Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam sebuah cerita. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan dan banyak hadir dalam setiap kejadian. Sementara itu tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya sedikit, memiliki peran yang tidak terlalu penting, dan kemunculannya hanya ada jika terdapat kaitan dengan tokoh utama baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang secara umum memiliki sifat baik dalam sebuah cerita. Tokoh protagonis selalu dilawankan dengan tokoh antagonis. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang identik dengan sifat jahat. Tokoh protagonis dan antagonis selalu memiliki sifat oposisi, mereka seringkali berkonflik baik secara fisik maupun secara psikis dan batin.
3. Tokoh sederhana dan tokoh bulat
Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki sifat yang datar dan cenderung monoton. Dengan kata lain, tokoh sederhana hanya menampilkan satu watak tertentu, mudah dikenal dan dipahami karakternya. Berlawanan dengan tokoh sederhana, tokoh bulat atau sering pula dikenal dengan tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki lebih dari satu sifat. Tokoh bulat memiliki watak dan jati diri yang bermacam-macam, bahkan sifatnya ini seringkali bertentangan dan sulit diduga.
4. Tokoh statis dan tokoh berkembang
Tokoh statis atau tokoh tidak berkembang adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa yang ada. Tokoh ini memiliki sifat dan watak yang relatif tetap, tidak memiliki perkembangan dari awal hingga akhir cerita. Berlawanan dengan itu, tokoh berkembang merupakan tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan watak seiring dengan perkembangan peristiwa dan plot cerita. Sikap dan watak dari tokoh berkembang mengalami perkembangan dari awal, tengah, hingga akhir cerita.
5. Tokoh tipikal dan tokoh netral
Pembagian penokohan yang terakhir adalah tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan waktak individualnya. Penokohan tokoh tipikal seringkali hanya ditonjolkan sebagai bagian dari suatu pekerjaan atau suatu lembaga. Sementara tokoh netral adalah tokoh yang sifat individualnya ditunjukkan untuk mendukung berjalannya sebuah cerita. Contoh sederhana dari tokoh tipikal dan tokoh netral dapat digambarkan dengan ilustrasi berikut ini:
“Di India, terdapat sekelompok penjahat yang sedang diburu oleh polisi karena melakukan perampokan di sebuah bank. Pimpinan komplotan penjahat yang bernama Tuan Takur memiliki sifat yang keji dan culas. Tuan Takur tidak ragu-ragu memerintahkan bawahannya untuk adu senjata dengan polisi. Sementara itu, pimpinan polisi yang bernama Inspektur Vijay merupakan seorang kepala polisi yang bijaksana. Ia memiliki banyak pengalaman menangkap penjahat sehingga Ia tidak takut lagi menghadapi Tuan Takur dan komplotannya. Inspektur Vijay bersama dengan rekan-rekan polisi lainnya tidak ragu untuk mendatangi markas Tuan Takur dan melakukan perlawanan di sana.”
Dari cerita di atas, kita dapat mengetahui siapa saja tokoh yang disebut sebagai tokoh tipikal dan siapa yang disebut dengan tokoh netral. Tuan Takur dan Inspektur Vijay dapat dikategorikan sebagai tokoh netral dalam cerita tersebut. Selain dilihat sebagai penjahat dan polisi, Tuan Takur dan Tuan Vijay juga memiliki gambaran individual yang disorot dalam cerita. Tuan Takur adalah pribadi yang kejam, sedangkan Inspektur Vijay adalah tokoh yang bijaksana.
Sementara itu, anak buah Tuan Takur, yakni penjahat-penjahat yang merampok di bank, merupakan tokoh tipikal. Begitu pula dengan para polisi anak buah Inspektur Vijay. Penjahat dan polisi ini hanya disorot sesuai dengan pekerjaan mereka. Tidak ada unsur individual yang turut diangkat dalam cerita tersebut.
Dalam artikel kali ini, kita hanya akan fokus membahas mengenai tokoh protagonis. Apa pengertian dari tokoh protagonis? Apa saja karakternya? Dan siapa contoh tokoh protagonis dalam cerita?
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.Ia sangat senang karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang sangat indah.Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong yang menggantung diranting .Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana."Hai,kepompong alangkah buruk nasibmu .kamu hanya bisa terdiam dan tergantung disitu .Ayo jalan-jalan lihat taman ini yang luas dan indah ini ,Bagaimana nasibmu bila rangting itu patah ? "kepompong itu hanya terdiam. Hingga pada suatu hari ,semut berjalan jalan di taman itu ,karena hujan taman itu di penuhi lumpur sehingga semut pun tergelincir dan jatuh ke lumpur,semut itu jatuh .Semut itu berteriak minta tolong sekencang mungkin. "Tolong,bantu aku ,aku mau tenggelam tolong...tolong...tolong aku!!!" untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu terbang melintas kemudian kupu-kupu itu menjulurkan sebuah rangting ke arah semut . "Semut peganglah erat-erat ranting itu ,nanti aku akan mengangkat ranting itu " Lalu si semut memegang erat-erat rangting itu ,dengan sekuat tenaga kupu-kupu mengankat ranting itu ,lalu kupu-kupu menurunkanya di tempat yang aman .Semut berterimakasih kepada kupu-kupu karena telah menolong nyawanya. "aku adalah kepompong yang pernah kau ejek ",kata si kupu-kupu. ternyata kepompong yang dulu diejek nya sudah menyelamatkanya ,akhirnya sang semut pun berjanji tidak akan akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu .
