Buatlah pengalaman cerita tentang kelestarian alam
Didibagus
Saya hanya bisa memandang wajah-wajah takjub saat ibu mertua dan adik ipar saya melihat beberapa foto sumber mata air yang usai saya ambil sebelumnya. “Kok bisa begitu ya sekarang? Dulu padahal ini untuk tempat mandi orang. Airnya penuh!” seru ibu mertua saya. Dan begitulah fakta yang juga sempat saya dengar dari suami saya saat mengajak saya main ke sumber mata air yang menjadi tumpuan banyak warga di Desa Lopang. Kebanyakan warga di desa tersebut sangat mengandalkan keberadaan aliran air yang mengalir dari mata air Beji. Kondisi mata air itu sendiri saat ini memang sangat jauh berbeda dari beberapa puluh tahun yang lalu. Dahulu, ada dua sendang yang berdekatan yang airnya berasal dari sumber mata air Beji. Bahkan menurut suami saya, memang dahulunya kondisi air sendangnya penuh. “Bahkan dulu ada yang sempat ketakutan kalau-kalau airnya meluber dan akan membanjiri kampung,” tutur suami saya.