sandra33
Contoh pidato pendidikan Assalamu'alaikum Wr.Wb
Para hadirin yang saya hormati dan cintai Dengan mengucap tahmid dan tasyakkur marilah kita bersama sama memajatkan kehadirian Allah SWT. Karena dengan karunia-Nya lah kita dapat bersama sama berkumpul disini di tempat ini dalam keadaan yang sehat dan walafiat.
Untuk itulah dengan adanya rahmat ini, maka disini pun saya akan menyampaikan menganai pentingnya pendidikan dewasa ini. bayangkan jika kita bisa lihat realita yang ada mengenai kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini dari awal kemerdekaan hingga dengan dewasa ini. maka untuk itulah agar menggali pengetahuan mengenai proses pendidikan yang ada di Indonesia ini. para hadirin sekalian akan di ajak untuk lebih mengenal unsur unsur apa saja yang penting dalam sebuah pendidikan.
Para hadirin sekalian, jika menelaah kata pendidikan berarti ini akan menyangkut mengenai peserta didik, dimana diri mereka lah yang kelak akan di ajar kan cara belajar yang baik dan benar dan juga di arahkan ke dalam pribadi yang baik.
Oleh karenanya para hadirin sekalian, sangatlah penting sekali untuk memusatkan perhatian kepada mereka, jangan sampai hanya terfokus mengenai pencapaiannya mereka namum lebih penting memberikan pendidikan mental yang baik sejak dini.
Kenapa ini begitu penting untuk di bahas, apakah alasannya hanya satu yakni adanya resolusi Pak Presiden Jokowi Dodo dengan programnya yakni untuk revolusi mental. Ataukah ini hanya sekedar kamuplase untuk menelongok fakta yang sangat mencenangkan yang akhir akhir ini sering muncul di layat kaca atas berbagai kejadian dan kondisi yang tidak menguntungkan para peserta didik.
Untuk itulah para hadirin sekalian, ini berkaitan dengan apa yang dialami oleh banyak dari bagaian para peserta didik yang ada di Indonesia, yang meliputi dari sabang hingga marauke. Dimana banyak dari mereka menjadi korban korban kekerasaan, baik dari teman sebaya mereka pengajar hingga dengan orang orang yang berada di lingkungan sekitar rumah.
Dengan hal yang demikian, maka anda sekalian tentunya akan sangat sadar sekali bukan para hadirin, bahwa keberadaan para peserta didik saat ini sedang terancam baik secara fisik maupun mental dari orang orang yang terdekat dari mereka dan bahkan yang mereka tidak kenal sekalipun. Lihat para hadirin inilah apa yang terjadi pada salah satu sekolah kenamaan, yang ada di Indonesia yakni adalah JIS yang baru baru ini menjadi sorotan yang tajam dari berbagai media yang ada baik, eletronik, surat kabar dan lain lainnya. kasus yang terjadi disana bisa di jadikan cerminan yang sangat nyata bahwa baik nya, berkelas nya tempat pendidikan ternyata tidak akan menjamin pada diri seorang peserta didik itu akan aman dari segala macam mara bahaya.
Untuk itulah para hadirin sekalian, penting sekali memupuk kesadaran mengenai segala informasi yang mereka butuhkan jangan sampai menjadi seorang tua yang over protektif dengan tanpa mau mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada mental si anak.
Maka baik para pengajar yang berada di bangku sekolah maupun para orang tua, yang mengawal dan mengawasi hampir 24 jam sebaiknya anda sekalian harus benar banar mengerti mengenai anak Anak anda dengan baik yakni para peserta didik.
Maka untuk itulah sekian mengenai penjelasan atas pentingnya pendidikan dalam sudut pandang peserta didik, untuk itulah kini saatnya anda agar dapat ikut berperan serta demi kemajuan dari pendidikan bangsa.
Sekian mengenai penyampian pidato saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf dan saya mengucapkan terima kasih untuk para hadirin sekalian yang telah berkenan berkumpul bersama sama disini.
