Periksalah nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. Ada tiga nutrisi yang sangat penting dalam berkebun: nitrogen (N) yang menunjang pertumbuhan batang dan daun, fosfor (P) untuk akar, buah, dan biji, serta kalium (K) untuk menjaga daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kesehatannya secara keseluruhan. Tanaman yang masih muda mungkin memerlukan fosfor lebih banyak karena sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan daun. Selain itu, nutrisi ini biasanya tidak terlalu dibutuhkan oleh tanaman ketika tidak berada di musim tumbuh. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, selidiki nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. Nutrisi tanaman umumnya ini dinyatakan sebagai perbandingan komposisi "NPK" secara berurutan.Kirimkan sampel tanah ke dinas pertanian setempat untuk mengetahui komponen penyusunnya secara terperinci. Tidak semua kebun memerlukan langkah ini, kecuali jika pertumbuhan tanaman Anda lambat atau mengalami perubahan warna.

2
Gunakan pupuk organik. Bahan yang berasal dari tanaman dan hewan misalnya emulsi ikan atau hidrolisat ikan bisa dijadikan pupuk yang sangat baik untuk pertumbuhan mikrob dalam jangka panjang, sehingga tanah akan tetap kaya dengan nutrisi serta gembur. Pupuk sintesis yang dibuat di laboratorium biasanya hanya mampu memberikan nutrisi namun tidak dapat memperbaiki kondisi tanah, serta kadang-kadang malah bisa menimbulkan efek negatif.Anda harus selalu melindungi wajah dan tangan saat menggunakan pupuk. Pupuk tanaman mungkin saja mengandung bakteri dan hal-hal lain yang berbahaya bagi kesehatan.

3
Gunakan pupuk kandang atau bahan organik yang lain. Ketimbang menggunakan pupuk buatan pabrik, carilah pilihan lain yang lebih murah dan alami, serta tersedia di toko pertanian. Beberapa pilihan dapat Anda pertimbangkan di antaranya:Agar tidak merusak tanaman, pupuk kandang harus dibiarkan membusuk selama minimal satu bulan sebelum digunakan. Kotoran ayam atau kalkun memang murah, namun bisa meluber di lahan yang luas. Kotoran kelinci, kambing, sapi, dan domba memiliki kualitas yang lebih baik dan baunya tidak terlalu menusuk hidung.Tambahkan tepung tulang untuk menambah kandungan fosfor, atau tepung darah kering untuk menambah kandungan nitrogen.

4
Buatlah kompos sendiri. Untuk mematangkan kompos, waktu yang dibutuhkan umumnya adalah empat hingga delapan bulan, kecuali jika Anda menambahkan bakteri khusus untuk mempercepat prosesnya. Jika diberikan secara terus-menerus, persiapan jangka panjang ini sangat bermanfaat bagi tekstur dan nutrisi tanah. Siapkan sebuah wadah besar yang bisa ditutup rapat agar terlindung dari hewan, tetapi memiliki lubang untuk aliran udara di luar rumah. Buatlah kompos dengan teknik berikut ini:Awali dengan tanah, pupuk kandang, atau kompos matang sekitar 20%; sisa-sisa makanan yang berasal dari tumbuhan mentah sebesar 10 hingga 30%; dan dedaunan kering, sampah halaman dan rumput sebesar 50 hingga 70%. Campurlah semua bahan hingga merata.Jagalah agar kompos tetap basah dan hangat, dan tambahkan bahan makanan mentah bukan daging dari sampah dapur.Balik kompos menggunakan sekop atau garpu rumput minimal satu kali setiap satu atau dua minggu, agar oksigen yang mendorong tumbuhnya bakteri menguntungkan bisa masuk.Masukkan cacing tanah ke dalam wadah kompos. Anda dapat mencari cacing di area yang lembap di bawah batu.Kompos akan matang (siap digunakan) jika tetap menyatu saat dikepalkan, tetapi bisa dipecah dengan mudah. Serat-serat tanaman mungkin masih terlihat, namun sebagian besar kompos telah homogen.

5
Tambahkan bahan-bahan penyubur tanah. Hampir semua pekebun mencampurkan tambahan penyubur secara merata ke dalam tanah, baik dengan menggunakan pupuk padat, pupuk kandang yang sudah membusuk, maupun kompos. Kebanyakan tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan campuran kompos 30% dan tanah 70%, tetapi buah dan sayuran akan tumbuh lebih baik jika Anda mengurangi jumlah kompos. Jumlah pupuk yang diberikan akan berbeda-beda tergantung pada kadarnya. Ikuti petunjuk yang sesuai dengan tanaman yang Anda tanam.Teknik berkebun "tanpa menggali, tanpa mengolah" menganjurkan untuk tidak menggali atau mengolah tanah, tetapi cukup menambahkan bahan penyubur ini di permukaan tanah dan membiarkannya terurai secara bertahap. Walaupun perlu waktu bertahun-tahun dan pemberian bahan organik dalam jumlah besar untuk merasakan hasilnya, para pakar perkebunan memandang bahwa cara ini lebih alami untuk memperbaiki kualitas tanah.Tambahkan bahan penyubur di musim gugur jika ingin mendapatkan hasil terbaik. Banyak tanaman yang bisa memanfaatkan bahan tambahan setiap satu atau dua bulan selama musim tumbuh, namun ini akan berbeda-beda tergantung pada spesies dan varietas tanaman.Jika pupuk kandang atau kompos belum terlalu busuk, berikan secara melingkar di sekeliling tanaman untuk melindunginya dari sengatan bahan.
Periksalah nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. Ada tiga nutrisi yang sangat penting dalam berkebun: nitrogen (N) yang menunjang pertumbuhan batang dan daun, fosfor (P) untuk akar, buah, dan biji, serta kalium (K) untuk menjaga daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kesehatannya secara keseluruhan. Tanaman yang masih muda mungkin memerlukan fosfor lebih banyak karena sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan daun. Selain itu, nutrisi ini biasanya tidak terlalu dibutuhkan oleh tanaman ketika tidak berada di musim tumbuh. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, selidiki nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. Nutrisi tanaman umumnya ini dinyatakan sebagai perbandingan komposisi "NPK" secara berurutan.Kirimkan sampel tanah ke dinas pertanian setempat untuk mengetahui komponen penyusunnya secara terperinci. Tidak semua kebun memerlukan langkah ini, kecuali jika pertumbuhan tanaman Anda lambat atau mengalami perubahan warna.

