Buatlah komenter positif dan negatif (masing2 dalam bentuk paragraf) dan buatlah pendapat anda.
bagaimana cara orang mensyukuri sesuatu tentu tidak akan sama antara satu daerah dan daerah lain. Penduduk di Desa Tegal Smbi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melampiaskan rasa gembiranya dengan api. Api yang panas dan sering ditakuti orang justru menjadi sumber kegembiraan, kemeriahan, bahkan bisa menungdang ribuan turis pula.
setiap tahun, pada bulan Rejeh (Jumadilakir) pada malam Selasa Pon, penduduk Tegal Sambi merayakan Sedekah Bumi dan Perang Obor. Acara yang inti mensyukuri kemurahan alam semesta pada mereka ini dirayakan dengan pertarungan sekitar 50 pria dengan saling memukul memakai obor yang menyala. Kepercayaan terhadap api obor yang mampu mendatangkan kesehatan digunakan sebagai dasar pelaksanaan upacara Perang Obor
obor yang dipakai adalah gulungan daun kelapa dan pelepah pisang kering yang digulung sampai berdiameter sekitar 20 sentimeter dan panjangnya 3 meter, lalu dibakar ujungnya. Api yang menyala cukup besar dan umur obor ini pun beberapa menit saja, Para petarung saling memukul dengan obor itu dan api yang ada di obor jelas terebar kemana-mana, bahkan ke arah penonton juga
selama pelaksanaan Perang Obor yang hanya berlangsung sekitar satu jam, walau api ada di mana-mana, suasana terasa panas dan bau asap menyengat, suasana yang ada sungguh ceria dan penuh tawa. Ratusan fotografer dari berbagai tempat di Indonesia memenuhi segenap tempat yang startegis untuk memotret. Penduduk lokal yang memotret dengan kamera telepon seluler pun bisa dilihat di mana-mana
kalau ada yang cedera kena api ? jangan khawatir. Di sana sudah ada ahlinya yang siap dengan ramuan khusus. Sekali usap, bekas luka kena api akan sembuh dalam beberapa menit kemudian. Boleh percaya atau tidak, tetapi itulah kenyataan di Perang Obor Tegal Sambi
bagaimana cara orang mensyukuri sesuatu tentu tidak akan sama antara satu daerah dan daerah lain. Penduduk di Desa Tegal Smbi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melampiaskan rasa gembiranya dengan api. Api yang panas dan sering ditakuti orang justru menjadi sumber kegembiraan, kemeriahan, bahkan bisa menungdang ribuan turis pula.
setiap tahun, pada bulan Rejeh (Jumadilakir) pada malam Selasa Pon, penduduk Tegal Sambi merayakan Sedekah Bumi dan Perang Obor. Acara yang inti mensyukuri kemurahan alam semesta pada mereka ini dirayakan dengan pertarungan sekitar 50 pria dengan saling memukul memakai obor yang menyala. Kepercayaan terhadap api obor yang mampu mendatangkan kesehatan digunakan sebagai dasar pelaksanaan upacara Perang Obor
obor yang dipakai adalah gulungan daun kelapa dan pelepah pisang kering yang digulung sampai berdiameter sekitar 20 sentimeter dan panjangnya 3 meter, lalu dibakar ujungnya. Api yang menyala cukup besar dan umur obor ini pun beberapa menit saja, Para petarung saling memukul dengan obor itu dan api yang ada di obor jelas terebar kemana-mana, bahkan ke arah penonton juga
selama pelaksanaan Perang Obor yang hanya berlangsung sekitar satu jam, walau api ada di mana-mana, suasana terasa panas dan bau asap menyengat, suasana yang ada sungguh ceria dan penuh tawa. Ratusan fotografer dari berbagai tempat di Indonesia memenuhi segenap tempat yang startegis untuk memotret. Penduduk lokal yang memotret dengan kamera telepon seluler pun bisa dilihat di mana-mana
kalau ada yang cedera kena api ? jangan khawatir. Di sana sudah ada ahlinya yang siap dengan ramuan khusus. Sekali usap, bekas luka kena api akan sembuh dalam beberapa menit kemudian. Boleh percaya atau tidak, tetapi itulah kenyataan di Perang Obor Tegal Sambi
More Questions From This User See All
komentar negatif: adat kebiasaan nya itu dapat mencelakai banyak orang(membahayakan)