Yohanes dan Paulus, ketika para penduduk dewasa berkumpul di gereja, si peniup seruling kembali lagi dengan pakaian hijau seperti pemburu, kali ini dengan maksud memikat seluruh anak di Hamelin. Seratus tiga puluh anak lelaki dan perempuan mengikutinya sampai ke luar kota, kemudian mereka diajak ke sebuah gua dan tidak pernah terlihat lagi. Tergantung versi cerita, sekurang-kurangnya ada tiga macam anak yang tertinggal di belakang. Anak yang pertama adalah anak yang pincang sehingga tidak mampu mengikuti anak lainnya dengan cepat; yang kedua adalah anak yang tuli yang ikut-ikutan karena merasa penasaran; yang terakhir adalah anak yang buta dan tidak mampu melihat ke mana ia pergi. Ketiga anak tersebut memberi informasi kepada penduduk kota tentang apa yang terjadi setelah mereka meninggalkan gereja.
0 votes Thanks 0
ammarspacer
serem juga ya ceritanya.... btw ini kejadian nyata? soalnya d sebutin tahunnya
audyrb11
nggak tau sih kayaknya iyaaku dapat dibuk
amirahhaninsiahsuatu hari ada orang bernama denan dia seorang pemain suling lalu ia bermain ternyata orang sana tidak tahu jika dia di kirim dari kota yang hilang kota anunta kota itu sudah lama hilang lalu dia bernyanyi di panggung seorang marah dia berkata heiy turun kau gelandang lalu semua mengajek mereka berkata turun turun 6 lalu dia ter uduk dia bercerita lalu ada yang tidak percaya sebagian pun percaya lalu dia bertemu seorang gadis sambil bermain suling nadayang indah dodo rere mi sol lasa rere miiimi rere lala rerore dodore mirarararaa dia cerita tentang dia pada gadis itu gadis itu tertawaa lau ia bilang aku sang putri kau sang pemain suling lalu sang putri menjelaskan pada rakyatnya bahwa dia seorang emain suling saat itu semua percaya dan dia pun tinggal disana tamat lihat ke twitter amira