0 votes Thanks 0
putra007sp
Hari Rabu nanti akan diadakan peringatan Hari Kartini di sekolah. Siswa putra harus memakai batik, sedangkan yang putri harus mengenakan kebaya. Apa aku pantas ya memakai kebaya? Selama ini aku ke sekolah memakai kerudung. Di kelasku hanya aku yang memakaikerudung.“Rida, kamu mau pakai kebaya yang seperti apa? Kalau aku, aku akan memakai kebaya seperti Mamaku waktu menikah. Rambutku disanggul dan diberi hiasan bunga melati.” kata Melinda padaku.“Aku belum memikirkannya, Mel.”“Kamu pakai kebaya lho, Rid! Kamu ingat kan kata-kata Bu Aminah?”“Iya. Aku akan pakai kebaya…”Kok aku jadi tak bersemangat ya menyambut HariKartini? Semua itu karena perayaan di sekolah yang mengharuskan aku memakai kebaya. Aku melihat semua temanku sibuk membicarakan bagaimana model kebaya yang akan mereka pakai, juga sanggul yang penuh dengan hiasan.Di rumah, aku sampaikan pesan Bu Aminah pada Ibuku. Ibuku bilang, tak ada masalah jika aku memakai kebaya. Namun, karena aku sudah terbiasa memakai kerudung, maka Ibu memintaku untuk tetap mengenakannya nanti. Mendengar permintaan Ibu, aku jadi ragu. Apakah nanti teman-teman tak mengejek dan menertawakanku ya?“Kenapa, sayang?” Ibu mendekatiku. Mungkin ia tahu kalau aku sedang khawatir.“Emm, pakai kebaya berkerudung apa tidak lucu, Bu?” tanyaku.“Siapa yang menganggap lucu? Dengarkan Ibu. Kalau kamukhawatir teman-temanmu menertawakan, biar saja mereka tertawa. Bukankah kamu ingin menjadi seperti Kartini?”“Maksud Ibu?”“Inilah saatnya kamu tunjukkan sosok Kartini dalam dirimu, Nak. Kamu berani menunjukkan hal mulia dalam diriwanita. Sedari kecil, bukankah kamu sudah menutup aurat? Insya Allah ketika kamu besar, kemuliaan di dirimu akan terjaga…”“Benarkah, Bu?”“Kamu tak perlu malu. Kamu tak akan kalah cantik kok dengan temanmu jika kamu pakai kerudung.”Aku senang mendapat semangat dari Ibu. Benar kata Ibu. Inilah saatnya aku menunjukkan pada semua bahwaada Kartini dalam diriku. Aku tak boleh membuka auratku hanya untuk peringatan Harti Kartini. Walau aku belum baligh, aku harus melatihnya sejak dini bukan?Satu hari sebelum peringatan itu, aku dan Ibu bertemu Melinda bersama Mamanya. Kami bertemu di toko kebaya anak. Aku melihat Melida berkali-kali mencoba kebaya namun tak ada yang pas katanya.“Kamu sudah dapat kebayanya, Rid? Yang mana?” “Aku nggakbeli kok. Aku cuma jalan-jalan saja sama Ibu.”“Kok nggak beli?”“Aku sudah dibuatkan kebaya sama Ibu di rumah. Jadi nggak perlu beli.”“Terus itu di plastik yang kamu bawa isinya apa?”“Oh, ini. Ibuku membelikan kerudung untuk kupakai di peringatan Hari Kartini nanti.”“Kamu mau pakai kerudung?”Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Melinda. Kemudian aku pulang setelah Ibuberpamitan dengan Mama Melinda.Keesokah harinya, di pagi hari Ibu sudah mendandaniku. Kebaya yang dijahit Ibu sungguh indah. Tak lupa Ibu memakaikan kerudungnya. Sebenarnya aku bisa, namun agar modelnya sedikit bagus biar Ibu yang memakaikannya, begitu.Tak lama kemudian aku sudah siap. Ibu mengantarku ke sekolah. Di sekolah, semua temanku memandang ke arahku. Awalnya aku malu dan khawatir dengan pendapat teman-teman namun lama-kelamaan aku tak peduli.“Rida, kamu cantik sekali. Kebaya dan kerudungmu sungguh indah.” puji Bu Aminah.Acara pun dimulai. Semua guru juga berpakaian tak jauh beda dengan murid-murid. Setelah sambutan demi sambutan diisi, Bu Aminah sebagai pembawa acara mempersilakan kepada salah seorang murid perempuan untuk menyampaikan kesan dan pesan di hari Kartini. Inilah kesempatanku. Kuacungkan jari, lalu Bu Aminah memanggil namaku.Dengan hati yang berdebaran aku naik ke atas panggung.“Saya sangat senang dengan peringatan hari Kartini karena dengan memperingati haritersebut kita semua mengenang kembali perjuangan Kartini dalammemperjuangkan hak-hak kaum wanita. Namun bukan berarti mengabaikan kaum laki-laki. Pahlawan Indonesia juga kebanyakan laki-laki.Saya ingin berpesan pada hari bersejarah ini. Saya ingin teman-teman saya, guru saya, dan semuanya tidak melupakan jasa Kartini. Saya juga ingin menyampaikan kita harus melanjutkan perjuangannya. Terimakasih.”Tepuk tangan pun ramai saataku selesai berbicara. Tapi ketika hendak turun dari panggung, Bu Aminah memberiku pertanyaan.“Rida, Ibu ingin bertanya. Mengapa kamu mengenakan kerudung dalam kebayamu, bukankah teman-temanmu yang lain tak ada yang mengenakannya?”“Saya ingin menjadi wanita yang hebat seperti Kartini. Kalau dia berjuang pada jaman dahulu, maka saya ingin berjuang di jaman sekarang. Menutup aurat itu salah satu bentuk kemuliaan wanita, kata Ibu saya. Maka saya ingin memperjuangkannya.”“Apakah kamu tidak malu?”“Tidak, Bu. Saya setiap hari sudah mengenakannya. Ibu yangmengajarkannya pada saya.”Suara tepuk tangan riuh kembali yang membuatku jadi malu. Tapi aku lega karena bisa menunjukkan jiwa Kartini. Aku ingin selamanya menjadikan ia sebagai salah satu tokoh idolaku.Betapa menyanangkannya peringatan Hari Kartini kali ini. Aku bisa menunjukkan jiwa Kartini dalam diriku.
