Alhamdulillahi Hamdan Katsiran Kama Amar. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru
Serta, teman-teman seperjuangan yang saya banggakan:
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita berjuta-juta nikmat, terutama nikmat iman, sehat, dan kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang sejuk ini.
Shalawat berbingkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW yang telah menuntun kita untuk mengenal cahaya Islam.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia.
Menurut kalian, seberapa penting kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengapa kita harus mandi minimal dua kali sehari, mengapa harus gosok gigi, dan mengapa pula kita harus berwudhu?
Ternyata ada banyak pertanyaan yang terkait dengan kebersihan, ya. Karena pada dasarnya kebersihan itu adalah sebagian daripada iman. Dalam hadis dikatakan bahwa bersuci (thaharah) itu adalah setengah daripada iman.
Nah, berarti kita hanya cukup mencari setengah iman lainnya agar sempurna, bukan?
Izinkan saya atas nama “Guru Penyemangat” untuk menyampaikan pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman.
Teman-teman yang saya banggakan, Sejatinya kebersihan itu begitu penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Jika di sekolah kita diminta untuk mengelap kaca, mengepel lantai, menyapu ruang kelas, hingga membuang sampah pada tempat sampah, maka di lingkungan keluarga maupun masyarakat hal serupa juga berlaku.
Di rumah, kita pula harus rutin menyapu dan membersihkan semua ruangan. Jika tidak? Bersiaplah debu-debu akan bertamu, kecoa bahkan ulat bakal mengetuk pintu, dan rumah kita pun perlahan-lahan menjadi bau.
Aduh! Sungguh tidak nyaman, bukan? Semakin keadaan rumah kita tidak bersih, semakin besar pula peluang diri untuk terserang penyakit. Jika sudah sakit? Semua rencana dan kenikmatan hidup kita bakal terganggu. Tak bisa belajar, tak bisa bersekolah, bahkan tak bisa kerja.
Maka dari itulah, hubungan kebersihan dan kesehatan itu laksana sepasang sepatu. Jika kita mengenakan sepatu hanya sebelah, apakah yang terjadi?
Sepatu tidak akan berfungsi dan berperan sebagaimana ia dibuat. Dan jika kita berjalan dengan sepatu sebelah, kesempatan kaki untuk terluka makin membahana. Hemm.
Teman-teman yang saya banggakan;
Berdasarkan pentingnya kebersihan yang sampai-sampai disandingkan dengan iman, bisa kita petik hikmah bahwa Islam itu mengajarkan setiap umatnya untuk hidup bersih.
Jangankan hanya sekadar buang sampah pada tempatnya, untuk mengerjakan sholat saja kita wajib berwudhu.
Jika tidak? Sholat tidak sah alias batal. Betapa Islam itu mengajak kita untuk hidup bersih.
Walau begitu, kebersihan tidak hanya cukup dari apa yang tampak saja melainkan kita pula wajib membersihkan apa yang tidak tampak.
Nah, apakah sesuatu yang tidak tampak itu? Benar, dialah perasaan. Perasaan iri, dengki, sombong, takabur, merasa hebat, ingin pamer, dan sebagainya itu semua adalah penyakit yang membuat hati kita semakin kotor.
Jika ada sampah yang mengotori lantai, kemudian kita buang, maka selesai sudah kisahnya. Tapi jika hati yang kotor? Apa mungkin hatinya yang kita buang? Hehehe
Maka dari itulah, selain menjaga kebersihan lingkungan, kita pula wajib menjaga kebersihan hati dengan cara berbaik sangka, berpikir positif, memaafkan oran lain, serta yang paling utama adalah berzikir kepada Allah. Dengan begitu, kebersihan lahir dan batin akan kita dapatkan.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang saya banggakan:
Kiranya demikianlah pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga bermanfaat untuk diri dan semua. Banyak maaf, saya akhiri;
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Penjelasan:
Semoga membantu, maaf kalau salah, Terimakasih
Kalau boleh jadikan jawaban yang tercerdas, terimakasih
Jawaban:
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahi Hamdan Katsiran Kama Amar. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru
Serta, teman-teman seperjuangan yang saya banggakan:
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita berjuta-juta nikmat, terutama nikmat iman, sehat, dan kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang sejuk ini.
