hai kau yang disana!?, ia kamu yang sedang duduk!? bagaikan raja yang harus di sembah. kamu bukan dewa, bukan tuhan dan bukan segalanya. kamu hanya si perut besar yang mememakan semuanya tanpa malihat yang di bawah
kalian hanya duduk tapi nggak bisa mensejahterahkan kami. kalian hanya memikirkan diri sendiri. kami bukan patung yang hanya duduk diam dan menyendiri kami juga bukan barang yang tidak berharga, tanpa kami kalian tak akan menjadi seperti ini.
kami disini berharap akan datangnya cahaya yang akan menolong kami dari kegelapan, tapi malah kami semakin kegelapan karena ulah kalian. kami menagis menahan beban yang berat di pundak kami, kami bagaikan menangis di ruang hampa, tanpa harapan dan kehangatan bagaikan mati di atas api hanya dingin yang menusuk ke dalam hati. dasar perut besar. tidak punya perasaan.
Kabut tebal menyelimuti desa kami saat pagi mulai datang Chika.... si kembang desa mulai berjalan menuju sawah untuk menanam padi awan menari-nari di angkasa dan matahari tersenyum bahagia daun padi pun bernyanyi sissy si tangkai hati ibunya keluar dari rumah tak lupa membawa parang dan bakul nasi padi hidup bahagia bersama suburnya tanah desa kami
hai kau yang disana!?, ia kamu yang sedang duduk!? bagaikan raja yang harus di sembah.
kamu bukan dewa, bukan tuhan dan bukan segalanya.
kamu hanya si perut besar yang mememakan semuanya
tanpa malihat yang di bawah
kalian hanya duduk tapi nggak bisa mensejahterahkan kami.
kalian hanya memikirkan diri sendiri.
kami bukan patung yang hanya duduk diam dan menyendiri
kami juga bukan barang yang tidak berharga, tanpa kami kalian tak akan menjadi seperti ini.
kami disini berharap akan datangnya cahaya yang akan menolong kami dari kegelapan, tapi malah kami semakin kegelapan karena ulah kalian.
kami menagis menahan beban yang berat di pundak kami, kami bagaikan menangis di ruang hampa, tanpa harapan dan kehangatan bagaikan mati di atas api
hanya dingin yang menusuk ke dalam hati.
dasar perut besar. tidak punya perasaan.
mungkin kayak gini.
Kabut tebal menyelimuti desa kami
saat pagi mulai datang
Chika....
si kembang desa mulai berjalan menuju sawah
untuk menanam padi
awan menari-nari di angkasa
dan matahari tersenyum bahagia
daun padi pun bernyanyi
sissy si tangkai hati ibunya keluar dari rumah
tak lupa membawa parang dan bakul nasi
padi hidup bahagia bersama suburnya tanah desa kami
sekian......
maaf jika puisi ini ada salah kata