Carilah berita tentang akibat limbah rumah tangga. Tuliskan sumbernya
yudaboy1
Bisa pencemaran air yg di sebabkan oleh sabun mandi/sabun cuci sehari2
0 votes Thanks 0
Audita111 #Sungai Tercemar Limbah Rumah Tangga# (Analisa/agustia saputra) SAMPAH: Sampah menumpuk di aliran anak sungai Desa Paoh, Kecamatan Susoh, Abdya, Selasa (21/6).Blangpidie, (Analisa). Sungai di Aceh Barat Daya (Abdya) banyak yang tercemar limbah rumah tangga berupa sampah organik dan nonorganik. Kondisi tersebut telah membuat pencemaran air sungai hingga pendangkalan aliran sungai. Sampah rumah tangga juga mencemari aliran anak sungai sehingga tak jarang dari tumpukan sampah itu menimbulkan bautidak sedap.Penduduk Kecamatan Blangpidie, Ihsan,kepada wartawan, Selasa (21/6) mengatakan, masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya karena sarana dan prasarana pendukung seperti tong sampah dan alat pengangkut sampah belum tersedia. Sementara, setiap rumah secara terus menghasilkan sampah.“Sehingga, warga memilih jalan pintas, yaitu dengan membuang sampah ke dalam sungai, anak sungai hingga selokan. Kondisi ini berlangsung setiap hari, tanpa ada solusi dari instansi terkait,” tuturnya.Warga lainnya, Syafril, menyadari kalau tindakan membuang sampah di sungai tidak tepat. Namun, para warga tak punya pilihan karena banyak desa di Abdya tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang layak.“Kami mau buang ke mana lagi. Tong sampah tidak ada, sementara instansi terkait hanya menyediakan tong sampah di kawasan-kawasan tertentu saja,” ujarnya. Masyarakat berharap Pemkab Abdya memaksimalkan penyediaan tong sampah berikut alat pengangkut sampah. Sebab, mereka tak ingin masalah sampah di lingkungannya menjadi berlarut-larut dan menimbulkandampak lain.Ada beberapa alasan masyarakat membuang sampah sembarangan, di antaranya, tidak diberikan tempat sampah yang baik dan banyak, menganggap pasti akan ada yang membersihkan, merasa kepepet, ikut-ikutan dan sampah itu nanti akan dibawa air hujan atau terbawa arus sungai.“Selama ini hanya ada larangan dalam bentuk lisan, sementara sarana pendukung tidak disediakan. Terakhir, masyarakat akan disalahkan karena tidak menjaga kebersihan. Oleh karena itu, kami selaku masyarakat berharap kepada instansi terkait jangan hanya melihat, namun berikan solusi terkait kondisi ini,” pungkasnya.Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Abdya, Adian Nur membenarkan kalau kondisi sungai di Abdya banyak yang tercemar sampah rumah tangga karena banyak sampah rumah tangga yang dengan sengaja dibuang di sungai dan tempat terlarang lainnya.Menurutnya, kondisi itu dikarenakan tong sampah dan alat pengakut sampahdi Abdya hingga saat ini belum memadai, sehingga masyarakat memilih cara praktis dengan membuang sampah ke sungai, meskipun mereka tahu kalau dampak buruk dari membuang sampah sembarangan sangat besar terutama bagi kesehatan.“Sementara itu produksi sampah setiap hari semakin meningkat terutama dalam bulan Ramadan,” sebutnya.Guna mengatasi persoalan itu, pihaknya telah mengusulkan pengadaan tong sampah sebanyak 891 unit melalui anggaran pendapatan dan belanja kabupaten perubahan (APBK-P) 2016. Seluruh tong sampah itu akan dialokasikan ke seluruh pemukiman penduduk. Upaya lain yang dilakukan pihaknya ialah dengan meningkatkan pelayanan angkut sampah, dari sehari sekali menjadi sehari dua kali.Ditambahkan, 80 persen penyebab menurunnya kualitas air sungai adalah sampah domestik rumah tangga. Untuk mencegah tindakan membuang sampah sembarangan itu tidak berlanjut, BLHKP Abdya gencar mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Kesadaran masyarakat juga menjadi penyebab tingginya pencemaran air sungai.Dijelaskan, secara umum, dampak dari membuang sampah ke sungai adalah air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena pada aliran sungai terhambat oleh tumpukan sampah. Pada musim hujan, banjir terjadi karena sungai tidak berfungsi dengan baik, ikan-ikan pada spesies tertentu banyak yang punah karena jenis sampah tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai dankualitas air menjadi buruk disertai dengan bau yang tak sedap.(ags)
