Fajar2
Proses pembentukan jenis kelamin sendiri berawal dari kromosom. Perempuan memiliki kromosom XX, sedangkan laki-laki memiliki kromosom XY. Proses pembuahan terjadi saat sperma yang bisa bersifat X maupun Y membuahi telur yang bersifat X. "Jadi, yang menentukan jenis kelamin calon bayi sebenarnya kaum laki-laki. Perempuan hanyalah pendonor kromosom X yang menghasilkan anak perempuan. Untuk mendapatkan anak laki-laki, kita membutuhkan kromosom Y", kata dr. Diana, yang juga menjawab bahwa metode yang memungkinkan proses perancangan jenis kelamin adalah pemilihan sperma. Sperma X dan sperma Y sendiri memiliki karakteristik masing-masing. Sperma X memiliki bentuk yang besar, bergerak lambat, namun berumur lebih lama (sekitar 2-3 hari lebih lama dari sperma Y). Sperma ini juga hidup dalam kondisi asam. Sedangkan sperma Y memiliki karakteristik yang berbalik. Bentuknya kecil, geraknya cepat, umurnya tidak lama, dan bertahan dalam kondisi basah. Berbagai teknologi medis memang bermunculan untuk merancang jenis kelamin bayi. Namun, 'cara alami' atau mitos-mitos yang berkembang dalam merancang jenis kelamin anak dengan mendukung kehidupan sperma X dan Y, agar bisa bertahan dan berhasil membuahi sel telur perempuan, lebih dipercayai dan dicoba oleh masyarakat umum.
Sperma X dan sperma Y sendiri memiliki karakteristik masing-masing. Sperma X memiliki bentuk yang besar, bergerak lambat, namun berumur lebih lama (sekitar 2-3 hari lebih lama dari sperma Y). Sperma ini juga hidup dalam kondisi asam. Sedangkan sperma Y memiliki karakteristik yang berbalik. Bentuknya kecil, geraknya cepat, umurnya tidak lama, dan bertahan dalam kondisi basah.
Berbagai teknologi medis memang bermunculan untuk merancang jenis kelamin bayi. Namun, 'cara alami' atau mitos-mitos yang berkembang dalam merancang jenis kelamin anak dengan mendukung kehidupan sperma X dan Y, agar bisa bertahan dan berhasil membuahi sel telur perempuan, lebih dipercayai dan dicoba oleh masyarakat umum.