Shalawat berbingkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW yang telah menuntun kita untuk mengenal cahaya Islam.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia.
Menurut kalian, seberapa penting kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengapa kita harus mandi minimal dua kali sehari, mengapa harus gosok gigi, dan mengapa pula kita harus berwudhu?
Ternyata ada banyak pertanyaan yang terkait dengan kebersihan, ya. Karena pada dasarnya kebersihan itu adalah sebagian daripada iman. Dalam hadis dikatakan bahwa bersuci (thaharah) itu adalah setengah daripada iman.
Nah, berarti kita hanya cukup mencari setengah iman lainnya agar sempurna, bukan?
Izinkan saya atas nama “Guru Penyemangat” untuk menyampaikan pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman.
Teman-teman yang saya banggakan, Sejatinya kebersihan itu begitu penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Jika di sekolah kita diminta untuk mengelap kaca, mengepel lantai, menyapu ruang kelas, hingga membuang sampah pada tempat sampah, maka di lingkungan keluarga maupun masyarakat hal serupa juga berlaku.
Di rumah, kita pula harus rutin menyapu dan membersihkan semua ruangan. Jika tidak? Bersiaplah debu-debu akan bertamu, kecoa bahkan ulat bakal mengetuk pintu, dan rumah kita pun perlahan-lahan menjadi bau.
Aduh! Sungguh tidak nyaman, bukan? Semakin keadaan rumah kita tidak bersih, semakin besar pula peluang diri untuk terserang penyakit. Jika sudah sakit? Semua rencana dan kenikmatan hidup kita bakal terganggu. Tak bisa belajar, tak bisa bersekolah, bahkan tak bisa kerja.
Maka dari itulah, hubungan kebersihan dan kesehatan itu laksana sepasang sepatu. Jika kita mengenakan sepatu hanya sebelah, apakah yang terjadi?
Sepatu tidak akan berfungsi dan berperan sebagaimana ia dibuat. Dan jika kita berjalan dengan sepatu sebelah, kesempatan kaki untuk terluka makin membahana. Hemm.
Teman-teman yang saya banggakan;
Berdasarkan pentingnya kebersihan yang sampai-sampai disandingkan dengan iman, bisa kita petik hikmah bahwa Islam itu mengajarkan setiap umatnya untuk hidup bersih.
Jangankan hanya sekadar buang sampah pada tempatnya, untuk mengerjakan sholat saja kita wajib berwudhu.
Jika tidak? Sholat tidak sah alias batal. Betapa Islam itu mengajak kita untuk hidup bersih.
Walau begitu, kebersihan tidak hanya cukup dari apa yang tampak saja melainkan kita pula wajib membersihkan apa yang tidak tampak.
Nah, apakah sesuatu yang tidak tampak itu? Benar, dialah perasaan. Perasaan iri, dengki, sombong, takabur, merasa hebat, ingin pamer, dan sebagainya itu semua adalah penyakit yang membuat hati kita semakin kotor.
Jika ada sampah yang mengotori lantai, kemudian kita buang, maka selesai sudah kisahnya. Tapi jika hati yang kotor? Apa mungkin hatinya yang kita buang? Hehehe
Maka dari itulah, selain menjaga kebersihan lingkungan, kita pula wajib menjaga kebersihan hati dengan cara berbaik sangka, berpikir positif, memaafkan oran lain, serta yang paling utama adalah berzikir kepada Allah. Dengan begitu, kebersihan lahir dan batin akan kita dapatkan.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang saya banggakan:
Kiranya demikianlah pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga bermanfaat untuk diri dan semua. Banyak maaf, saya akhiri;
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Penjelasan:
Semoga membantu, maaf kalau salah, Terimakasih
Kalau boleh jadikan jawaban yang tercerdas, terimakasih