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Para hadirin yang saya hormati dan cintai
Dengan mengucap tahmid dan tasyakkur marilah kita bersama sama memajatkan kehadirian Allah SWT. Karena dengan karunia-Nya lah kita dapat bersama sama berkumpul disini di tempat ini dalam keadaan yang sehat dan walafiat.
Untuk itulah dengan adanya rahmat ini, maka disini pun saya akan menyampaikan menganai pentingnya pendidikan dewasa ini. bayangkan jika kita bisa lihat realita yang ada mengenai kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini dari awal kemerdekaan hingga dengan dewasa ini. maka untuk itulah agar menggali pengetahuan mengenai proses pendidikan yang ada di Indonesia ini. para hadirin sekalian akan di ajak untuk lebih mengenal unsur unsur apa saja yang penting dalam sebuah pendidikan.
Para hadirin sekalian, jika menelaah kata pendidikan berarti ini akan menyangkut mengenai peserta didik, dimana diri mereka lah yang kelak akan di ajar kan cara belajar yang baik dan benar dan juga di arahkan ke dalam pribadi yang baik.
Oleh karenanya para hadirin sekalian, sangatlah penting sekali untuk memusatkan perhatian kepada mereka, jangan sampai hanya terfokus mengenai pencapaiannya mereka namum lebih penting memberikan pendidikan mental yang baik sejak dini.
Kenapa ini begitu penting untuk di bahas, apakah alasannya hanya satu yakni adanya resolusi Pak Presiden Jokowi Dodo dengan programnya yakni untuk revolusi mental. Ataukah ini hanya sekedar kamuplase untuk menelongok fakta yang sangat mencenangkan yang akhir akhir ini sering muncul di layat kaca atas berbagai kejadian dan kondisi yang tidak menguntungkan para peserta didik.
Untuk itulah para hadirin sekalian, ini berkaitan dengan apa yang dialami oleh banyak dari bagaian para peserta didik yang ada di Indonesia, yang meliputi dari sabang hingga marauke. Dimana banyak dari mereka menjadi korban korban kekerasaan, baik dari teman sebaya mereka pengajar hingga dengan orang orang yang berada di lingkungan sekitar rumah.
Dengan hal yang demikian, maka anda sekalian tentunya akan sangat sadar sekali bukan para hadirin, bahwa keberadaan para peserta didik saat ini sedang terancam baik secara fisik maupun mental dari orang orang yang terdekat dari mereka dan bahkan yang mereka tidak kenal sekalipun. Lihat para hadirin inilah apa yang terjadi pada salah satu sekolah kenamaan, yang ada di Indonesia yakni adalah JIS yang baru baru ini menjadi sorotan yang tajam dari berbagai media yang ada baik, eletronik, surat kabar dan lain lainnya. kasus yang terjadi disana bisa di jadikan cerminan yang sangat nyata bahwa baik nya, berkelas nya tempat pendidikan ternyata tidak akan menjamin pada diri seorang peserta didik itu akan aman dari segala macam mara bahaya.
Untuk itulah para hadirin sekalian, penting sekali memupuk kesadaran mengenai segala informasi yang mereka butuhkan jangan sampai menjadi seorang tua yang over protektif dengan tanpa mau mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada mental si anak.
Maka baik para pengajar yang berada di bangku sekolah maupun para orang tua, yang mengawal dan mengawasi hampir 24 jam sebaiknya anda sekalian harus benar banar mengerti mengenai anak Anak anda dengan baik yakni para peserta didik.
Maka untuk itulah sekian mengenai penjelasan atas pentingnya pendidikan dalam sudut pandang peserta didik, untuk itulah kini saatnya anda agar dapat ikut berperan serta demi kemajuan dari pendidikan bangsa.
Sekian mengenai penyampian pidato saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf dan saya mengucapkan terima kasih untuk para hadirin sekalian yang telah berkenan berkumpul bersama sama disini.