SUATU hari Keong bertemu dengan Rusa. Rusa mentertawakan Keong karena jalannya lambat. Keong merasa diremehkan. "Meskipun jalanku lambat, tetapi kalau kita balapan lari belum tentu kau menang!" kata Keong.
Rusa tertawa terbahak-bahak. Karena merasa semakin diremehkan, akhirnya Keong menantang Rusa lomba lari. Tentu saja Rusa menyanggupi dengan tawa sombongnya.
Untuk mengalahkan Rusa yang sombong itu, Keong berunding dengan teman-temannya.
Mereka sepakat mengatur siasat.
Lomba pun dimulai, dan Keong ternyata memenangkan lomba lari itu. Sedangkan Rusa ambruk kepayahan. Dengan rasa heran, Rusa akhirnya bertanya, bagaimana mungkin Keong bisa mengalahkannya? Bukankah jalannya lambat? Karena Keong binatang jujur. Ia pun menceritakan siasatnya. Akhirnya, Rusa mengakui kecerdikan Keong. Ia mengaku kalah walau sebetulnya larinya lebih cepat.
SUATU hari Keong bertemu dengan Rusa. Rusa mentertawakan Keong karena jalannya lambat. Keong merasa diremehkan. "Meskipun jalanku lambat, tetapi kalau kita balapan lari belum tentu kau menang!" kata Keong.
Rusa tertawa terbahak-bahak. Karena merasa semakin diremehkan, akhirnya Keong menantang Rusa lomba lari. Tentu saja Rusa menyanggupi dengan tawa sombongnya.
Untuk mengalahkan Rusa yang sombong itu, Keong berunding dengan teman-temannya.
Mereka sepakat mengatur siasat.
Lomba pun dimulai, dan Keong ternyata memenangkan lomba lari itu. Sedangkan Rusa ambruk kepayahan. Dengan rasa heran, Rusa akhirnya bertanya, bagaimana mungkin Keong bisa mengalahkannya? Bukankah jalannya lambat? Karena Keong binatang jujur. Ia pun menceritakan siasatnya. Akhirnya, Rusa mengakui kecerdikan Keong. Ia mengaku kalah walau sebetulnya larinya lebih cepat.
___________________________
penulis : Bambang Joko Susilo
Penerbit : Indonesia Membumi
Tanggal terbit : Januari - 2018
Kategori : Cerita Anak