Hari itu aku pergi bersama pacarku, ke sebuah daerah yang cukup jauh dan ternyata mengasyikkan hihi. Di sana, aku dan dia berlari-lari kecil di pinggir pantai dan terkadang kita coba kejar-kejaran sama bayangan matahari. Walaupun sebenarnya aku barusan mengalami hal menyedihkan tapi aku senang diajak pergi ke pantai. Rasanya enak dan pengen lagi ke sana.
16 September 2015 08.00 pagi sampai 11.00
Pagi hari, tepat jam 08.00 aku sudah bangun dan menyantap sarapan bersama dua bocah paling rakus sedunia yaitu adik-adikku. Ibu menyiapkan 3 telur ceplok untuk lauk bertiga tapi malah mereka semua yang menghabiskan dan jatahku cuma nasi putih. Tapi udah biasa sih. Jadi ya aman aja. Satu jam kemudian, aku bergegas ke sekolah mau ambil raport bersama ibu.
"Mba Nindy kok nama kamu lama banget sih dipanggilnya? Nilai kamu jelek ya? Hayo mba, makanya kan ibu sudah bilang kamu harus ikut kursus biar bisa bagus nilainya..."
16 September 2015 12.00 sampai 15.00 di kamarku
Aku diam merenung dan mau teriak menangis kencang karena kebodohan dan kecerobohan, aku harus tinggal kelas lagi. Sudah 15 kali aku gagal naik kelas XII dan kali ini aku terima lagi kegagalan ini. Rasanya aku terlalu lugu, dan tak berpengalaman dan juga tak bisa bangkit dari kesalahan masa lalu. Tapi untung saja ada seseorang yang selalu membuat aku semangat. Namanya Bagaskara, dia adalah karyawan sebuah kantor yang terkenal. Bagas ini teman sekolahku dulu di SMA waktu 15 tahun lalu. Iya kami sudah merasa seperti suami istri sih haha."Sayang ayo ke pantai, kamu suntuk banget kan hari ini, aku tau kok pasti soal kenaikan kelas yaaa...".
17 September 2015 07.00
"Gokil sih ini pantainya kok beda ya syg. Enak banget dan aku pengen deh teriak sekencengnya di sini boleh gak sih?" aku udah ga peduli sama masa lalu dan aku pegang tangan Bagas penuh sayang. Aku udah sering libur di pantai sama Bagas tapi ini beda. pantai yang kudatangi sama Bagas kali ini lain rasanya lebih nyaman dan membawa aku jadi lebih relaks.
Pada hari Minggu, aku dan keluargaku ingin pergi liburan ke pantai, kami akan bersenang senang di pantai, aku akan membuat istana pasir.
Hari itu aku pergi bersama pacarku, ke sebuah daerah yang cukup jauh dan ternyata mengasyikkan hihi. Di sana, aku dan dia berlari-lari kecil di pinggir pantai dan terkadang kita coba kejar-kejaran sama bayangan matahari. Walaupun sebenarnya aku barusan mengalami hal menyedihkan tapi aku senang diajak pergi ke pantai. Rasanya enak dan pengen lagi ke sana.
16 September 2015 08.00 pagi sampai 11.00
Pagi hari, tepat jam 08.00 aku sudah bangun dan menyantap sarapan bersama dua bocah paling rakus sedunia yaitu adik-adikku. Ibu menyiapkan 3 telur ceplok untuk lauk bertiga tapi malah mereka semua yang menghabiskan dan jatahku cuma nasi putih. Tapi udah biasa sih. Jadi ya aman aja. Satu jam kemudian, aku bergegas ke sekolah mau ambil raport bersama ibu.
"Mba Nindy kok nama kamu lama banget sih dipanggilnya? Nilai kamu jelek ya? Hayo mba, makanya kan ibu sudah bilang kamu harus ikut kursus biar bisa bagus nilainya..."
16 September 2015 12.00 sampai 15.00 di kamarku
Aku diam merenung dan mau teriak menangis kencang karena kebodohan dan kecerobohan, aku harus tinggal kelas lagi. Sudah 15 kali aku gagal naik kelas XII dan kali ini aku terima lagi kegagalan ini. Rasanya aku terlalu lugu, dan tak berpengalaman dan juga tak bisa bangkit dari kesalahan masa lalu. Tapi untung saja ada seseorang yang selalu membuat aku semangat. Namanya Bagaskara, dia adalah karyawan sebuah kantor yang terkenal. Bagas ini teman sekolahku dulu di SMA waktu 15 tahun lalu. Iya kami sudah merasa seperti suami istri sih haha."Sayang ayo ke pantai, kamu suntuk banget kan hari ini, aku tau kok pasti soal kenaikan kelas yaaa...".
17 September 2015 07.00
"Gokil sih ini pantainya kok beda ya syg. Enak banget dan aku pengen deh teriak sekencengnya di sini boleh gak sih?" aku udah ga peduli sama masa lalu dan aku pegang tangan Bagas penuh sayang. Aku udah sering libur di pantai sama Bagas tapi ini beda. pantai yang kudatangi sama Bagas kali ini lain rasanya lebih nyaman dan membawa aku jadi lebih relaks.