kristin3b
1. Sabar itu Mengalihkan Pandangan ke Akhirat. Sangat susah untuk mengatakan sabar kita bersih dari keterpaksaan kalau dipikiran kita sama sekali tidak ada tujuan kebaikan Akhirat. Inilah definisi sabar paling penting yang harus kita pegang kuat-kuat. Dalam hidup ini, pandangan kita hanya memiliki dua arah. Yaitu arah dunia dan arah akhirat. Suatu saat kita dominan menatap dunia. Suatu saat sebaliknya. Ketika kita memandang ke arah dunia, kemudian menemukan kepahitan disana, maka kita punya kesempatan mengalihkan pandangan ke arah akhirat. Berusaha membayangkan betapa Alloh menjanjikan limpahan karunia atas kepahitan yang menimpa kita di dunia. Orang-orang yang tak serius dengan akhirat, akan sangat susah merasakan nikmatnya bersabar. Ia tak punya pilihan, kemana dan kepada siapa harapannya akan disandarkan. Yang dia punya hanya pandangan dunia bahwa urusannya harus selesai. Selama menunggu selesainya urusan itulah dia berada dalam keterpaksaan. Padahal kalau mau menatap ke akhirat, mau merubah tujuannya menjadi berharap ridha Allah, pasti dia akan menikmati kesabarannya. 2. Sabar itu Menahan Diri Salah satu definisi sabar, adalah menahan diri dalam merespon sesuatu. Saat anda merasa di zalimi oleh seseorang, Anda mampu mengambil jeda menyusun “akal sehat” dan menata respon apa yang terbaik yang akan anda lakukan. Misalkan di musim hujan begini, bagi kita para pengendara motor sangat besar potensi “disakiti”. Biasanya kita didahului motor yang melaju kencang dari belakang, dan airnya terciprat membasahi sekujur tubuh kita. Si orang itu cuek dan tak sedikitpun meminta maaf. Pilihan ada pada kita, mengejar dan mengatai dia. Atau memilih menunda respon. Nah, dalam kondisi seperti ini, bersabar dengan menunda respon adalah definisi yang tepat. Dengan menahan diri sejenak, kita dapat menyusun persepsi-persepsi positif yang mambuat kita tidak terbawa ke dalam kondisi konflik yang sama-sama tak menguntungkan. Misalnya, kita pikirkan saja bahwa orang yang melaju kencang itu sedang ada keperluan mendesak, istri sakit atau tak tahan buang hajat. Kecerdesan menahan diri untuk memberi respon ini akan sangat menguntungkan kita dalam menjalani hidup. Setiap tindakan yang kita lakukan dipastikan sangat berkualitas karena telah melalui proses pertimbangan yang matang. Kesabaran dengan menahan diri akan menghasilkan solusi. Kesabaran menunda respon inilah yang dilakukan para rasul Allah ketika didera siksaan oleh ummatnya.
;)