Zaman dahulu di Kesultanan Timur Besar, kira-kira 10 km dari Kampung Medan, ada seorang putri yang sangat cantik bernama Putri Hijau. Kecantikan putri ini tersohor mulai dari Aceh sampai ke ujung Utara pulau Jawa. Sultan Aceh jatuh cinta pada putri hijau dan ingin melamarnya untuk dijadikan permaisuri. Namun, lamaran Sultan Aceh itu ditolak kedua saudara laki-laki Putri Hijau hingga membuat Sultan Aceh sangat marah. penolakan itu dianggap sebagai penghinaan terhadap dirinya. Kemudian Kesultanan Aceh pun memerangi Kesultanan Deli yang waktu itu dipimpin oleh saudara tua Putri, bernama Bambang Yazid. Dengan menggunakan kekuatan gaib, Mambang yazid menjelma menjadi seekor ular naga dan Bambang hayali berubah menjadi sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembak tentara Aceh hingga akhir hayatnya. Kesultanan Deri mengalami kekalahan. Akibat kecewa karena putra mahkota yang menjelma menjadi meriam itu meledak sebagian. Bagian belakangnya terlontar ke dalam pelabuhan Deli dan bagian depannya ke Daratan Tinggi Karo. Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh melalui selat Malaka ketika kapal sampai ke Ujung Jambo Aye, Putri Hijau memohon diadakan satu upacara untuk sebelum peti diturunkan dari kapal permintaannya ia harus menyerahkan pada sejumlah beras dan beribu-ribu telur. permintaan Putri dikabulkan dan upacara pun dilaksanakan. Akan tetapi, baru saja dimulai, tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat dan disusul gelombang laut yang sangat tinggi. Dalam dari dalam laut munculnya abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga dengan menggunakan rahangnya yang besar diambilkanya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
Dari cerita diatas tentukan A. Tema B. Tokoh C. Pertokohan D. Alur E. Sudut pandang F. Tempat waktu kejadian G. Gaya bahasa H. Pesan moral pertanyaan diatas dijawaban dengan jelas, dan singkat
Kak tolong jawab ya kak plisss Terimakasih yang sudah jawab
Tema: Cinta, perang, dan kekuatan gaib dalam legenda Putri Hijau.
B. Tokoh: Putri Hijau, Sultan Aceh, Bambang Yazid, Bambang Hayali.
C. Pertokohan:
- Putri Hijau: Putri cantik yang dicintai oleh banyak orang.
- Sultan Aceh: Penguasa yang marah karena penolakan lamaran.
- Bambang Yazid: Saudara Putri Hijau yang berjuang melawan Sultan Aceh.
- Bambang Hayali: Saudara Putri Hijau yang berubah menjadi meriam.
D. Alur: Cerita dimulai dengan kecantikan Putri Hijau, penolakan lamaran Sultan Aceh, perang antara Kesultanan Aceh dan Deli, kemunculan kekuatan gaib, dan akhirnya penyelamatan Putri Hijau.
E. Sudut pandang: Cerita diceritakan dari sudut pandang orang ketiga.
F. Tempat waktu kejadian: Cerita berlatar di Kesultanan Timur Besar dan Kesultanan Aceh, pada zaman dahulu kala.
G. Gaya bahasa: Cerita menggunakan gaya bahasa naratif dengan beberapa kalimat deskriptif untuk menggambarkan kejadian dan suasana.
H. Pesan moral: Cerita ini mengajarkan tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta keluarga yang kuat.
Tema cerita adalah cinta, pengorbanan, dan kekuatan gaib
B. Tokoh :
1.Putri Hijau
2 Sultan Aceh
3 Saudara-saudara Putri Hijau (Bambang Yazid dan Bambang Hayali)
4.Tentara Aceh
5.Ular naga (Mambang Yazid)
6.Meriam hidup (Bambang Hayali)
C. Pertokohan :
1.Putri Hijau sebagai tokoh utama yang cantik dan diinginkan oleh Sultan Aceh.
2 Saudara-saudara Putri Hijau yang berperan dalam penolakan lamaran Sultan Aceh.
3.Ular naga dan meriam hidup yang merupakan sosok gaib dengan peran penting dalam pertempuran
D. Alur :
Alur cerita dimulai dengan lamaran Sultan Aceh kepada Putri Hijau yang ditolak, menyebabkan konflik antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Deli. Konflik ini mencapai puncaknya dengan pertempuran gaib antara dua saudara Putri Hijau melawan tentara Aceh. Akhir cerita adalah penawanan Putri Hijau dalam peti kaca dan penyelamatan oleh saudara laki-lakinya yang telah menjelma menjadi makhluk gaib
E. Sudut Pandang :
Sudut pandang cerita ini tampaknya menggunakan sudut pandang orang ketiga (pembicara yang tahu seluruh cerita dan menceritakannya kepada pembaca)
F. Tempat dan Waktu Kejadian :
1.Tempat : Kesultanan Timur Besar (sekitar 10 km dari Kampung Medan), Kesultanan Aceh, Ujung Jambo Aye, Selat Malaka, Daratan Tinggi Karo, dan laut.
