Ada tiga cara mengenal sifat asam, netral, dan basa dalam suatu larutan, yakni dengan kertas lakmus, indikator asam basa, dan terakhir adalah pH meter. 1. Kertas lakmus. Secara sederhana, untuk mengindentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa, atau garam digunakan kertas lakmus. Lakmus (azolithmin) merupakan indikator asam-basa, yaitu zat yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Kertas lakmus akan berubah warna pada pH mendekati 7. Ini sangat baik karena nilai 7 menunjukkan kenetralan. Daerah perubahan warna sebenarnya antara 5,5 - 8,0. Perubahan warna merah - biru. Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Berikut ini adalh penjelasannya: a. Menggunakan kertas lakmus merah, hasilnya adalah sebagai berikut: - Pada larutan asam, warna kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah. - Pada larutan netral, warna kertas lakmus merah akan tetap berwana merah. - Pada larutab basa, warna kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru.
b. Mengggunakan kertas lakmus biru, hasilnya adalah sebagai berikut: - Pada larutan asam, warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi warna merah. - Pada larutan netral, warna kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru. - Pada larutan basa, warna kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru.
2. Indikator asam basa. Larutan indikator adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat digunakan untuik membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Larutan indikator akan berubah warna jika PH (derajat keasaman) berubah. Pada suhu 25 derajat celcius maka pH + pOH = 14, untuk larutan netral pH = pOH = 7, sedangkan untuk larutan asam pH lebih kecil 7 dan larutan basa lebih besar 7. Jadi, pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen atau ukuran keasaman larutan.
Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam atau basa suatu larutan serta menentukan harga pH dapat digunakan indikator universal. Cara penggunaan indikator universal dalam menentukan pH suatu larutan yakni dengan cara mencelupkan indikator universal sampai batas warna ke dalam larutan yang akan ditentukan pH nya, kemudian akan terlihat perubahan warna pada kertas indikator. Setelah itu cocokkanlah perubahan warna dengan warna indikator pada kotak. Dengan demikian maka dapat ditentukan pH larutan.
3. pH Meter. pH meter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur pH suatu larutan. Elektroda pada pH meter dicelupkan pada larutan yang akan diuji pH nya. pH meter akan menunjukkan pH larutan tersebut secara otomatis. 4. Indikator alami. Indikator alami adalah zat atau bahan yang berasal dari alam yang memberikan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.Indikator alami dapat digunakan dengan menggunakan media berbagai bunga yang berwarna maupun tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.
pada larutan asam, lakmus merah akan tetap merah,sedangkan lakmus biru berubah menajadi merah, kata kunci (RUMESA) biru jadi merah asam
pada larutan basa, lakmus biru akan tetap biru, sedangkan lakmus merah akan berubah menajdi biru, kata kunci (MERUBA) merah jadi biru basa
sedangkan pada larutan netral, kertas lakmus takkan berubah warna, merah tetap merah, dan biru tetap biru
semoga bermanfaat
Ada tiga cara mengenal sifat asam, netral, dan basa dalam suatu larutan, yakni dengan kertas lakmus, indikator asam basa, dan terakhir adalah pH meter.
1. Kertas lakmus. Secara sederhana, untuk mengindentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa, atau garam digunakan kertas lakmus. Lakmus (azolithmin) merupakan indikator asam-basa, yaitu zat yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Kertas lakmus akan berubah warna pada pH mendekati 7. Ini sangat baik karena nilai 7 menunjukkan kenetralan. Daerah perubahan warna sebenarnya antara 5,5 - 8,0. Perubahan warna merah - biru. Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Berikut ini adalh penjelasannya:
a. Menggunakan kertas lakmus merah, hasilnya adalah sebagai berikut:
- Pada larutan asam, warna kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.
- Pada larutan netral, warna kertas lakmus merah akan tetap berwana merah.
- Pada larutab basa, warna kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru.
b. Mengggunakan kertas lakmus biru, hasilnya adalah sebagai berikut:
- Pada larutan asam, warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi warna merah.
- Pada larutan netral, warna kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru.
- Pada larutan basa, warna kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru.
2. Indikator asam basa. Larutan indikator adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat digunakan untuik membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Larutan indikator akan berubah warna jika PH (derajat keasaman) berubah. Pada suhu 25 derajat celcius maka pH + pOH = 14, untuk larutan netral pH = pOH = 7, sedangkan untuk larutan asam pH lebih kecil 7 dan larutan basa lebih besar 7. Jadi, pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen atau ukuran keasaman larutan.
Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam atau basa suatu larutan serta menentukan harga pH dapat digunakan indikator universal. Cara penggunaan indikator universal dalam menentukan pH suatu larutan yakni dengan cara mencelupkan indikator universal sampai batas warna ke dalam larutan yang akan ditentukan pH nya, kemudian akan terlihat perubahan warna pada kertas indikator. Setelah itu cocokkanlah perubahan warna dengan warna indikator pada kotak. Dengan demikian maka dapat ditentukan pH larutan.
3. pH Meter. pH meter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur pH suatu larutan. Elektroda pada pH meter dicelupkan pada larutan yang akan diuji pH nya. pH meter akan menunjukkan pH larutan tersebut secara otomatis. 4. Indikator alami. Indikator alami adalah zat atau bahan yang berasal dari alam yang memberikan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.Indikator alami dapat digunakan dengan menggunakan media berbagai bunga yang berwarna maupun tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.