Musim hujan yang melanda negeri membuat beberapa daerah yang sudah berhari-hari diguyur hujan terkena bencana banjir. Luapan air sungai dan ketidakmampuan gorong-gorong maupun selokan karena tersumbat sampah membuat banjir yang tak kunjung surut hingga hari ini. Selain banjir, daerah perbukitan juga mengalami longsor sehingga banyak jalan yang terpaksa ditutup karena khawatir membahayakan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
Bedasarkan penuturan seorang pelajar yang baru saja pulang ke kampung halamannya, hujan lebat yang tidak kunjung berhenti menyebabkan ia dan keluarganya harus mengemas barang-barang yang penting dan berharga sebagai persediaan dan terpaksa pindah karena rumahnya terendam banjir. Mereka terpaksa dipindahkan oleh pasukan penyelamat bencana dengan menggunakan sampan dan bot. Mereka bersyukur karena para penduduk kampung dievakuasi dengan selamat. Penduduk sempat merasa sedih karena melihat seluruh kampungnya telah terendam air. Mereka hanya mampu berdoa agar banjir yang menenggelamkan rumah mereka segera surut sehingga mereka dapat kembali ke rumah mereka masing-masing dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Selama berada di tempat pengungsian, mereka dibekali dengan beragam barang keperluan oleh pemerintah dan para donatur seperti makanan, air, obat-obatan, dan pakaian. Para ibu dan gadis bersama-sama memasak makanan. Namun, anak-anak tampak bosan karena mereka tidak bisa leluasa bermain. Tempat pengungsian yang disediakan sangat sempit dan hanya bisa digunakan untuk tidur. Pasokan air dan layanan kakus juga kurang memadai sehingga banyak anak-anak yang sakit diare karena tempat pengungsian tidak bersih. Ketua kelompok pengungsian sudah mengajukan permintaan layanan kesehatan dan kebersihan namun belum direspon pihak pemerintah.
Musim hujan yang melanda negeri membuat beberapa daerah yang sudah berhari-hari diguyur hujan terkena bencana banjir. Luapan air sungai dan ketidakmampuan gorong-gorong maupun selokan karena tersumbat sampah membuat banjir yang tak kunjung surut hingga hari ini. Selain banjir, daerah perbukitan juga mengalami longsor sehingga banyak jalan yang terpaksa ditutup karena khawatir membahayakan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
Bedasarkan penuturan seorang pelajar yang baru saja pulang ke kampung halamannya, hujan lebat yang tidak kunjung berhenti menyebabkan ia dan keluarganya harus mengemas barang-barang yang penting dan berharga sebagai persediaan dan terpaksa pindah karena rumahnya terendam banjir. Mereka terpaksa dipindahkan oleh pasukan penyelamat bencana dengan menggunakan sampan dan bot. Mereka bersyukur karena para penduduk kampung dievakuasi dengan selamat. Penduduk sempat merasa sedih karena melihat seluruh kampungnya telah terendam air. Mereka hanya mampu berdoa agar banjir yang menenggelamkan rumah mereka segera surut sehingga mereka dapat kembali ke rumah mereka masing-masing dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Selama berada di tempat pengungsian, mereka dibekali dengan beragam barang keperluan oleh pemerintah dan para donatur seperti makanan, air, obat-obatan, dan pakaian. Para ibu dan gadis bersama-sama memasak makanan. Namun, anak-anak tampak bosan karena mereka tidak bisa leluasa bermain. Tempat pengungsian yang disediakan sangat sempit dan hanya bisa digunakan untuk tidur. Pasokan air dan layanan kakus juga kurang memadai sehingga banyak anak-anak yang sakit diare karena tempat pengungsian tidak bersih. Ketua kelompok pengungsian sudah mengajukan permintaan layanan kesehatan dan kebersihan namun belum direspon pihak pemerintah.
Advertisement