3. Buat sudut pandang karakter pendamping atau antagonis yang memiliki prinsip berbeda dengan sudut pandang protagonis. Contohnya: protagonis memikirkan antagonis adalah seseorang yang kejam dan membencinya, sedangkan pada sudut pandang antagonis, dia peduli dan menyukai untuk berinteraksi dengan sang protagonis yang sudah si antagonis anggap protagonis sebagai keluarganya sendiri.
4. Jangan ragu untuk menggunakan alur yang pasaran, tapi pastikan buat ending yang berbeda dari alur sebenarnya untuk menambah kesan tersendiri.
5. Hindari menulis dengan alur yang berbelit-belit dan tak memiliki ujung, buat alur yang lebih ringkas dan perbanyak interaksi antar karakter untuk memperhidup suasana, karena kebanyakan pembaca lebih menyukai interaksi daripada kata-kata yang tak kunjung habisnya.
Penjelasan:
Tips diatas mungkin tidak sepenuhnya efektif, karena yang sepenuhnya benar hanyalah pikiran dan ketulusan penulis pada karyanya.
Jawaban:
1. Bunuh tokoh utama atau protagonis dalam ceritamu.
2. Jangan langung simpulkan isi cerita, biarkan pembaca penasaran.
3. Buat sudut pandang karakter pendamping atau antagonis yang memiliki prinsip berbeda dengan sudut pandang protagonis. Contohnya: protagonis memikirkan antagonis adalah seseorang yang kejam dan membencinya, sedangkan pada sudut pandang antagonis, dia peduli dan menyukai untuk berinteraksi dengan sang protagonis yang sudah si antagonis anggap protagonis sebagai keluarganya sendiri.
4. Jangan ragu untuk menggunakan alur yang pasaran, tapi pastikan buat ending yang berbeda dari alur sebenarnya untuk menambah kesan tersendiri.
5. Hindari menulis dengan alur yang berbelit-belit dan tak memiliki ujung, buat alur yang lebih ringkas dan perbanyak interaksi antar karakter untuk memperhidup suasana, karena kebanyakan pembaca lebih menyukai interaksi daripada kata-kata yang tak kunjung habisnya.
Penjelasan:
Tips diatas mungkin tidak sepenuhnya efektif, karena yang sepenuhnya benar hanyalah pikiran dan ketulusan penulis pada karyanya.
Sekian, semoga memantu <3