tiara84
Kellie,” ada yang memanggilku dengan lembut. “Kellie …”
Dan tiba-tiba, Currrr!!! ada yang mencipratkan aku dengan air dingin. Mataku terkejap, aku langsung bangun. Ughh!! “Kellie, bangun. Sudah jam 5 pagi, masa Mom bangunin lagi, sih?” suara itu dari Mom. “Iya, iya!” aku langsung mengambil handuk kesayanganku dan langsung mandi.
Lima belas menit kemudian, aku sudah rapi dengan baju seragamku. Rambutku yang panjang sepinggang sudah aku sisir dan aku kuncir memakai kunciran pita yang berwarna merah. “Mom, makan apa pagi ini?” tanyaku sambil membereskan tas sekolahku. “Emm, roti gandum isi beef dan keju,” jawab Mom. “Hidangan penutupnya cookies choco cips!” “Yummy!” aku langsung melahap porsiku. Setelah selesai makan, aku langsung meminum susu cokelatku. “Mom! Pagi ini aku berangkat sekarang. Karena ada pelajaran olahraga!” kataku di ambang pintu. Mom mengangguk, beliau menghampiriku dan mengecup pipiku. “Hati-hati, Sayang,” Mom melambaikan tangannya.
Walau pun, aku lahir di keluarga kaya tapi aku ke sekolah berjalan kaki. Sebelah komplek rumahku, kan, langsung sekolahku. Aku sampai di sekolah jam 6 pagi. Suasana di sekolah cukup banyak anak-anak yang sedang bermain di halaman sekolah. Ada juga yang baru datang seperti aku. “Kellie!” panggil seseorang. Suara tak asing bagiku. “Oh, Kennedy!” aku membalasnya. Kennedy adalah sahabatku yang paling akrab. “Yuk, masuk ke kelas. Oh, ya, kata Mommy-ku kita langsung baca buku Sosial, nanti akan ada ulangan harian Sosial!” jawab Kennedy. Mommy-nya Kennedy, kan, wali kelasku. Tapi aku memanggilnya Mrs. Checill.
Sesampainya di kelas, tasku aku taruh di kursiku. Aku langsung mengeluarkan buku Sosialku dan langsung baca-baca. Ku lihat Kennedy membaca bukunya dengan semangat. Kriinggg! Bertepatan bel masuk berbunyi, aku sudah selesai baca. Aku menaruh buku Sosial di laci dan berdiri untuk memberi salam pagi. “Good morning, Teacher. How are you today?” salam kami ketika Mrs. Checill masuk kelas. “Good morning, My Students. I’m fine, thank you. And you?” jawab dan tanya Mrs. Checill. “I’m fine, thank you,” jawab kami lalu duduk kembali di kursinya masing-masing. “Nah, sekarang kerjakan ulangan harian Sosial yang Mrs. Checill bagikan, silakan kerjakan!” jawab Mrs. Checill dengan tenang. Semua anak tercengang. Sedangkan aku dan Kennedy hanya tersenyum senang.
Kriingg! Pelajaran berganti. Aku dan Kennedy mengumpulkan kertas ulangan dengan tersenyum senang. Kemudian, kami mengambil handuk kecil kami dan botol minum. Langsung menuju lapangan saja! “Kellie, Mr. Olekey mana, ya?” tanya Kennedy heran. “Ahh, itu bersama teman kita yang lain,” jawabku sambil menuding Mr. Olekey. Kami menyapa Mr. Olekey bersama. Kemudian berbaris rapi. “Anak-anak, sekarang olahraga hari ini jogging dan berlari. Pertama-tama, kalian jogging mengelilingi sekolah kita 1 putaran, ya, lalu kembali ke lapangan untuk beristirahat sejenak, paham?” kata Mr. Olekey. “Paham!” ucap kami lantang. “Nah, mulai dari barisan Kellie, lalu Olivia dan seterusnya!” kata Mr. Olekey. “Ingat! Jogging! Jangan berlari, ya!” Akhirnya Olahraga selesai. Dilanjutkan pelajaran lain. Akhirnya bel pulang.
Aku dan Kennedy melewati sebuah pohon tua. Tiba-tiba … “Awas, Kellie!!!” Brukkk! Pohon tua patah dan menimpa Kennedy! “Kennedy!” kataku histeris. “Kellie, janganlah engkau menangis. A-aku, akan se…sela, selalu, ingat… kkk, ka, kam, kamu ….” Plekk! Kennedy. “Kennedy!” kataku lemah.
Kennedy telah meninggalkanku. Tapi aku tidak boleh melupakannya. Cinta dari sahabatku tetap ku rasa di hatiku.