#Sungai Tercemar Limbah Rumah Tangga#
(Analisa/agustia saputra) SAMPAH: Sampah menumpuk di aliran anak sungai Desa Paoh, Kecamatan Susoh, Abdya, Selasa (21/6).Blangpidie, (Analisa). Sungai di Aceh Barat Daya (Abdya) banyak yang tercemar limbah rumah tangga berupa sampah organik dan nonorganik. Kondisi tersebut telah membuat pencemaran air sungai hingga pendangkalan aliran sungai. Sampah rumah tangga juga mencemari aliran anak sungai sehingga tak jarang dari tumpukan sampah itu menimbulkan bautidak sedap.Penduduk Kecamatan Blangpidie, Ihsan,kepada wartawan, Selasa (21/6) mengatakan, masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya karena sarana dan prasarana pendukung seperti tong sampah dan alat pengangkut sampah belum tersedia. Sementara, setiap rumah secara terus menghasilkan sampah.“Sehingga, warga memilih jalan pintas, yaitu dengan membuang sampah ke dalam sungai, anak sungai hingga selokan. Kondisi ini berlangsung setiap hari, tanpa ada solusi dari instansi terkait,” tuturnya.Warga lainnya, Syafril, menyadari kalau tindakan membuang sampah di sungai tidak tepat. Namun, para warga tak punya pilihan karena banyak desa di Abdya tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang layak.“Kami mau buang ke mana lagi. Tong sampah tidak ada, sementara instansi terkait hanya menyediakan tong sampah di kawasan-kawasan tertentu saja,” ujarnya. Masyarakat berharap Pemkab Abdya memaksimalkan penyediaan tong sampah berikut alat pengangkut sampah. Sebab, mereka tak ingin masalah sampah di lingkungannya menjadi berlarut-larut dan menimbulkandampak lain.Ada beberapa alasan masyarakat membuang sampah sembarangan, di antaranya, tidak diberikan tempat sampah yang baik dan banyak, menganggap pasti akan ada yang membersihkan, merasa kepepet, ikut-ikutan dan sampah itu nanti akan dibawa air hujan atau terbawa arus sungai.“Selama ini hanya ada larangan dalam bentuk lisan, sementara sarana pendukung tidak disediakan. Terakhir, masyarakat akan disalahkan karena tidak menjaga kebersihan. Oleh karena itu, kami selaku masyarakat berharap kepada instansi terkait jangan hanya melihat, namun berikan solusi terkait kondisi ini,” pungkasnya.Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Abdya, Adian Nur membenarkan kalau kondisi sungai di Abdya banyak yang tercemar sampah rumah tangga karena banyak sampah rumah tangga yang dengan sengaja dibuang di sungai dan tempat terlarang lainnya.Menurutnya, kondisi itu dikarenakan tong sampah dan alat pengakut sampahdi Abdya hingga saat ini belum memadai, sehingga masyarakat memilih cara praktis dengan membuang sampah ke sungai, meskipun mereka tahu kalau dampak buruk dari membuang sampah sembarangan sangat besar terutama bagi kesehatan.“Sementara itu produksi sampah setiap hari semakin meningkat terutama dalam bulan Ramadan,” sebutnya.Guna mengatasi persoalan itu, pihaknya telah mengusulkan pengadaan tong sampah sebanyak 891 unit melalui anggaran pendapatan dan belanja kabupaten perubahan (APBK-P) 2016. Seluruh tong sampah itu akan dialokasikan ke seluruh pemukiman penduduk. Upaya lain yang dilakukan pihaknya ialah dengan meningkatkan pelayanan angkut sampah, dari sehari sekali menjadi sehari dua kali.Ditambahkan, 80 persen penyebab menurunnya kualitas air sungai adalah sampah domestik rumah tangga. Untuk mencegah tindakan membuang sampah sembarangan itu tidak berlanjut, BLHKP Abdya gencar mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Kesadaran masyarakat juga menjadi penyebab tingginya pencemaran air sungai.Dijelaskan, secara umum, dampak dari membuang sampah ke sungai adalah air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena pada aliran sungai terhambat oleh tumpukan sampah. Pada musim hujan, banjir terjadi karena sungai tidak berfungsi dengan baik, ikan-ikan pada spesies tertentu banyak yang punah karena jenis sampah tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai dankualitas air menjadi buruk disertai dengan bau yang tak sedap.(ags)
Sumber:http://harian.analisadaily.com/mobile/aceh/news/sungai-tercemar-limbah-rumah-tangga/245529/2016/06/22