Jawaban:
Puisi Guruku
Guruku
Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku
Kau yang selalu membimbingku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku
Puisi Pendidikan
“Apa Kabar Pendidikan Negeriku”
Sampai kini saya tidak tahu
Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku
Tujuh belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun saya tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan
Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah
Namun, tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan
Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang
Aku terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta
Apa kabar pendidikan negeriku
Adakah kini kau sudah berbenah
Sehingga anak cucuku akan bisa merasai sekolah nan indah
Dan masa depan nan cerah?
Opsi Kedua
Sang pengabdi
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Verified answer
Jawaban:
Puisi Guruku
Guruku
Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu
Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku
Kau yang selalu membimbingku
Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku
Puisi Pendidikan
“Apa Kabar Pendidikan Negeriku”
Sampai kini saya tidak tahu
Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku
Tujuh belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun saya tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan
Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah
Namun, tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan
Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang
Aku terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta
Apa kabar pendidikan negeriku
Adakah kini kau sudah berbenah
Sehingga anak cucuku akan bisa merasai sekolah nan indah
Dan masa depan nan cerah?
Opsi Kedua
Sang pengabdi
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.
guruku pahlawanku
Guruku kaulah pahlawanku setiap ilmu darimu menerangi jalanku
apa yang tadinya gelap berubah menjadi pelita karena dirimu yang selalu membantuku kau tak mengenal lelah dan letih
setiap hari engkau mengajariku dalam setiap tahap perkembanganku karena langka yang akan menguatkan hingga aku dewasa nanti
terima kasih guru