marlenia16
musuh jadi sahabat Pada hari yang cerah aku sedahng bermain dengan sahabatku.Tiba-tiba ayah dan ibuku datang menemuiku,saat itu aku gak tahu kenapa ayah dan ibuku datang lalu ibuku berkata "Arif ayo kita pindah kepesantren" saat itu aku berkata "ayah,ibu bagaimana denagan temanku".Saat ayah dan ibu memaksaku keruang kepala sekolah dan kepala sekolah mengambil data-dataku karena aku mau pindah sekolah.lalu ayah dan ibuku langsung membawaku kepesantren dibogor.saat masuk disana aku pun disambut guru-guru yang ramah.saat itu aku dan keluargaku dibant ibuguru keruang kepala sekolah.lalu kepala sekolah berkata "selamat datang.ada keperluan apa" lalu ayahku menjawab"anak ini mau dipindahkan kesini"kemudian kepala sekolah menjawab baiklah "kau sekolah mulai besok hari senin ya" lalu ayah ku menjawab "terima kasih". Keesokan harinya akupun masuk sekolah.Aku pun mendapat kamar bersama adit,dandi,agus aku sangat senang sekali.Mereka menyambutku dengan meriah mereka berkata "siapa namamu apakah arif?.maukah kau menjadi teman kami" lalu aku menjawab "tentu namaku arif dan aku ingin sekali menjadi teman kalian".Kemudian aku bersenang-senang dengan mereka dan mereka mengajakku kekelas 4a.Kemudian aku disana sebangku dengan dandi. wah sangat seru sekali dipesantren.Lalu belpun berbunyi aku segera kekantin tiba-tiba agung menabrakku dengan sengaja ia berkata"kalau jalan paki mata dong"lalu aku menjawab "kamu yang pakai mata".Guru pun datang agung jangan begitu dong dia kan murid baru lalu agung menjawab"iya bu".kami pun saling bertengkar dikelas setiap hari. Pada hari yang cerah aku melihat agung menagis aku tidak tahu mengapa lalu aku mendatanginya.Aku pun berkata"agung ada apa?" agung menjawab "maaf arif aku selalu berbuat kasar padamu karena aku cemburu padamu punya orang tua dan punya banyak teman sedangkan aku sendirian kesepian"Arif pun menjawab"maukah kau menjadi temanku gung "lalu agung menjawab"tentu aku ingin sekali"tiba-tiba agung memelukku agung"kau tahu benar perasaanku rif" Arif berkata"iya karena sebagai teman harus tahu perasaan temannya.Gung hapuslah air matamu dan ayo kita kekelas"agung berkata dengan senang"Ayo".Pada saat itu aku dan agung menjadi sahabat baik dan agung mempunyai banyak teman.
42 votes Thanks 76
yessirindyas "Persahabatan Tiga Remaja" Di sebuah desa terdapat tiga remaja yang bersahabat sejak kecil. Rumah mereka saling berdekatan sehingga sering keluar bersama. Saat di TK mereka berangkat ke sekolah bersama-sama. Bila salah satu belum siap, yang lainnya akan sabar menunggu. Setelah mereka siap, baru berangkat bersama-sama. Ketiga remaja itu bernama Ali, Dedy, dan Eka. Tetapi Eka lebih tua satu tahun dari Ady dan Dedy. Saat Eka kelas 1 SD, Ady dan Dedy masih di TK. Walaupun berbeda kelas mereka tetap menjaga persahabatan diantara mereka. Setelah pulang sekolahpun mereka tetap bermain besama teman-teman yang lain. Tiga sahabat ini sanat suka bermain sepak bola setiap hari, mereka kumpul di lapangan tepat pukul 03.00 sore. Bersama teman - teman yang lain mereka mengumpulkan uang untuk membeli bola plastik yang harganya Rp 3.500. Setelah mereka mendapatkan bola, Eka, Adi, dan Dedy mulai bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka pulang ke rumah masing - masing untuk mandi dan mempersiapkanuntuk berangkat ke musholla dekat rumah mereka. Saat azan tiba, mereka berangkat bersama – sama hingga pulangnyapun mereka juga bersama - sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan untuk ngobrol sebentar, walaupun mereka masih mempunyai PR. Hampir setiap hari mereka berkumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa bermain sampai lupa waktu dan larut malam. Sampai - sampai Dedy dimarahi ibunya. Dedy kena marah gara - gara pulang terlalu malam. Hari demi hari mereka lalui bersama dengan penuh canda dan tawa. Ketika Eka naik ke SMP, Adi dan Dedy berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka bertiga jarang bermain dan keluar bersama. Eka jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius dengan pelajaranya, tetapi Adi dan Dedy menyadari bagaimana kesibukan yang dialami Eka. Di kelas 6 SD ini, Adi dan Dedy masih bisa bermain bersama, tetapi mereka merasa kurang puas karena tidak hadirnya Eka. Saat Adi dan Dedy naik ke SMP, mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul bersama lagi. Ketiga remaja ini memilikisekolah yang berbeda, dan mereka sudah tidak bisa bermain bersama lagi karena pulangnya sore hari. Mereka sudah lelah searian sekolah, jadi lebih memilih istirahat di rumah. Tiga sahabat ini menekuni pelajaranya masing – masing. Dengan belajar giat dan rajin mereka berharap mendapat nilai yang terbaik. Jadi mereka tidak memiliki waktu luang sedikitpun untuk bermain bersama. mereka lebih memlih bermain dengan teman – teman di sekolahnya.
