ayualinda
Arti dari parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk prosa
Awalnya kita tambahkan kata kata dengan memberikan tanda kurung pada kata tambahan
Langkah 1
Paragraf 1/ bait 1 puisi
(disebuah hutan) Pohon kini enggan tumbuh (disana) Karena hutan itu telah gersang (tak ada tanaman tersisa, semua habis di tebang), Hujan yang mengguyur hanya lewat (dan Hujan pun tak dapat membasahi tanah hutan) Tak ada resapan (untuk pohon bertahan hidup tanaman, juga sebagai sumber air, sehingga) setetes Air pun tak tersisa (karena kekeringan yang melanda).
Paragraf 2/ bait 2 puisi
(manusia mulai sadar) Kini manusia merayu-rayu si pohon agar tumbuh seperti dulu (segala cara dilakukan) (menyebar bibit pohon dan) Menempatkannya disetiap penjuru hutan itu (manusia) Menunggui dengan telaten berharap si pohon berubah pikiran (merawat, memberi pupuk dan sebagainya) Namun hari ini si pohon juga masih enggan tumbuh (karena resapan air tak ada, dan hutan pun tetap gersang)
Langkah 2 hilangkan tanda kurung
Hutan
Disebuah hutan pohon kini enggan tumbuh disana, karena hutan itu telah gersang tak ada tanaman tersisa, semua habis di tebang. Hujan yang mengguyur hanya lewat dan hujan pun tak dapat membasahi tanah hutan. Tak ada resapan untuk pohon bertahan hidup tanaman, juga sebagai sumber air, sehingga setetes air pun tak tersisa karena kekeringan yang telah melanda.
Manusia mulai sadar, kini manusia merayu-rayu si pohon agar tumbuh seperti dulu, segala cara dilakukan, menyebar bibit pohon dan menempatkannya disetiap penjuru hutan itu. Manusia menunggui dengan telaten berharap si pohon berubah pikiran, merawat, memberi pupuk dan sebagainya. Namun hari ini si pohon juga masih enggan tumbuh, karena resapan air tak ada, dan hutan pun tetap gersang.
Awalnya kita tambahkan kata kata dengan memberikan tanda kurung pada kata tambahan
Langkah 1
Paragraf 1/ bait 1 puisi
(disebuah hutan) Pohon kini enggan tumbuh (disana)
Karena hutan itu telah gersang (tak ada tanaman tersisa, semua habis di tebang),
Hujan yang mengguyur hanya lewat (dan Hujan pun tak dapat membasahi tanah hutan)
Tak ada resapan (untuk pohon bertahan hidup tanaman, juga sebagai sumber air, sehingga) setetes Air pun tak tersisa (karena kekeringan yang melanda).
Paragraf 2/ bait 2 puisi
(manusia mulai sadar) Kini manusia merayu-rayu si pohon agar tumbuh seperti dulu (segala cara dilakukan)
(menyebar bibit pohon dan) Menempatkannya disetiap penjuru hutan itu
(manusia) Menunggui dengan telaten berharap si pohon berubah pikiran (merawat, memberi pupuk dan sebagainya)
Namun hari ini si pohon juga masih enggan tumbuh (karena resapan air tak ada, dan hutan pun tetap gersang)
Langkah 2 hilangkan tanda kurung
Hutan
Disebuah hutan pohon kini enggan tumbuh disana, karena hutan itu telah gersang tak ada tanaman tersisa, semua habis di tebang. Hujan yang mengguyur hanya lewat dan hujan pun tak dapat membasahi tanah hutan. Tak ada resapan untuk pohon bertahan hidup tanaman, juga sebagai sumber air, sehingga setetes air pun tak tersisa karena kekeringan yang telah melanda.
Manusia mulai sadar, kini manusia merayu-rayu si pohon agar tumbuh seperti dulu, segala cara dilakukan, menyebar bibit pohon dan menempatkannya disetiap penjuru hutan itu. Manusia menunggui dengan telaten berharap si pohon berubah pikiran, merawat, memberi pupuk dan sebagainya. Namun hari ini si pohon juga masih enggan tumbuh, karena resapan air tak ada, dan hutan pun tetap gersang.
Sekian
Semoga membantu..