Kabut asap hasil dari pembakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia kini telah meracuni udara sebagian besar kota di Indonesia. Udara di Kota diselimuti kabut asap paling parah, Riau bahkan telah melewati batas normal yang bisa dihirup manusia. Partikel kabut asap yang melayang di udara itu menimbulkan bermacam resiko penyakit bagi masyarakat, khsususnya anak – anak dan para lansia. Kabut asap yang melayang - layang di udara menyebabkan iritasi pada hidung, kulit, dan mata. Partikel – partikel asap yang dibawa angin tersebut akan mengenai tubuh secara langsung, akibatnya mata menjadi perih, kulit menjadi gatal, dan hidung menjadi berlendir. Dalam kondisi yang berkepanjangan, iritasi ini akan semakin parah dan menimbulkan peradangan. Selain menyebabkan iritasi, kabut asap juga bisa memperburuk keadaan para penderita penyakit kronis, seperti bronchitis, asma dan lain sebagainya. Asap yang tidak sengaja terhirup akan memenuhi paru – paru dan menyebabkan penderita kesulitan untuk bernafas. Akibatnya penyakit akan menjadi semakin buruk dan bahkan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, yaitu Pneumonia. Resiko penyakit yang mengintai lainnya adalah penyakit ISPA atau disebut dengan inspeksi saluran pernafasan kronis. Penyakit ini diesebabkan oleh virus – virus yang terbawa oleh asap dan ikut terhirup oleh manusia. Terlebih lagi dengan keadaan sekitar yang memburuk, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga virus ISPA dan penyakit lainnya mudah menyerang tubuh. Bagi anak – anak dan para lansia, keadaan ini sangat memprihatinkan untuk mereka. Daya tahan tubuh yang lemah akan memudahkan mereka terjangkit berbagai macam penyakit akibat lingkungan dan udara yang dipenuhi dengan zat – zat karsionogenik. Seperti yang telah dijabarakan di atas, banyak sekali resiko penyakit yang mengintai akibat buntut dari bencana kabut asap ini. Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan menjaga diri kita dari menghirup udara yang dipenuhi dengan kabut asap.
Kabut asap hasil dari pembakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia kini telah meracuni udara sebagian besar kota di Indonesia. Udara di Kota diselimuti kabut asap paling parah, Riau bahkan telah melewati batas normal yang bisa dihirup manusia. Partikel kabut asap yang melayang di udara itu menimbulkan bermacam resiko penyakit bagi masyarakat, khsususnya anak – anak dan para lansia.
Kabut asap yang melayang - layang di udara menyebabkan iritasi pada hidung, kulit, dan mata. Partikel – partikel asap yang dibawa angin tersebut akan mengenai tubuh secara langsung, akibatnya mata menjadi perih, kulit menjadi gatal, dan hidung menjadi berlendir. Dalam kondisi yang berkepanjangan, iritasi ini akan semakin parah dan menimbulkan peradangan.
Selain menyebabkan iritasi, kabut asap juga bisa memperburuk keadaan para penderita penyakit kronis, seperti bronchitis, asma dan lain sebagainya. Asap yang tidak sengaja terhirup akan memenuhi paru – paru dan menyebabkan penderita kesulitan untuk bernafas. Akibatnya penyakit akan menjadi semakin buruk dan bahkan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, yaitu Pneumonia.
Resiko penyakit yang mengintai lainnya adalah penyakit ISPA atau disebut dengan inspeksi saluran pernafasan kronis. Penyakit ini diesebabkan oleh virus – virus yang terbawa oleh asap dan ikut terhirup oleh manusia. Terlebih lagi dengan keadaan sekitar yang memburuk, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga virus ISPA dan penyakit lainnya mudah menyerang tubuh.
Bagi anak – anak dan para lansia, keadaan ini sangat memprihatinkan untuk mereka. Daya tahan tubuh yang lemah akan memudahkan mereka terjangkit berbagai macam penyakit akibat lingkungan dan udara yang dipenuhi dengan zat – zat karsionogenik.
Seperti yang telah dijabarakan di atas, banyak sekali resiko penyakit yang mengintai akibat buntut dari bencana kabut asap ini. Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan menjaga diri kita dari menghirup udara yang dipenuhi dengan kabut asap.