Carilah sebuah cerita bertema kesehatan, Tulislah pesan dan informasi dari cerita tersebut
nawalhaqqi
Melestarikan jamu dalam program go greenNamanya Kampung Delapan Dewa. Hm, terdengar keren ya, namanya? Awalnya, daerah tempat saya tinggal yang berada di Jalan Made Karyo VII, RT 3 RW 8 Perumnas Made Lamongan ini tak punya nama kampung. Lalu ketika pemerintah Kabupaten Lamongan menggalakkan program Green and Clean yang mengusung gerakan penghijauan dan lingkungan hunian yang sehat, daerah tempat saya tinggal itu kemudian memiliki nama yaitu Kampung Besek.Nah, buat yang penasaran dengan nama Delapan Dewa atau belum tahu itu sebetulnya diambil dari nama apa, yuk, saya cerita sedikit. Suatu ketika, tetangga saya, Pak Tik, yang berprofesi sebagai marinir dan sering bertugas ke berbagai penjuru daerah di Indonesia, pulang dengan membawa tanaman. Lalu ditunjukkanlah tanaman itu ke ayah saya yang hobi bercocok tanam. Katanya Pak Tik, buah tanaman itu berkhasiat untuk mengatasi darah tinggi. Karena saat itu warga di tempat saya tinggal sedang rajin berbenah lingkungan demi program Green and Clean, ayah pun memerbanyak tanaman tersebut di beberapa pot dan diletakkan di depan beberapa rumah.Hingga suatu ketika, warga di tempat saya tinggal mengadakan rekreasi dan mengunjungi produsen Jamu Dayang Sumbi di daerah Mojokerto. Nah, tanaman yang waktu itu masih belum diketahui namanya itu ternyata banyak dibudidayakan di sana. Waktu saya ikut ke sana, rasanya gemas banget melihat tanaman itu tumbuh subur dengan buah yang berukuran lebih besar dari tanaman yang ada di lingkungan tempat saya tinggal. Saat itu barulah kami tahu kalau nama tanaman tersebut adalah Delapan Dewa dengan khasiatnya yang lain yaitu sebagai obat keputihan. Sepulang dari sana, panitia Green and Clean daerah saya merumuskan konsep lingkungan yang baru untuk persiapan lomba. Nama kampung pun berubah menjadi Delapan Dewa. Pasalnya, di sekitar tempat saya tinggal telah begitu banyak tanaman Delapan Dewa yang ditanam di depan rumah warga.Selain tanaman Delapan Dewa yang sekilas terlihat sebagai tanaman hias, sebetulnya banyak lagi tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku jamu atau untuk pengobatan. Di daerah tempat saya tinggal, tanaman-tanaman itu tidak hanya dikumpulkan di area Tanaman Obat Keluarga atau TOGA saja. Akan tetapi tanaman-tanaman ini pun ditanam bersanding dengan tanaman hias dan tanaman berbuah.Misalnya tanaman binahong. Di lingkungan tempat saya tinggal, tanaman ini bahkan bisa dijumpai hingga tiga jenis. Ada jenis yang bertangkai hijau dengan buah berwarna hitam jika sudah masak, jenis yang bertangkai merah dengan daun hijau, dan binahong merah yang bertangkai dan berdaun merah. Warga lalu menjadikan tanaman-tanaman obat ini sebagai jamu jika dibutuhkan. Misalnya saat adik ipar saya usai operasi, langsung saja memetik daun binahong dan menyeduhnya. Konon, khasiat meminum seduhan daun binahong itu bisa membantu memercepat penyembuhan luka. Binahong juga bisa digunakan untuk menyembuhkan batk, radang paru-paru, dan untuk menambah vitalitas tubuh. Uniknya, di desa tempat suami saya tinggal, tumbuhan ini tumbuh liar dan biasanya sering digunakan untuk makanan ternak kambing saja lho.Memertahankan keberadaan TOGA dalam program Green and Clean juga dilakukan gang lain yang ada di Perumnas Made. Di daerah RT 2 RW 5 yang menamakan daerahnya dengan Kampung Punokawan, saya menjumpai keberadaan TOGA yang ditata dengan rapi, berlatar baliho bergambar tanaman-tanaman TOGA berikut manfaatnya. Jadi siapapun bisa tahu, tanaman apa dan apa khasiat dari tanaman tersebut. Hal serupa juga saya jumpai di daerah Tumenggungan. Di situ ada sebidang tanah yang ditanami dengan tanaman-tanaman yang tergolong dalam TOGA, yang setiap tanaman tersebut diberi label nama berikut khasiatnya. Jika dulu tanaman-tanaman yang tergolong dalam TOGA identik dengan tanaman berumbi seperti jahe, kunyit, atau kencur yang menjadi bahan dasar jamu pada umumnya, kini dengan semakin majunya perkembangan informasi, kondisi itu mulai berubah. Tanaman yang biasa ditanam sebagai tanaman hias sekalipun ternyata bisa digunakan sebagai bahan jamu atau pengobatan. Hanya saja ketika informasi tersebut makin banyak tersebar di dunia maya, keberadaan jamu yang sesungguhnya bisa dibuat sendiri dari tanaman-tanaman yang ada di sekitar, masih terasa kurang berkembang.