Pada hari yang cerah aku sedahng bermain dengan sahabatku.Tiba-tiba ayah dan ibuku datang menemuiku,saat itu aku gak tahu kenapa ayah dan ibuku datang lalu ibuku berkata "Arif ayo kita pindah kepesantren" saat itu aku berkata "ayah,ibu bagaimana denagan temanku".Saat ayah dan ibu memaksaku keruang kepala sekolah dan kepala sekolah mengambil data-dataku karena aku mau pindah sekolah.lalu ayah dan ibuku langsung membawaku kepesantren dibogor.saat masuk disana aku pun disambut guru-guru yang ramah.saat itu aku dan keluargaku dibant ibuguru keruang kepala sekolah.lalu kepala sekolah berkata "selamat datang.ada keperluan apa" lalu ayahku menjawab"anak ini mau dipindahkan kesini"kemudian kepala sekolah menjawab baiklah "kau sekolah mulai besok hari senin ya" lalu ayah ku menjawab "terima kasih".
Keesokan harinya akupun masuk sekolah.Aku pun mendapat kamar bersama adit,dandi,agus aku sangat senang sekali.Mereka menyambutku dengan meriah mereka berkata "siapa namamu apakah arif?.maukah kau menjadi teman kami" lalu aku menjawab "tentu namaku arif dan aku ingin sekali menjadi teman kalian".Kemudian aku bersenang-senang dengan mereka dan mereka mengajakku kekelas 4a.Kemudian aku disana sebangku dengan dandi. wah sangat seru sekali dipesantren.Lalu belpun berbunyi aku segera kekantin tiba-tiba agung menabrakku dengan sengaja ia berkata"kalau jalan paki mata dong"lalu aku menjawab "kamu yang pakai mata".Guru pun datang agung jangan begitu dong dia kan murid baru lalu agung menjawab"iya bu".kami pun saling bertengkar dikelas setiap hari.
Pada hari yang cerah aku melihat agung menagis aku tidak tahu mengapa lalu aku mendatanginya.Aku pun berkata"agung ada apa?" agung menjawab "maaf arif aku selalu berbuat kasar padamu karena aku cemburu padamu punya orang tua dan punya banyak teman sedangkan aku sendirian kesepian"Arif pun menjawab"maukah kau menjadi temanku gung "lalu agung menjawab"tentu aku ingin sekali"tiba-tiba agung memelukku agung"kau tahu benar perasaanku rif" Arif berkata"iya karena sebagai teman harus tahu perasaan temannya.Gung hapuslah air matamu dan ayo kita kekelas"agung berkata dengan senang"Ayo".Pada saat itu aku dan agung menjadi sahabat baik dan agung mempunyai banyak teman.
Ketiga remaja itu bernama Ali, Dedy, dan Eka. Tetapi Eka lebih tua satu tahun dari Ady dan Dedy. Saat Eka kelas 1 SD, Ady dan Dedy masih di TK. Walaupun berbeda kelas mereka tetap menjaga persahabatan diantara mereka. Setelah pulang sekolahpun mereka tetap bermain besama teman-teman yang lain. Tiga sahabat ini sanat suka bermain sepak bola setiap hari, mereka kumpul di lapangan tepat pukul 03.00 sore. Bersama teman - teman yang lain mereka mengumpulkan uang untuk membeli bola plastik yang harganya Rp 3.500. Setelah mereka mendapatkan bola, Eka, Adi, dan Dedy mulai bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka pulang ke rumah masing - masing untuk mandi dan mempersiapkanuntuk berangkat ke musholla dekat rumah mereka. Saat azan tiba, mereka berangkat bersama – sama hingga pulangnyapun mereka juga bersama - sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan untuk ngobrol sebentar, walaupun mereka masih mempunyai PR. Hampir setiap hari mereka berkumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa bermain sampai lupa waktu dan larut malam. Sampai - sampai Dedy dimarahi ibunya. Dedy kena marah gara - gara pulang terlalu malam. Hari demi hari mereka lalui bersama dengan penuh canda dan tawa. Ketika Eka naik ke SMP, Adi dan Dedy berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka bertiga jarang bermain dan keluar bersama. Eka jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius dengan pelajaranya, tetapi Adi dan Dedy menyadari bagaimana kesibukan yang dialami Eka. Di kelas 6 SD ini, Adi dan Dedy masih bisa bermain bersama, tetapi mereka merasa kurang puas karena tidak hadirnya Eka. Saat Adi dan Dedy naik ke SMP, mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul bersama lagi. Ketiga remaja ini memilikisekolah yang berbeda, dan mereka sudah tidak bisa bermain bersama lagi karena pulangnya sore hari. Mereka sudah lelah searian sekolah, jadi lebih memilih istirahat di rumah. Tiga sahabat ini menekuni pelajaranya masing – masing. Dengan belajar giat dan rajin mereka berharap mendapat nilai yang terbaik. Jadi mereka tidak memiliki waktu luang sedikitpun untuk bermain bersama. mereka lebih memlih bermain dengan teman – teman di sekolahnya.