2 Waktu : Tidak dijelaskan secara spesifik dalam cerita, tetapi berlatar belakang zaman dahulu
G. Gaya Bahasa :
Cerita ini menggunakan gaya bahasa naratif dan deskriptif untuk menggambarkan peristiwa dan karakter dalam cerita. Gaya bahasanya cenderung menggambarkan suasana magis dan penuh keajaiban dengan kehadiran makhluk gaib seperti ular naga dan meriam hidup
H. Pesan Moral :
Pesan moral dari cerita ini mungkin berkaitan dengan pengorbanan dan perlindungan antara saudara. Bambang Yazid dan Bambang Hayali rela menjelma menjadi makhluk gaib untuk melindungi dan menyelamatkan adik mereka, Putri Hijau, dari bahaya. Pesan moralnya bisa berupa pentingnya mendukung dan melindungi anggota keluarga dalam situasi sulit
Jawaban:
Tema: Cinta, perang, dan kekuatan gaib dalam legenda Putri Hijau.
B. Tokoh: Putri Hijau, Sultan Aceh, Bambang Yazid, Bambang Hayali.
C. Pertokohan:
- Putri Hijau: Putri cantik yang dicintai oleh banyak orang.
- Sultan Aceh: Penguasa yang marah karena penolakan lamaran.
- Bambang Yazid: Saudara Putri Hijau yang berjuang melawan Sultan Aceh.
- Bambang Hayali: Saudara Putri Hijau yang berubah menjadi meriam.
D. Alur: Cerita dimulai dengan kecantikan Putri Hijau, penolakan lamaran Sultan Aceh, perang antara Kesultanan Aceh dan Deli, kemunculan kekuatan gaib, dan akhirnya penyelamatan Putri Hijau.
E. Sudut pandang: Cerita diceritakan dari sudut pandang orang ketiga.
F. Tempat waktu kejadian: Cerita berlatar di Kesultanan Timur Besar dan Kesultanan Aceh, pada zaman dahulu kala.
G. Gaya bahasa: Cerita menggunakan gaya bahasa naratif dengan beberapa kalimat deskriptif untuk menggambarkan kejadian dan suasana.
H. Pesan moral: Cerita ini mengajarkan tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta keluarga yang kuat.
Verified answer
Jawaban:
A. Tema :
Tema cerita adalah cinta, pengorbanan, dan kekuatan gaib
B. Tokoh :
1.Putri Hijau
2 Sultan Aceh
3 Saudara-saudara Putri Hijau (Bambang Yazid dan Bambang Hayali)
4.Tentara Aceh
5.Ular naga (Mambang Yazid)
6.Meriam hidup (Bambang Hayali)
C. Pertokohan :
1.Putri Hijau sebagai tokoh utama yang cantik dan diinginkan oleh Sultan Aceh.
2 Saudara-saudara Putri Hijau yang berperan dalam penolakan lamaran Sultan Aceh.
3.Ular naga dan meriam hidup yang merupakan sosok gaib dengan peran penting dalam pertempuran
D. Alur :
Alur cerita dimulai dengan lamaran Sultan Aceh kepada Putri Hijau yang ditolak, menyebabkan konflik antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Deli. Konflik ini mencapai puncaknya dengan pertempuran gaib antara dua saudara Putri Hijau melawan tentara Aceh. Akhir cerita adalah penawanan Putri Hijau dalam peti kaca dan penyelamatan oleh saudara laki-lakinya yang telah menjelma menjadi makhluk gaib
E. Sudut Pandang :
Sudut pandang cerita ini tampaknya menggunakan sudut pandang orang ketiga (pembicara yang tahu seluruh cerita dan menceritakannya kepada pembaca)
F. Tempat dan Waktu Kejadian :
1.Tempat : Kesultanan Timur Besar (sekitar 10 km dari Kampung Medan), Kesultanan Aceh, Ujung Jambo Aye, Selat Malaka, Daratan Tinggi Karo, dan laut.
2 Waktu : Tidak dijelaskan secara spesifik dalam cerita, tetapi berlatar belakang zaman dahulu
G. Gaya Bahasa :
Cerita ini menggunakan gaya bahasa naratif dan deskriptif untuk menggambarkan peristiwa dan karakter dalam cerita. Gaya bahasanya cenderung menggambarkan suasana magis dan penuh keajaiban dengan kehadiran makhluk gaib seperti ular naga dan meriam hidup
H. Pesan Moral :
Pesan moral dari cerita ini mungkin berkaitan dengan pengorbanan dan perlindungan antara saudara. Bambang Yazid dan Bambang Hayali rela menjelma menjadi makhluk gaib untuk melindungi dan menyelamatkan adik mereka, Putri Hijau, dari bahaya. Pesan moralnya bisa berupa pentingnya mendukung dan melindungi anggota keluarga dalam situasi sulit