Penjelasan:
Hubungan Tingkat Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan
Arsyad (2010) menyatakan bahwa ada hubungan yang erat sekali antara tingginya tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Bagi sebagian besar masyarakat, yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap atau hanya part-time selalu berada diantara kelompok masyarakat yang sangat miskin.
Tinjauan literatur mewakili inti teoretis dari sebuah artikel. Pada bagian ini, kita akan membahas
tujuan tinjauan literatur. Kami juga akan mempertimbangkan bagaimana seseorang harus mencari
literatur yang sesuai yang menjadi dasar tinjauan literatur dan bagaimana informasi ini harus
dikelola. Akhirnya, menjawab pertanyaan yang sering dilawan oleh para peneliti pertama kali ketika
menyusun tinjauan literatur
3. METODE
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang berupa data time series
periode tahun 2001 t 2016 di Provinsi Sumatera Selatan. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least
Square).Adapun model yang digunakan sebagai berikut:
-/ L ⁄4 E ⁄52&4$ E ⁄6+0( E ⁄72)4 E ›
dimana: KM adalah Tingkat Kemiskinan; t0 adalah Konstanta; t1U t2U t3 adalah Koefisien regresi;
PDRB adalah Pertumbuhan Ekonomi; INF adalah Inflasi; PGR adalah Tingkat PengangguranV x adalah
errorterm.
Agar regresi OLS dapat digunakan untuk alat pengambilan keputusan maka harus dilakukan uji
asumsi klasik dan kebaikan model. Kemudian langkah selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis.
Metode menjelaskan teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian dan langkah-langkah yang
diikuti dalam pelaksanaan penelitian. Sebuah pembenaran singkat untuk metode yang digunakan
juga dinyatakan sehingga pembaca dapat mengevaluasi kesesuaian metode, keandalan dan validitas
hasil. Studi intervensi yang melibatkan objek atau manusia, dan studi lain memerlukan persetujuan
etis harus mencantumkan otoritas yang memberikan persetujuan dan kode persetujuan etika yang
sesuai.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Asumsi Klasik
4.1.1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas yang dilakukan menggunakan Jarque Barra dengan tingkat
alpa 0,05. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Jarque Barra sebesar 1,343643 dengan
probability 0,510777. Hal ini menunjukkan bahwa prob > 0,05, sehingga dapat disimpulkan data
tersebut berdistribusi normal.
4.1.2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas atau independen. jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih dari 0,8 maka
dapat disimpulkan bahwa model mengalami masalah multikolinearitas. Sebaliknya, koefisien
korelasi kurang dari 0,8 maka model bebas dari multikolinearitas (Gujarati, 2003). Berdasarkan hasil
analisis yang tertera pada tabel 2 diperoleh bahwa semua nilai koefisien korelasi antar variabel
bebas memiliki nilai kurang dari 0,8 maka model bebas dari multikolinearitas.
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Penjelasan:
Hubungan Tingkat Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan
Arsyad (2010) menyatakan bahwa ada hubungan yang erat sekali antara tingginya tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Bagi sebagian besar masyarakat, yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap atau hanya part-time selalu berada diantara kelompok masyarakat yang sangat miskin.
Tinjauan literatur mewakili inti teoretis dari sebuah artikel. Pada bagian ini, kita akan membahas
tujuan tinjauan literatur. Kami juga akan mempertimbangkan bagaimana seseorang harus mencari
literatur yang sesuai yang menjadi dasar tinjauan literatur dan bagaimana informasi ini harus
dikelola. Akhirnya, menjawab pertanyaan yang sering dilawan oleh para peneliti pertama kali ketika
menyusun tinjauan literatur
3. METODE
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang berupa data time series
periode tahun 2001 t 2016 di Provinsi Sumatera Selatan. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least
Square).Adapun model yang digunakan sebagai berikut:
-/ L ⁄4 E ⁄52&4$ E ⁄6+0( E ⁄72)4 E ›
dimana: KM adalah Tingkat Kemiskinan; t0 adalah Konstanta; t1U t2U t3 adalah Koefisien regresi;
PDRB adalah Pertumbuhan Ekonomi; INF adalah Inflasi; PGR adalah Tingkat PengangguranV x adalah
errorterm.
Agar regresi OLS dapat digunakan untuk alat pengambilan keputusan maka harus dilakukan uji
asumsi klasik dan kebaikan model. Kemudian langkah selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis.
Metode menjelaskan teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian dan langkah-langkah yang
diikuti dalam pelaksanaan penelitian. Sebuah pembenaran singkat untuk metode yang digunakan
juga dinyatakan sehingga pembaca dapat mengevaluasi kesesuaian metode, keandalan dan validitas
hasil. Studi intervensi yang melibatkan objek atau manusia, dan studi lain memerlukan persetujuan
etis harus mencantumkan otoritas yang memberikan persetujuan dan kode persetujuan etika yang
sesuai.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Asumsi Klasik
4.1.1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas yang dilakukan menggunakan Jarque Barra dengan tingkat
alpa 0,05. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Jarque Barra sebesar 1,343643 dengan
probability 0,510777. Hal ini menunjukkan bahwa prob > 0,05, sehingga dapat disimpulkan data
tersebut berdistribusi normal.
4.1.2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas atau independen. jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih dari 0,8 maka
dapat disimpulkan bahwa model mengalami masalah multikolinearitas. Sebaliknya, koefisien
korelasi kurang dari 0,8 maka model bebas dari multikolinearitas (Gujarati, 2003). Berdasarkan hasil
analisis yang tertera pada tabel 2 diperoleh bahwa semua nilai koefisien korelasi antar variabel
bebas memiliki nilai kurang dari 0,8 maka model bebas dari multikolinearitas.