“Kellie …”
Dan tiba-tiba, Currrr!!! ada yang mencipratkan aku dengan air dingin. Mataku terkejap, aku langsung bangun. Ughh!!
“Kellie, bangun. Sudah jam 5 pagi, masa Mom bangunin lagi, sih?” suara itu dari Mom.
“Iya, iya!” aku langsung mengambil handuk kesayanganku dan langsung mandi.
Lima belas menit kemudian, aku sudah rapi dengan baju seragamku. Rambutku yang panjang sepinggang sudah aku sisir dan aku kuncir memakai kunciran pita yang berwarna merah.
“Mom, makan apa pagi ini?” tanyaku sambil membereskan tas sekolahku.
“Emm, roti gandum isi beef dan keju,” jawab Mom. “Hidangan penutupnya cookies choco cips!”
“Yummy!” aku langsung melahap porsiku. Setelah selesai makan, aku langsung meminum susu cokelatku.
“Mom! Pagi ini aku berangkat sekarang. Karena ada pelajaran olahraga!” kataku di ambang pintu. Mom mengangguk, beliau menghampiriku dan mengecup pipiku.
“Hati-hati, Sayang,” Mom melambaikan tangannya.
Walau pun, aku lahir di keluarga kaya tapi aku ke sekolah berjalan kaki. Sebelah komplek rumahku, kan, langsung sekolahku. Aku sampai di sekolah jam 6 pagi. Suasana di sekolah cukup banyak anak-anak yang sedang bermain di halaman sekolah. Ada juga yang baru datang seperti aku.
“Kellie!” panggil seseorang. Suara tak asing bagiku.
“Oh, Kennedy!” aku membalasnya. Kennedy adalah sahabatku yang paling akrab.
“Yuk, masuk ke kelas. Oh, ya, kata Mommy-ku kita langsung baca buku Sosial, nanti akan ada ulangan harian Sosial!” jawab Kennedy. Mommy-nya Kennedy, kan, wali kelasku. Tapi aku memanggilnya Mrs. Checill.
Sesampainya di kelas, tasku aku taruh di kursiku. Aku langsung mengeluarkan buku Sosialku dan langsung baca-baca. Ku lihat Kennedy membaca bukunya dengan semangat.
Kriinggg! Bertepatan bel masuk berbunyi, aku sudah selesai baca. Aku menaruh buku Sosial di laci dan berdiri untuk memberi salam pagi.
“Good morning, Teacher. How are you today?” salam kami ketika Mrs. Checill masuk kelas.
“Good morning, My Students. I’m fine, thank you. And you?” jawab dan tanya Mrs. Checill.
“I’m fine, thank you,” jawab kami lalu duduk kembali di kursinya masing-masing.
“Nah, sekarang kerjakan ulangan harian Sosial yang Mrs. Checill bagikan, silakan kerjakan!” jawab Mrs. Checill dengan tenang.
Semua anak tercengang. Sedangkan aku dan Kennedy hanya tersenyum senang.
Kriingg! Pelajaran berganti. Aku dan Kennedy mengumpulkan kertas ulangan dengan tersenyum senang. Kemudian, kami mengambil handuk kecil kami dan botol minum. Langsung menuju lapangan saja!
“Kellie, Mr. Olekey mana, ya?” tanya Kennedy heran.
“Ahh, itu bersama teman kita yang lain,” jawabku sambil menuding Mr. Olekey.
Kami menyapa Mr. Olekey bersama. Kemudian berbaris rapi.
“Anak-anak, sekarang olahraga hari ini jogging dan berlari. Pertama-tama, kalian jogging mengelilingi sekolah kita 1 putaran, ya, lalu kembali ke lapangan untuk beristirahat sejenak, paham?” kata Mr. Olekey.
“Paham!” ucap kami lantang.
“Nah, mulai dari barisan Kellie, lalu Olivia dan seterusnya!” kata Mr. Olekey. “Ingat! Jogging! Jangan berlari, ya!”
Akhirnya Olahraga selesai. Dilanjutkan pelajaran lain. Akhirnya bel pulang.
Aku dan Kennedy melewati sebuah pohon tua. Tiba-tiba …
“Awas, Kellie!!!”
Brukkk! Pohon tua patah dan menimpa Kennedy!
“Kennedy!” kataku histeris.
“Kellie, janganlah engkau menangis. A-aku, akan se…sela, selalu, ingat… kkk, ka, kam, kamu ….” Plekk! Kennedy.
“Kennedy!” kataku lemah.
Kennedy telah meninggalkanku. Tapi aku tidak boleh melupakannya. Cinta dari sahabatku tetap ku rasa di hatiku.