mirandalaurensi
Bahan: Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitianini adalah minyak pliek u, minyak kopra, minyak kelapasawit, kemenyan, dan bahan pewangi (kayu cendana,bunga kenanga, dan daun pandan wangi), rumput teki,daun pisang, tempurung kelapa, dan lain-lain sertabahan-bahan kimia untuk analisa. Sedangkan alat yangdigunakan semuanya terbuat dari tanah liat yaitu periuk,pine (tutup periuk yang ada lubangnya), dan tungklo(wadah kecil yang diisi bahan pewangi dan diletakkandiatas pine sehingga zat yang terekstrak dari bahanpewangi dapat melewati pine dan masuk ke dalamperiuk yang berisi minyak). cara:
Minyak (jenis sesuai perlakuan) dimasukkan kedalam periuk. Bagian mulut periuk ditutup dengandaun pisang yang telah dilubangi bagian tengahnyayang berguna untuk menghambat keluarnya uap dari periuk tanah. Di atas daun pisang diletakkan pine sehingga posisi lubang di daun pisang tadi sejajar dengan lubang pada pine.b. Kedalam tungklo diisikan bahan-bahan pewangi yang telah dirajang dengan berat masing-masing bahan 3% dan 6% (berat kemenyan berdasarkan hasil survey untuk 1 kg minyak ± 25 gram). Lalu pada bagian mulut tungklo disumbat dengan pelepah rumbia yang berpori untuk jalan menetesnya cairan dan uap kemenyan serta wewangian sewaktu pemanasan.c. Tungklo ini kemudian dibalik sehingga posisi mulutnya berada di bawah. Lalu dimasukkan ke dalam lubang yang ada pada pine.d. Dilakukan pemanasan dengan cara meletakkan bara api di sekeliling sisi pine. Bara api berasal dari pembakaran tempurung kelapa atau arang kayu (suhu ± 250oC) akan memanaskan vahan pewangi yang berada dalam tungklo dan minyak nabati dalam periuk.e. Proses pemanasan dilakukan selama 2 jam.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitianini adalah minyak pliek u, minyak kopra, minyak kelapasawit, kemenyan, dan bahan pewangi (kayu cendana,bunga kenanga, dan daun pandan wangi), rumput teki,daun pisang, tempurung kelapa, dan lain-lain sertabahan-bahan kimia untuk analisa. Sedangkan alat yangdigunakan semuanya terbuat dari tanah liat yaitu periuk,pine (tutup periuk yang ada lubangnya), dan tungklo(wadah kecil yang diisi bahan pewangi dan diletakkandiatas pine sehingga zat yang terekstrak dari bahanpewangi dapat melewati pine dan masuk ke dalamperiuk yang berisi minyak).
cara:
Minyak (jenis sesuai perlakuan) dimasukkan kedalam periuk. Bagian mulut periuk ditutup dengandaun pisang yang telah dilubangi bagian tengahnyayang berguna untuk menghambat keluarnya uap dari
periuk tanah. Di atas daun pisang diletakkan pine sehingga posisi lubang di daun pisang tadi sejajar dengan lubang pada pine.b. Kedalam tungklo diisikan bahan-bahan pewangi yang telah dirajang dengan berat masing-masing bahan 3% dan 6% (berat kemenyan berdasarkan hasil survey untuk 1 kg minyak ± 25 gram). Lalu pada bagian mulut tungklo disumbat dengan pelepah rumbia yang berpori untuk jalan menetesnya cairan dan uap kemenyan serta wewangian sewaktu pemanasan.c. Tungklo ini kemudian dibalik sehingga posisi mulutnya berada di bawah. Lalu dimasukkan ke dalam lubang yang ada pada pine.d. Dilakukan pemanasan dengan cara meletakkan bara api di sekeliling sisi pine. Bara api berasal dari pembakaran tempurung kelapa atau arang kayu (suhu ± 250oC) akan memanaskan vahan pewangi yang berada dalam tungklo dan minyak nabati dalam periuk.e. Proses pemanasan dilakukan selama 2 jam.
semoga membantu :)