- Pergerakan nasional berifat kedaerahan, dan mementingkan kepentingan golongannya sendiri. Misalnya, Budi Utomo bergerak di bidang kesejahteraan dan kerjasama kaum priyayi (bangsawan suku Jawa), dan kurang tegas dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Demikian juga dengan organisasi kepemudaan daerah yang kebanyakan memperjuangkan kesejahteraan pemuda daerah tersebut saja. Misalnya Jong Bataks Bond (suku Batak dari Sumatera), Jong Soematranen Bond (pemuda Sumatera terutama suku Minang dan Melayu), dan Jong Celebes (pemuda Sulawesi terutama suku Minahasa).
- Organisasi pergerakan nasional bersifat kooperatif, artinya mereka bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Misalnya Budi Utomo menempatkan perwakilan di Volksraad atau “Dewan Rakyat”, lembaga perwakilan di Hindia Belanda, yang di bentuk tahun 1918.
Pada tahun 1930-an:
- Pergerakan nasional bersifat menyatu, seiring dengan semangat Sumpah Pemuda. Setelah Sumpah Pemuda, perjuangan dari organisasi yang berasal dari latar belakang suku, agama, dan budaya berbeda bersatu. Sumpah Pemuda memperkokoh persatuan, semangat kebangsaan dan memperkuat upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Pergerakan bersifat non-kooperatif, atau tidak mau berkerja sama dengan pemerintah Belanda, dan menuntut kemerdekaan secara tegas.
Akibat dari sikap tegas para tokoh pergerakan nasional pada masa ini, Belanda melakukan tindakan tegas dengan memenjarakan dan membuang para tokoh pergerakan nasional. Cipto Mangunkusumo tokoh pendiri partai Indische Partij, partai pertama yang memberjuangkan kemerdekaan Indonesia secara politis, dibuang ke Belanda. Kemudian dia kembali ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Kepulauan Banda. Banda juga kemudian dijadikan lokasi pembuangan dari Muhammad Hatta dan Sutan Syahrir.
Ir Sukarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia juga pada tahun 1934 dibuang di kota Ende, pulau Flores.
Jawaban:
Pada tahun 1900-an:
- Pergerakan nasional berifat kedaerahan, dan mementingkan kepentingan golongannya sendiri. Misalnya, Budi Utomo bergerak di bidang kesejahteraan dan kerjasama kaum priyayi (bangsawan suku Jawa), dan kurang tegas dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Demikian juga dengan organisasi kepemudaan daerah yang kebanyakan memperjuangkan kesejahteraan pemuda daerah tersebut saja. Misalnya Jong Bataks Bond (suku Batak dari Sumatera), Jong Soematranen Bond (pemuda Sumatera terutama suku Minang dan Melayu), dan Jong Celebes (pemuda Sulawesi terutama suku Minahasa).
- Organisasi pergerakan nasional bersifat kooperatif, artinya mereka bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Misalnya Budi Utomo menempatkan perwakilan di Volksraad atau “Dewan Rakyat”, lembaga perwakilan di Hindia Belanda, yang di bentuk tahun 1918.
Pada tahun 1930-an:
- Pergerakan nasional bersifat menyatu, seiring dengan semangat Sumpah Pemuda. Setelah Sumpah Pemuda, perjuangan dari organisasi yang berasal dari latar belakang suku, agama, dan budaya berbeda bersatu. Sumpah Pemuda memperkokoh persatuan, semangat kebangsaan dan memperkuat upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Pergerakan bersifat non-kooperatif, atau tidak mau berkerja sama dengan pemerintah Belanda, dan menuntut kemerdekaan secara tegas.
Akibat dari sikap tegas para tokoh pergerakan nasional pada masa ini, Belanda melakukan tindakan tegas dengan memenjarakan dan membuang para tokoh pergerakan nasional. Cipto Mangunkusumo tokoh pendiri partai Indische Partij, partai pertama yang memberjuangkan kemerdekaan Indonesia secara politis, dibuang ke Belanda. Kemudian dia kembali ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Kepulauan Banda. Banda juga kemudian dijadikan lokasi pembuangan dari Muhammad Hatta dan Sutan Syahrir.
Ir Sukarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia juga pada tahun 1934 dibuang di kota Ende, pulau Flores.
Jadikan jawaban terbaik ya