2
Gunakan pupuk organik. Bahan yang berasal dari tanaman dan hewan misalnya emulsi ikan atau hidrolisat ikan bisa dijadikan pupuk yang sangat baik untuk pertumbuhan mikrob dalam jangka panjang, sehingga tanah akan tetap kaya dengan nutrisi serta gembur. Pupuk sintesis yang dibuat di laboratorium biasanya hanya mampu memberikan nutrisi namun tidak dapat memperbaiki kondisi tanah, serta kadang-kadang malah bisa menimbulkan efek negatif.Anda harus selalu melindungi wajah dan tangan saat menggunakan pupuk. Pupuk tanaman mungkin saja mengandung bakteri dan hal-hal lain yang berbahaya bagi kesehatan.

3
Gunakan pupuk kandang atau bahan organik yang lain. Ketimbang menggunakan pupuk buatan pabrik, carilah pilihan lain yang lebih murah dan alami, serta tersedia di toko pertanian. Beberapa pilihan dapat Anda pertimbangkan di antaranya:Agar tidak merusak tanaman, pupuk kandang harus dibiarkan membusuk selama minimal satu bulan sebelum digunakan. Kotoran ayam atau kalkun memang murah, namun bisa meluber di lahan yang luas. Kotoran kelinci, kambing, sapi, dan domba memiliki kualitas yang lebih baik dan baunya tidak terlalu menusuk hidung.Tambahkan tepung tulang untuk menambah kandungan fosfor, atau tepung darah kering untuk menambah kandungan nitrogen.

4
Buatlah kompos sendiri. Untuk mematangkan kompos, waktu yang dibutuhkan umumnya adalah empat hingga delapan bulan, kecuali jika Anda menambahkan bakteri khusus untuk mempercepat prosesnya. Jika diberikan secara terus-menerus, persiapan jangka panjang ini sangat bermanfaat bagi tekstur dan nutrisi tanah. Siapkan sebuah wadah besar yang bisa ditutup rapat agar terlindung dari hewan, tetapi memiliki lubang untuk aliran udara di luar rumah. Buatlah kompos dengan teknik berikut ini:Awali dengan tanah, pupuk kandang, atau kompos matang sekitar 20%; sisa-sisa makanan yang berasal dari tumbuhan mentah sebesar 10 hingga 30%; dan dedaunan kering, sampah halaman dan rumput sebesar 50 hingga 70%. Campurlah semua bahan hingga merata.Jagalah agar kompos tetap basah dan hangat, dan tambahkan bahan makanan mentah bukan daging dari sampah dapur.Balik kompos menggunakan sekop atau garpu rumput minimal satu kali setiap satu atau dua minggu, agar oksigen yang mendorong tumbuhnya bakteri menguntungkan bisa masuk.Masukkan cacing tanah ke dalam wadah kompos. Anda dapat mencari cacing di area yang lembap di bawah batu.Kompos akan matang (siap digunakan) jika tetap menyatu saat dikepalkan, tetapi bisa dipecah dengan mudah. Serat-serat tanaman mungkin masih terlihat, namun sebagian besar kompos telah homogen.

5
Tambahkan bahan-bahan penyubur tanah. Hampir semua pekebun mencampurkan tambahan penyubur secara merata ke dalam tanah, baik dengan menggunakan pupuk padat, pupuk kandang yang sudah membusuk, maupun kompos. Kebanyakan tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan campuran kompos 30% dan tanah 70%, tetapi buah dan sayuran akan tumbuh lebih baik jika Anda mengurangi jumlah kompos. Jumlah pupuk yang diberikan akan berbeda-beda tergantung pada kadarnya. Ikuti petunjuk yang sesuai dengan tanaman yang Anda tanam.Teknik berkebun "tanpa menggali, tanpa mengolah" menganjurkan untuk tidak menggali atau mengolah tanah, tetapi cukup menambahkan bahan penyubur ini di permukaan tanah dan membiarkannya terurai secara bertahap. Walaupun perlu waktu bertahun-tahun dan pemberian bahan organik dalam jumlah besar untuk merasakan hasilnya, para pakar perkebunan memandang bahwa cara ini lebih alami untuk memperbaiki kualitas tanah.Tambahkan bahan penyubur di musim gugur jika ingin mendapatkan hasil terbaik. Banyak tanaman yang bisa memanfaatkan bahan tambahan setiap satu atau dua bulan selama musim tumbuh, namun ini akan berbeda-beda tergantung pada spesies dan varietas tanaman.Jika pupuk kandang atau kompos belum terlalu busuk, berikan secara melingkar di sekeliling tanaman untuk melindunginya dari sengatan bahan.