adalah keseluruhan dari ruang dan waktu yang terdiri dari triliyunan galaksi yang terbentuk dari bintang-bintang seusai peristiwa Big Bang 13,8 miliar tahun yang lalu.
Penjelasan:
PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA MENURUT SAINS MODERN
Pertanyaan tentang awal mula alam semesta telah lama diperbincangkan. Sampai hari inipun belum ada satupun teori penciptaan alam semesta yang dapat diterima secara bulat oleh para ilmuwan dikarenakan keterbatasan akal manusia tidak bisa menjangkau luasnya jagad raya. Sebab penginderaan, penemuan masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen, dan teori yang merupakan urutan langkah dan prosedur ilmiah yang lazim, harus diakui belum bisa mengakomodir kebutuhan manusia untuk bisa memahami dunia ini.
Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori yang paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemaitre juga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak ada awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya.
Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari para fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.
3. Teori Kabut
Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom inggris R. A. Lyttleton. Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh bintang yang sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan materi tadi menjadi sebuah planet.
Jawaban:
adalah keseluruhan dari ruang dan waktu yang terdiri dari triliyunan galaksi yang terbentuk dari bintang-bintang seusai peristiwa Big Bang 13,8 miliar tahun yang lalu.
Penjelasan:
PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA MENURUT SAINS MODERN
Pertanyaan tentang awal mula alam semesta telah lama diperbincangkan. Sampai hari inipun belum ada satupun teori penciptaan alam semesta yang dapat diterima secara bulat oleh para ilmuwan dikarenakan keterbatasan akal manusia tidak bisa menjangkau luasnya jagad raya. Sebab penginderaan, penemuan masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen, dan teori yang merupakan urutan langkah dan prosedur ilmiah yang lazim, harus diakui belum bisa mengakomodir kebutuhan manusia untuk bisa memahami dunia ini.
Jawaban:
Ada beberapa teori
untuk disini saya akan menjelaskan 4 teori
1. Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori yang paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemaitre juga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak ada awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya.
Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari para fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.
3. Teori Kabut
Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom inggris R. A. Lyttleton. Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh bintang yang sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan materi tadi menjadi sebuah planet.
KIRA KIRA BEGITULAH BOR