Simpulan adalah sebuah informasi perihal inti dari sebuah bacaan. Simpulan dapat disajikan dengan dua cara yakni dengan disajikan secara fisik, umumnya pada bagian akhir tulisan atau dengan menyajikannya secara tersirat atau tersembunyi di seluruh isi bacaan. Cara kedua ini mendorong para pembaca untuk menemukan simpulan tersebut dengan terlebih dahulu harus memahami seluruh isi beserta pesan dan konteks bacaan.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan satu kutipan teks drama. Kemudian, ktia diminta untuk menyajikan kesmipulan isi kutipan drama tersebut. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
SIMPULAN ISI KUTIPAN DRAMA TERSEBUT ADALAH ZAIN DAN DAHLAN MERASA SANGAT TERKEJUT DENGAN KEPUTUSAN MBOK ATUN YANG TIBA-TIBA UNTUK PERGI KE KALIMANTAN DAN MENETAP DI SANA.
Sebagai latihan, berikut kakak sajikan satu contoh teks drama yang diadaptasi dari novel "Kena Batunya".
Babak I
Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam
tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.
Ada pula yang keluar masuk kelas.
Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di
tempatnya masing-masing)
Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)
Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).
Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia
membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”
Anak-anak : ”Sudah Bu.”
Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”
Agra : ”Sudah dong Bu.”
Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”
Agra : (tersenyum nakal)
”Jalan ke hutan melihat salak,
Ada pula pohon-pohon tua
Ayam jantan terbahak-bahak
Lihat Inka giginya dua”
Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).
Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)
Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak
kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.
Coba kamu buat pantun yang lain.”
Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).
Babak II
Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi
Arga.
Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek
aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)
Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”
Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek
aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”
Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya
marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu
giginya dua terus, hahaha…”
Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu
terus!”
Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama
kalian!” (Pergi)
Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga
kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah
tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.
Babak III
Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.
Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok
bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”
Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma
sama anak perempuan.”
Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.
Masak gitu aja marah.”
Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya
G-E-N-D-I-S dong!”
Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….”
Teman-teman Agra : (tertawa)
...
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang drama:
Verified answer
Simpulan adalah sebuah informasi perihal inti dari sebuah bacaan. Simpulan dapat disajikan dengan dua cara yakni dengan disajikan secara fisik, umumnya pada bagian akhir tulisan atau dengan menyajikannya secara tersirat atau tersembunyi di seluruh isi bacaan. Cara kedua ini mendorong para pembaca untuk menemukan simpulan tersebut dengan terlebih dahulu harus memahami seluruh isi beserta pesan dan konteks bacaan.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan satu kutipan teks drama. Kemudian, ktia diminta untuk menyajikan kesmipulan isi kutipan drama tersebut. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
SIMPULAN ISI KUTIPAN DRAMA TERSEBUT ADALAH ZAIN DAN DAHLAN MERASA SANGAT TERKEJUT DENGAN KEPUTUSAN MBOK ATUN YANG TIBA-TIBA UNTUK PERGI KE KALIMANTAN DAN MENETAP DI SANA.
Sebagai latihan, berikut kakak sajikan satu contoh teks drama yang diadaptasi dari novel "Kena Batunya".
Babak I
Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam
tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.
Ada pula yang keluar masuk kelas.
Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di
tempatnya masing-masing)
Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)
Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).
Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia
membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”
Anak-anak : ”Sudah Bu.”
Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”
Agra : ”Sudah dong Bu.”
Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”
Agra : (tersenyum nakal)
”Jalan ke hutan melihat salak,
Ada pula pohon-pohon tua
Ayam jantan terbahak-bahak
Lihat Inka giginya dua”
Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).
Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)
Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak
kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.
Coba kamu buat pantun yang lain.”
Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).
Babak II
Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi
Arga.
Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek
aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)
Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”
Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek
aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”
Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya
marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu
giginya dua terus, hahaha…”
Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu
terus!”
Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama
kalian!” (Pergi)
Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga
kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah
tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.
Babak III
Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.
Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok
bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”
Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma
sama anak perempuan.”
Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.
Masak gitu aja marah.”
Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya
G-E-N-D-I-S dong!”
Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….”
Teman-teman Agra : (tertawa)
...
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang drama:
brainly.co.id/tugas/10936409
Detil jawaban
Kelas: IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 10 - Drama
Kode kategori: 9.1.10
Kata kunci: drama, kesimpulan, isi, kutipan drama