Ninik yang manis, Halo, bagaimana ni kabar kamu? Aku harap kamu baik-baik saja dan sehat selalu ya! Soalnya aku di sini juga sehat dan baik-baik saja. Eh, Nik, bulan depan aku mau ke rumah tanteku yang ada di Semarang. Kamukan teman sebangkuku. Boleh kan kalau aku mengajakmu kesana?Harus boleh lho, soalnya aku sudah kangen banget dengan kamu. Awas, kalau tidak boleh! Jangan marah lho, Nik, aku kan cuma bercanda. Jangan lupa izin orangtuamu ya! Nik, cukup sampai di sini dulu ya surat dari aku. Jangan lupa dibalas ya,Nik. Aku tunggu lho!
Hay Mae yang cantik jelita, bagaimana kabarmu sekarang? Aku di sini Alhamdulillah baik-baik saja Mae. Semoga kamu dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
Sudah lama ya Mae kita tidak bertemu? Terakhir kita berjumpa itu kayaknya waktu kita baru saja naik kelas 3 dan kamu malah pindah ke Jakarta. Sekarang aku sudah kelas VI Mae. Kamu juga dong sama tentunya. Hehe.
Eh, bagaimana keadaanmu di Jakarta sekarang? Aku yakin kamu pasti sudah besar dan cantiknya pasti semakin-semakin deh. Aku dengar kabar dari orang-orang katanya kamu sekarang sudah jadi pemain karate ya? Jika benar demikian, aku turut bahagia dan bangga menjadi teman kamu Mae.
Oh iya Mae, aku sengaja nih menulis surat ini karena aku sednag rindu sama kamu. Aku rindu masa-masa dulu saat kita selalu main bersama setiap waktu. Bermain, bercanda, dan belajar bersama. Dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama-sama.
Kita ini sudah bagaikan saudara kandung kan Mae? Masih begitu hangat dalam ingatanku, waktu itu di hari ulang tahunku, kamu hadir dan memberiku kado berwarna kuning cerah yang di dalamnya berisi boneka Doraemon yang lucu banget! Kamu mungkin tidak tahu, hingga saat ini boneka itu masih aku simpan loh. Meskipun sudah agak buluk, tapi aku sangat menyayangi boneka dari kamu itu. Setiap malam dia kujadikan sebagai teman tidurku, karena sungguh boneka itu selalu mengingatkanku akan dirimu.
Mae, kapan ya masa-masa kebersamaan itu akan terulang kembali? Meskipun rasanya tidak mungkin, bahkan dengan keadaanmu sekarang yang sudah menjadi pemain karate terkenal, aku harap kamu tidak melupakanku. Aku disini selalu merindukanmu dan berharap kita bisa betemu lagi dan bernostalgia seperti dulu kita saat kecil.
Sekian dulu ya Mae, kapan-kapan disambung lagi. Kalau kamu ada waktu, mohon segera balas ya suratku ini. Kalau kamu tidak membalasnya berarti kamu itu sombong dan sudah melupakanku karena kamu sekarang sudah punya banyak penggemar.
Ingat Mae, anak yang sombong itu temannya syetan hehe. Oh iya, sampaikan salamku kepada papap sama mamamu ya.
Pesanku, jaga diri kamu baik-baik ya, dan yang terpenting adalah jaga kesehatan kamu. Jangan lupa belajar. Semoga kita bisa segera bisa bertemu.
Ninik Catur YuliatiJl. Gotong royong No.14 I/ITinjomoyo, BanyumanikSemarang
Ninik yang manis,
Halo, bagaimana ni kabar kamu? Aku harap kamu baik-baik saja dan sehat selalu ya! Soalnya aku di sini juga sehat dan baik-baik saja.
Eh, Nik, bulan depan aku mau ke rumah tanteku yang ada di Semarang. Kamukan teman sebangkuku. Boleh kan kalau aku mengajakmu kesana?Harus boleh lho, soalnya aku sudah kangen banget dengan kamu. Awas, kalau tidak boleh! Jangan marah lho, Nik, aku kan cuma bercanda. Jangan lupa izin orangtuamu ya!
Nik, cukup sampai di sini dulu ya surat dari aku. Jangan lupa dibalas ya,Nik. Aku tunggu lho!
salamku,
neni
Surabaya, 28 Desember 2017
Untuk Sahabatku,
Maemunah Juned
di Jakarta
Assalamualaikum…
Hay Mae yang cantik jelita, bagaimana kabarmu sekarang? Aku di sini Alhamdulillah baik-baik saja Mae. Semoga kamu dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
Sudah lama ya Mae kita tidak bertemu? Terakhir kita berjumpa itu kayaknya waktu kita baru saja naik kelas 3 dan kamu malah pindah ke Jakarta. Sekarang aku sudah kelas VI Mae. Kamu juga dong sama tentunya. Hehe.
Eh, bagaimana keadaanmu di Jakarta sekarang? Aku yakin kamu pasti sudah besar dan cantiknya pasti semakin-semakin deh. Aku dengar kabar dari orang-orang katanya kamu sekarang sudah jadi pemain karate ya? Jika benar demikian, aku turut bahagia dan bangga menjadi teman kamu Mae.
Oh iya Mae, aku sengaja nih menulis surat ini karena aku sednag rindu sama kamu. Aku rindu masa-masa dulu saat kita selalu main bersama setiap waktu. Bermain, bercanda, dan belajar bersama. Dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama-sama.
Kita ini sudah bagaikan saudara kandung kan Mae? Masih begitu hangat dalam ingatanku, waktu itu di hari ulang tahunku, kamu hadir dan memberiku kado berwarna kuning cerah yang di dalamnya berisi boneka Doraemon yang lucu banget! Kamu mungkin tidak tahu, hingga saat ini boneka itu masih aku simpan loh. Meskipun sudah agak buluk, tapi aku sangat menyayangi boneka dari kamu itu. Setiap malam dia kujadikan sebagai teman tidurku, karena sungguh boneka itu selalu mengingatkanku akan dirimu.
Mae, kapan ya masa-masa kebersamaan itu akan terulang kembali? Meskipun rasanya tidak mungkin, bahkan dengan keadaanmu sekarang yang sudah menjadi pemain karate terkenal, aku harap kamu tidak melupakanku. Aku disini selalu merindukanmu dan berharap kita bisa betemu lagi dan bernostalgia seperti dulu kita saat kecil.
Sekian dulu ya Mae, kapan-kapan disambung lagi. Kalau kamu ada waktu, mohon segera balas ya suratku ini. Kalau kamu tidak membalasnya berarti kamu itu sombong dan sudah melupakanku karena kamu sekarang sudah punya banyak penggemar.
Ingat Mae, anak yang sombong itu temannya syetan hehe. Oh iya, sampaikan salamku kepada papap sama mamamu ya.
Pesanku, jaga diri kamu baik-baik ya, dan yang terpenting adalah jaga kesehatan kamu. Jangan lupa belajar. Semoga kita bisa segera bisa bertemu.
Wassalamualaikum…
Salam Manis, Sahabatmu
Delima Maharani