ada suatu waktu Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, beliau pun diterima secara resmi oleh Ratu Inggris dalam acara jamuan minum teh. Presiden mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monarki Inggris yang sangat dihormati rakyatnya, beliau pun bertanya pada Sri ratu : Presiden : "Jika boleh saya bertanya kepada paduka Ratu, bagaimana caranya anda bisa mempertahankan rasa hormat rakyat anda terhadap monarki yang mulia ?" Sri Ratu : "Itu mudah saja tuan Presiden, dalam mengambil keputusan, monarki selalu dikelilingi orang-orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya" Karena Presiden masih terlihat kebingungan, Ratu meletakan gelas tehnya dan berkata lagi : Sri Ratu : "Anda masih bingung?, ini saya coba demonstrasikan" Ratu mengambil telepon dan menelepon Downing Street untuk menghubungi Perdana Menteri : Sri Ratu : "Halo David, saya ingin mengajukan pertanyaan ujian untuk anda" PM Inggris : "Keinginan yang mulia adalah perintah bagi saya, silahkan Paduka" Sri Ratu : "Ayahmu punya anak, Ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?" PM Inggris : "Anak itu adalah saya yang mulia" Sri Ratu : "Bagus !, pintar kamu" Ratu meletakan telepon dan memandang Presiden melihat reaksinya, Presiden RI mengerti dan terlihat mangut-mangut. ------------------------------------------------------------------------- Sepulangnya ke tanah air, Presiden langsung mencoba cara Ratu mengetes kepintaran orang-orang yang dia mintai pendapat. Beliaupun dengan segera mengumpulkan para staff khusus dan staff ahli di kediamannya, bertanyalah Presiden : Presiden : "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan Kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?" Ruangan pun bergemuruh oleh celotehan para staff presiden, setelah sekian lama berunding tak dicapai kesepakatan jawaban. Salah seorang staff ahli memberanikan diri berkata : Staff Ahli : "Pak Presiden, bolehkah kami meminta waktu tambahan untuk merundingkan jawabannya ?" Presiden : "Silahkan, saya tinggal tidur dulu. Besok pagi kalian harus mendapatkan jawaban yang bisa memuaskan saya, selamat malam !" Karena takut ini merupakan pertanyaan jebakan dan jawabannya salah, seorang staff Presiden memutuskan untuk menelepon orang kepercayaan Presiden yaitu Menteri Sekretaris Negara, setelah di jelaskan pertanyaan Presiden oleh Staff, Mensesneg dengan nada marah karena tidurnya terganggu menjawab dengan ketus : Mensesneg : "Kalian ini bener-bener kumpulan orang gobl0g !, jika anak itu bukan kakak aku dan bukan pula adiku, anak itu jelas adalah aku !!" Brak !!, teleponpun dibanting mensesneg. Para Staff terlihat sangat puas mendapat jawaban. ------------------------------------------------------------------------- Bangun dari tidur Presiden mendatangi kumpulan staff-nya, dan bertanya : Presiden : "Bagaimana, dilihat dari muka kalian tampaknya sudah punya jawabannya ?" Salah seorang staff Presiden : "Sudah pak, anak itu adalah pak Mensesneg !" Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apapun Presiden ngeloyor lagi kekamar tidur, sambil berharap ini semua cuman mimpi buruk.
ada suatu waktu Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, beliau pun diterima secara resmi oleh Ratu Inggris dalam acara jamuan minum teh. Presiden mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monarki Inggris yang sangat dihormati rakyatnya, beliau pun bertanya pada Sri ratu :
Presiden : "Jika boleh saya bertanya kepada paduka Ratu, bagaimana caranya anda bisa mempertahankan rasa hormat rakyat anda terhadap monarki yang mulia ?"
Sri Ratu : "Itu mudah saja tuan Presiden, dalam mengambil keputusan, monarki selalu dikelilingi orang-orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya"
Karena Presiden masih terlihat kebingungan, Ratu meletakan gelas tehnya dan berkata lagi :
Sri Ratu : "Anda masih bingung?, ini saya coba demonstrasikan"
Ratu mengambil telepon dan menelepon Downing Street untuk menghubungi Perdana Menteri :
Sri Ratu : "Halo David, saya ingin mengajukan pertanyaan ujian untuk anda"
PM Inggris : "Keinginan yang mulia adalah perintah bagi saya, silahkan Paduka"
Sri Ratu : "Ayahmu punya anak, Ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?"
PM Inggris : "Anak itu adalah saya yang mulia"
Sri Ratu : "Bagus !, pintar kamu"
Ratu meletakan telepon dan memandang Presiden melihat reaksinya, Presiden RI mengerti dan terlihat mangut-mangut. -------------------------------------------------------------------------
Sepulangnya ke tanah air, Presiden langsung mencoba cara Ratu mengetes kepintaran orang-orang yang dia mintai pendapat. Beliaupun dengan segera mengumpulkan para staff khusus dan staff ahli di kediamannya, bertanyalah Presiden :
Presiden : "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan Kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?"
Ruangan pun bergemuruh oleh celotehan para staff presiden, setelah sekian lama berunding tak dicapai kesepakatan jawaban. Salah seorang staff ahli memberanikan diri berkata :
Staff Ahli : "Pak Presiden, bolehkah kami meminta waktu tambahan untuk merundingkan jawabannya ?"
Presiden : "Silahkan, saya tinggal tidur dulu. Besok pagi kalian harus mendapatkan jawaban yang bisa memuaskan saya, selamat malam !"
Karena takut ini merupakan pertanyaan jebakan dan jawabannya salah, seorang staff Presiden memutuskan untuk menelepon orang kepercayaan Presiden yaitu Menteri Sekretaris Negara, setelah di jelaskan pertanyaan Presiden oleh Staff, Mensesneg dengan nada marah karena tidurnya terganggu menjawab dengan ketus :
Mensesneg : "Kalian ini bener-bener kumpulan orang gobl0g !, jika anak itu bukan kakak aku dan bukan pula adiku, anak itu jelas adalah aku !!"
Brak !!, teleponpun dibanting mensesneg. Para Staff terlihat sangat puas mendapat jawaban.
------------------------------------------------------------------------- Bangun dari tidur Presiden mendatangi kumpulan staff-nya, dan bertanya :
Presiden : "Bagaimana, dilihat dari muka kalian tampaknya sudah punya jawabannya ?"
Salah seorang staff Presiden : "Sudah pak, anak itu adalah pak Mensesneg !"
Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apapun Presiden ngeloyor lagi kekamar tidur, sambil berharap ini semua cuman mimpi buruk.