pesan jagalah kesehatanmu. jamu bisa jadi obat anti masuk angin atau lainnya.
Saat itu barulah kami tahu kalau nama tanaman tersebut adalah Delapan Dewa dengan khasiatnya yang lain yaitu sebagai obat keputihan. Sepulang dari sana, panitia Green and Clean daerah saya merumuskan konsep lingkungan yang baru untuk persiapan lomba. Nama kampung pun berubah menjadi Delapan Dewa. Pasalnya, di sekitar tempat saya tinggal telah begitu banyak tanaman Delapan Dewa yang ditanam di depan rumah warga.Selain tanaman Delapan Dewa yang sekilas terlihat sebagai tanaman hias, sebetulnya banyak lagi tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku jamu atau untuk pengobatan. Di daerah tempat saya tinggal, tanaman-tanaman itu tidak hanya dikumpulkan di area Tanaman Obat Keluarga atau TOGA saja. Akan tetapi tanaman-tanaman ini pun ditanam bersanding dengan tanaman hias dan tanaman berbuah.Misalnya tanaman binahong. Di lingkungan tempat saya tinggal, tanaman ini bahkan bisa dijumpai hingga tiga jenis. Ada jenis yang bertangkai hijau dengan buah berwarna hitam jika sudah masak, jenis yang bertangkai merah dengan daun hijau, dan binahong merah yang bertangkai dan berdaun merah. Warga lalu menjadikan tanaman-tanaman obat ini sebagai jamu jika dibutuhkan. Misalnya saat adik ipar saya usai operasi, langsung saja memetik daun binahong dan menyeduhnya.
Konon, khasiat meminum seduhan daun binahong itu bisa membantu memercepat penyembuhan luka. Binahong juga bisa digunakan untuk menyembuhkan batk, radang paru-paru, dan untuk menambah vitalitas tubuh. Uniknya, di desa tempat suami saya tinggal, tumbuhan ini tumbuh liar dan biasanya sering digunakan untuk makanan ternak kambing saja lho.Memertahankan keberadaan TOGA dalam program Green and Clean juga dilakukan gang lain yang ada di Perumnas Made. Di daerah RT 2 RW 5 yang menamakan daerahnya dengan Kampung Punokawan, saya menjumpai keberadaan TOGA yang ditata dengan rapi, berlatar baliho bergambar tanaman-tanaman TOGA berikut manfaatnya. Jadi siapapun bisa tahu, tanaman apa dan apa khasiat dari tanaman tersebut.
Hal serupa juga saya jumpai di daerah Tumenggungan. Di situ ada sebidang tanah yang ditanami dengan tanaman-tanaman yang tergolong dalam TOGA, yang setiap tanaman tersebut diberi label nama berikut khasiatnya.
Jika dulu tanaman-tanaman yang tergolong dalam TOGA identik dengan tanaman berumbi seperti jahe, kunyit, atau kencur yang menjadi bahan dasar jamu pada umumnya, kini dengan semakin majunya perkembangan informasi, kondisi itu mulai berubah. Tanaman yang biasa ditanam sebagai tanaman hias sekalipun ternyata bisa digunakan sebagai bahan jamu atau pengobatan. Hanya saja ketika informasi tersebut makin banyak tersebar di dunia maya, keberadaan jamu yang sesungguhnya bisa dibuat sendiri dari tanaman-tanaman yang ada di sekitar, masih terasa kurang berkembang.
pesan jagalah kesehatanmu. jamu bisa jadi obat anti masuk angin atau lainnya.