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam sebuah cerita. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan dan banyak hadir dalam setiap kejadian. Sementara itu tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya sedikit, memiliki peran yang tidak terlalu penting, dan kemunculannya hanya ada jika terdapat kaitan dengan tokoh utama baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Tokoh protagonis dan tokoh antagonisTokoh protagonis adalah tokoh yang secara umum memiliki sifat baik dalam sebuah cerita. Tokoh protagonis selalu dilawankan dengan tokoh antagonis. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang identik dengan sifat jahat. Tokoh protagonis dan antagonis selalu memiliki sifat oposisi, mereka seringkali berkonflik baik secara fisik maupun secara psikis dan batin.
3. Tokoh sederhana dan tokoh bulatTokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki sifat yang datar dan cenderung monoton. Dengan kata lain, tokoh sederhana hanya menampilkan satu watak tertentu, mudah dikenal dan dipahami karakternya. Berlawanan dengan tokoh sederhana, tokoh bulat atau sering pula dikenal dengan tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki lebih dari satu sifat. Tokoh bulat memiliki watak dan jati diri yang bermacam-macam, bahkan sifatnya ini seringkali bertentangan dan sulit diduga.
4. Tokoh statis dan tokoh berkembangTokoh statis atau tokoh tidak berkembang adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa yang ada. Tokoh ini memiliki sifat dan watak yang relatif tetap, tidak memiliki perkembangan dari awal hingga akhir cerita. Berlawanan dengan itu, tokoh berkembang merupakan tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan watak seiring dengan perkembangan peristiwa dan plot cerita. Sikap dan watak dari tokoh berkembang mengalami perkembangan dari awal, tengah, hingga akhir cerita.
5. Tokoh tipikal dan tokoh netralPembagian penokohan yang terakhir adalah tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan waktak individualnya. Penokohan tokoh tipikal seringkali hanya ditonjolkan sebagai bagian dari suatu pekerjaan atau suatu lembaga. Sementara tokoh netral adalah tokoh yang sifat individualnya ditunjukkan untuk mendukung berjalannya sebuah cerita. Contoh sederhana dari tokoh tipikal dan tokoh netral dapat digambarkan dengan ilustrasi berikut ini:
“Di India, terdapat sekelompok penjahat yang sedang diburu oleh polisi karena melakukan perampokan di sebuah bank. Pimpinan komplotan penjahat yang bernama Tuan Takur memiliki sifat yang keji dan culas. Tuan Takur tidak ragu-ragu memerintahkan bawahannya untuk adu senjata dengan polisi. Sementara itu, pimpinan polisi yang bernama Inspektur Vijay merupakan seorang kepala polisi yang bijaksana. Ia memiliki banyak pengalaman menangkap penjahat sehingga Ia tidak takut lagi menghadapi Tuan Takur dan komplotannya. Inspektur Vijay bersama dengan rekan-rekan polisi lainnya tidak ragu untuk mendatangi markas Tuan Takur dan melakukan perlawanan di sana.”Dari cerita di atas, kita dapat mengetahui siapa saja tokoh yang disebut sebagai tokoh tipikal dan siapa yang disebut dengan tokoh netral. Tuan Takur dan Inspektur Vijay dapat dikategorikan sebagai tokoh netral dalam cerita tersebut. Selain dilihat sebagai penjahat dan polisi, Tuan Takur dan Tuan Vijay juga memiliki gambaran individual yang disorot dalam cerita. Tuan Takur adalah pribadi yang kejam, sedangkan Inspektur Vijay adalah tokoh yang bijaksana.
Sementara itu, anak buah Tuan Takur, yakni penjahat-penjahat yang merampok di bank, merupakan tokoh tipikal. Begitu pula dengan para polisi anak buah Inspektur Vijay. Penjahat dan polisi ini hanya disorot sesuai dengan pekerjaan mereka. Tidak ada unsur individual yang turut diangkat dalam cerita tersebut.
Dalam artikel kali ini, kita hanya akan fokus membahas mengenai tokoh protagonis. Apa pengertian dari tokoh protagonis? Apa saja karakternya? Dan siapa contoh tokoh protagonis dalam cerita?
" kupu kupu baik hati "
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.Ia sangat senang karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang sangat indah.Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong yang menggantung diranting .Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana."Hai,kepompong alangkah buruk nasibmu .kamu hanya bisa terdiam dan tergantung disitu .Ayo jalan-jalan lihat taman ini yang luas dan indah ini ,Bagaimana nasibmu bila rangting itu patah ? "kepompong itu hanya terdiam.
Hingga pada suatu hari ,semut berjalan jalan di taman itu ,karena hujan taman itu di penuhi lumpur sehingga semut pun tergelincir dan jatuh ke lumpur,semut itu jatuh .Semut itu berteriak minta tolong sekencang mungkin.
"Tolong,bantu aku ,aku mau tenggelam tolong...tolong...tolong aku!!!"
untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu terbang melintas kemudian kupu-kupu itu menjulurkan sebuah rangting ke arah semut .
"Semut peganglah erat-erat ranting itu ,nanti aku akan mengangkat ranting itu " Lalu si semut memegang erat-erat rangting itu ,dengan sekuat tenaga kupu-kupu mengankat ranting itu ,lalu kupu-kupu menurunkanya di tempat yang aman .Semut berterimakasih kepada kupu-kupu karena telah menolong nyawanya.
"aku adalah kepompong yang pernah kau ejek ",kata si kupu-kupu.
ternyata kepompong yang dulu diejek nya sudah menyelamatkanya ,akhirnya sang semut pun berjanji tidak akan akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu .