Buatlah sebuah cerepen dengan menyisipkan 10 ungkapan dan 7 peribahasa
adhiyakhairunnisa
Kehidupannya senin kemis seperti telur di ujung tanduk “Di kaki lembah Desa itu hidup salah satu keluarga, Ayah, Ibu dan dua orang anak, yaitu laki-laki dan perempuan sebagai anugrah buah hati belahan jiwa. Sebagai generasi penerus keturunan yang diharapkan oleh kedua orang tuannya setelah menutup mata nanti menjadi orang yang sangat diperlukan dimasyarakat, baik untuk agama, bangsa, negara serta keluarga.Kehidupan keluarga ini sangat sederhana, Ayah dan Ibu setiap hari membanting tulang di ladang, seolah-olah, kepala jadi betis, betis jadi kepala demi beberapa mulut yang harus dipenuhi. Orang Tua ini ikhlas bekerja dengan tanggung jawab demi keluarga dan anak-anaknya kelak supaya jadi orang, tak ada rotan akarpun jadi kata orang tua tersebut. Ia tidakmemilih-milih jenis pekerjaan yang penting halal dan bisa menghidupi keluarganya yang lebih baik.Dalam keluarga tersebut Anak pertama mempunyai sifat keras kepala, penurut, tabah, dan sabar, sedangkan Anak yang kedua mempunyai sifat sebaliknya . Orang tuanya menasehati anak yang kedua tersebut seperti air titik kebatu dan biasanya mendidik anak-anak itu seperti bermain sebuah layang-layang , apabila terlalu ulur benangnya putus, begitu pula apabila terlalu kencang benangnya putus. Orang tuanya tidak rela anak-anaknya nanti hidupmenjadi sampah masyarakat. Orang tua ini menasehati anak-anaknya “carilah ilmu, keterampilan disamping agama supaya kelak apa yang dicita-citakan berhasil. Berakit kehulu berenang ketepian.Anak-anaknya sekolah sambil bekerja disamping membantu orang tuanya. Anaknya tersebut bekerja apa saja yang penting halal dan bisa membantu kedua orang tuanya membiayai sekolahnya sampai tamat.Suatu hari anak pertama terbayang dibenaknya ingin pergi merantau mengadu nasib kenegeri seberang untuk merubah nasib dia dan kelurganya yang hidupnya seperti bergantung pada akar lapuk. Kedua orang tuanya tersebut bagai petir disiang bolong setelah mendengar niat anaknya tersebut, karena anak ini banyak membantu, bahu-membahu orang tuanya demi berjuang untuk hidup, dan dangan berat hati kedua orang tuanya dengan mengurut dada terpaksa memberikan izin anaknya merantau dan orang tuanya berpesan kepada anaknya ini dimana bumi dipijak disitu langit di junjung, lain ladang lain belalang. Semoga berhasil, Ibu dan Ayah selalu mendoakan setiap langkahmu