Buatlah teks ini menjadi teks cerita sejarah.
TEKS CERITA SEJARAH KALKULATOR
Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus matematika tertentu. Pada perkembangannya sekarang ini, kalkulator sering dimasukkan sebagai fungsi tambahan daripada komputer, handphone, bahkan sampai jam tangan.
Jaman dulu, sebelum ada kalkulator, orang menggunakan alat bantu hitung yang bernama abacus. Abacus muncul sekitar 5000 tahun yang lalu. Abacus menggunakan biji-bijian geser yang diletakkan di sebuah rak untuk membantu berhitung. Saat ini abacus masih digunakan di berbagai daerah di Asia.
Alat hitung tradisional dan kalkulator mekanik Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.
Pada tahun 1642, Blaise Pascal menemukan alat hitung baru bernama kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator). Alat ini menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan angka hingga delapan digit. Sayangnya, alat ini hanya dapat digunakan untuk penjumlahan saja. Selanjutnya, seorang matematikawan dan filsuf Jerman bernama Gottfred Wilhem von Leibniz mengembangkan kalkulator yang ditemukan oleh Pascal. Kalkulator ini mampu mengoperasikan perkalian. Kalkulator ini kemudian berkembang menjadi kalkulator mekanik yang dapat melakukan empat fungsi aritmetik dasar, yaitu penjumlahan, perkalian, pengunrangan, dan pembagian.
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti Pascaline, alat mekanik ini juga bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.
Pada tahun 1820, Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan penemuan alat yang dinamakan arithometer ini, maka kalkulator mekanik pada zaman itu mulai popular. Dengan kemampuannya dan juga lebih praktis dari kalkulator sebelumnya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Pada 1892 William Burroughs, seorang mantan teller, memperkenalkan sebuah kalkulator pencetak yang cukup sukses meskipun bertenaga tangan.
Pada masa berikutnya, beberapa insinyur masih terus mengembangkan penemuan lainnya. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean, sebuah perhitungan matematika yang dapat dinyatakan sebagai benar atau salah.
Pada tahun 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang selama ini dianggap rumit. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
Pada tahun 1935, seorang insinyur konstruksi berkebangsaan Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah kalkulator mekanik untuk menangani perhitungan matematik yang ada di profesinya. Tak lama setelah keberhasilannya, Zuse memulai pembangunan pada peralatan elektronik terprogram yang ia selesaikan pada tahun 1938.
Pada tahun 1963 perusahaan asal Inggris, Bell Punch dan Sumlock-Comptometer mengenalkan kalkulator bertenaga listrik. Setahun kemudian, perusahaan asal Jepang menyempurnakan alat hitung tersebut dengan menambahkan komponen baru bernama transistor. Dengan adanya transistor, selain ukurannya dapat dibuat lebih kecil, kalkulator ini juga memiliki komputasi yang lebih baik dari produk pendahulunya.
Tahun 1969, perusahaan Jepang mengembangkan kalkulator berbasis chip. Setahun kemudian, produk ini dikembangkan agar dapat beroperasi menggunakan baterai yang dapat diisi ulang. Kalkulator ini semakin kecil ukurannya sejak ditemukannya teknologi Liquid Crystal Display (LCD). Pada tahun 1976 kalkulator dengan LCD dan baterai mini mulai diproduksi dan dipasarkan. Begitulah sejarah perkembangan kalkulator yang sering kita gunakan sekarang.
pada tahun 1969 perusahaan jepang memproduksi kalkulator