Bilangan oksiasi unsur-unsur transisi periode ke tiga pada golongan B memiliki beberapa tingkat oksiasi, sehingga nilai biloksnya dapat +2 atau bahkan +3. Biloks ion adalah sesuai jumlah muatannya. Sedangkan biloks senyawa adalah nol. dengan mengetahui biloks unsur-unsur lain maka biloks unsur golongan B dapat dihitung. misalnya:
Fe2O3
2Fe + 3O = 0
2Fe + 3(-2) = 0
Fe = +3
FeO
Fe + O = 0
Fe - 2 = 0
Fe = +2
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski penangkapanoksigen, pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen, penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
Secara umum perkembangan teori reaksi oksiasi dibagi menjadi 3 macam yaitu:
Reaksi redoks berdasarkan keterlibatan oksigen
Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang melepaskan oksigen, misalnya:
Reaksi oksidasi : 4Fe + 3O2 ⇒ 2Fe2O3
Reaksi reduksi : 2CaO ⇒ 2Ca + O2
Reaksi redoks berdasarkan keterlibatan elektron
reaksi oksidasi merupakan reaksi pelepasan elektron membentuk ion. sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang melibatkan penangkapan elektron bebas. misanya:
Reaksi oksidasi : Cu ⇒ Cu²⁺ + 2e
Reaksi Reduksi : Ag⁺ + e ⇒ Ag
Reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Reaksi dikatakan sebagai reaksi reduksi jika terjadi pengurangan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi dimana salah satu atom dalam senyawa mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Penentuan bilangan oksidasi didasarkan pada aturan-aturan berikut ini:
Bilangan oksidasi senyawa dan zat tunggal adalah nol
Bilangan oksidasi ion adalah sesuai jumlah muatan
Bilangan oksidasi atom golongan IA adalah +1 dan golongan IIA adalah +2
Bilangan oksidasi atom golongan VIA pada senyawa biner adalah -2, sedangkan pada atom golongan VIIA adalah -1.
Bilangan oksidasi atom H pada senyawa adalah +1, sedangkan pada senyawa hidrida seperti NaH adalah -1
Bilangan oksidasi O pada senyawa biner adalah -2 kecuali pada senyawa dengan F (O=+2), pada senyawa peroksida (O=-1) dan senyawa superoksida (O=-1/2)
Misalnya:
2MgO + 4Cl2 ⇒ 2MgCl2 + O2
+2 -2 0 +2 -1 0
Maka MgO mengalami oksidasi menjadi O2, ditandai dengan kenaikan biloks atom O. Sedangkan Cl2 mengalami reaksi reduksi menjadi MgCl2, ditandai dengan penurunan biloks atom Cl. zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. oleh karena itu MgO bertindak sebagai reduktor dan Cl2 bertindak sebagai oksidator.
Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Verified answer
Bilangan oksiasi unsur-unsur transisi periode ke tiga pada golongan B memiliki beberapa tingkat oksiasi, sehingga nilai biloksnya dapat +2 atau bahkan +3. Biloks ion adalah sesuai jumlah muatannya. Sedangkan biloks senyawa adalah nol. dengan mengetahui biloks unsur-unsur lain maka biloks unsur golongan B dapat dihitung. misalnya:
Fe2O3
2Fe + 3O = 0
2Fe + 3(-2) = 0
Fe = +3
FeO
Fe + O = 0
Fe - 2 = 0
Fe = +2
Pembahasan
Reaksi redoks merupakan reaksi yang saling berkesinambungan. Dimana terjadi oksidasi maka akan terjadi oksidasi pula. Reaksi oksidasi merupakan reaski penangkapanoksigen, pelepasan elektron, molekul atau ion. reaksi ini juga ditandai dengan peningkatan bilangan oksisadi. Sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen, penangkapan elektron, molekul atau ion. dengan kata lain, dalam reaksi reduksi terjadi pengurangan bilangan oksidasi.
Secara umum perkembangan teori reaksi oksiasi dibagi menjadi 3 macam yaitu:
Reaksi redoks berdasarkan keterlibatan oksigen
Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang melepaskan oksigen, misalnya:
Reaksi oksidasi : 4Fe + 3O2 ⇒ 2Fe2O3
Reaksi reduksi : 2CaO ⇒ 2Ca + O2
Reaksi redoks berdasarkan keterlibatan elektron
reaksi oksidasi merupakan reaksi pelepasan elektron membentuk ion. sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang melibatkan penangkapan elektron bebas. misanya:
Reaksi oksidasi : Cu ⇒ Cu²⁺ + 2e
Reaksi Reduksi : Ag⁺ + e ⇒ Ag
Reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Reaksi dikatakan sebagai reaksi reduksi jika terjadi pengurangan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi dimana salah satu atom dalam senyawa mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Penentuan bilangan oksidasi didasarkan pada aturan-aturan berikut ini:
Misalnya:
2MgO + 4Cl2 ⇒ 2MgCl2 + O2
+2 -2 0 +2 -1 0
Maka MgO mengalami oksidasi menjadi O2, ditandai dengan kenaikan biloks atom O. Sedangkan Cl2 mengalami reaksi reduksi menjadi MgCl2, ditandai dengan penurunan biloks atom Cl. zat yang bersifat reduktor akan mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan zat yang berperan sebagai oksidator akan mengalami reduksi. oleh karena itu MgO bertindak sebagai reduktor dan Cl2 bertindak sebagai oksidator.
Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan contoh kelompok yang berperan sebagai reduktor. logam-logam golongan ini merupakan pembentuk basa kuat. Pada reaksi antara logam Natrium dalam air terjadi reaksi redoks sebagai berikut :
Oksidasi : Na ⇒ Na+ + e
Reduksi : H+ + e ⇒ 1/2 H2
Logam natrium mengalami oksidasi dalam air. Dengan kata lain logam natrium bertindak sebagai reduktor dalam reaksi. Natrium mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 (Na merupakan unsur murni) menjadi +1 (Na+ memiliki muatan +1). Dalam tabel potensial sel standar (reduksi dalam air), logam natrium terletak pada bagian bawah dengan nilai potensial (Eo) sangat negatif yaitu -2.71. hal ini mengindikasikan bahwa logam natrium tergolong dalam reduktor kuat.
Pelajari lebih lanjut
Detail tambahan
Kelas : X SMA
Mapel : Kimia
Materi : Reaksi Redoks
Kode : 10.7.6
Kata Kunci : Reaksi redoks, oksidator, reduktor. bilangan oksidasi