Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah 2 ekor ulat. Yang satu bernama Fintu yang bersifat ramah, rendah hati dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang lain!” tolak Tuvi.
“B-baiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu dimalam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka menjalani hidup sebagai kepompong biasa.
Beberapa minggu kemudian, mereka sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal.
Tora terlihat agak dekil. bulunya yg hitam terlihat penuh debu, hidungnya yg pink mencium aroma kereta api, telinganya mendengar bising mobil2 dan bis2 yg bersliweran.
"ini saat nya aku berlibur!!"seru nya girang
tora langsung menulis surat pada sepupunya, Todi si kucing desa
"hai todi aku ingin liburan ke desa dan menginap dirumahmu" tulisnya
esok harinya tora menumpang bis dan tiba di pertanian todi, rumah todi berlantai batu dan terasa dingin dikaki tora
makanan krim sdh disediakan di meja makan
disekitar rumah tora banyak kelinci dan burung. dan itu lah kegiatan sehari hari tora untuk mengisi liburannya
tora mengejar kelinci dan burung untuk menjadi makanan nya, jika lelah tora pun berjemur disinar matahari dipadang rumput
beberapa hari pun berlalu dan saat nya tora pulang ke kota
" yah sayang sekali aku harus pulang ke kota menyebalkan itu"kata tora
"kasihan sekali kamu tora" kata todi
sebetulnya tora tampak ceria karna dia akan pulang kekota karna dia rindu dengan temannya bebe, tomi dan mumu
"tmn2 ku itu kurus dan bulunya berantakan tapi menurutku bermain dengan mereka sangat seru"pikir tora
tora pun teringat mereka pun nyaris tertabrak mobil karena bercanda dijalan, dan mereka juga pernah terkurung di tong sampah yg tutupnya tak bisa terbuka
lalu tora pamit dan pulang ke kota. setelah sampai dirumah tora langsung menjalani kebiasaan nya, yaitu mencari tong sampah yg tutupnya terbuka, disana, tercium aroma kulit panggang lalu tora makan dengan lahap
tak lama kemudian ia mendengar suara lolongan bebe, tomi dan mumu, rupanya mereka sedang main pura2 berkelahi diatap rumah orang.
Ulat Yang Sombong
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah 2 ekor ulat. Yang satu bernama Fintu yang bersifat ramah, rendah hati dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang lain!” tolak Tuvi.
“B-baiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu dimalam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka menjalani hidup sebagai kepompong biasa.
Beberapa minggu kemudian, mereka sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal.
Tamat
Liburan Tora Si kucing Kota
Tora terlihat agak dekil. bulunya yg hitam terlihat penuh debu, hidungnya yg pink mencium aroma kereta api, telinganya mendengar bising mobil2 dan bis2 yg bersliweran.
"ini saat nya aku berlibur!!"seru nya girang
tora langsung menulis surat pada sepupunya, Todi si kucing desa
"hai todi aku ingin liburan ke desa dan menginap dirumahmu" tulisnya
esok harinya tora menumpang bis dan tiba di pertanian todi, rumah todi berlantai batu dan terasa dingin dikaki tora
makanan krim sdh disediakan di meja makan
disekitar rumah tora banyak kelinci dan burung. dan itu lah kegiatan sehari hari tora untuk mengisi liburannya
tora mengejar kelinci dan burung untuk menjadi makanan nya, jika lelah tora pun berjemur disinar matahari dipadang rumput
beberapa hari pun berlalu dan saat nya tora pulang ke kota
" yah sayang sekali aku harus pulang ke kota menyebalkan itu"kata tora
"kasihan sekali kamu tora" kata todi
sebetulnya tora tampak ceria karna dia akan pulang kekota karna dia rindu dengan temannya bebe, tomi dan mumu
"tmn2 ku itu kurus dan bulunya berantakan tapi menurutku bermain dengan mereka sangat seru"pikir tora
tora pun teringat mereka pun nyaris tertabrak mobil karena bercanda dijalan, dan mereka juga pernah terkurung di tong sampah yg tutupnya tak bisa terbuka
lalu tora pamit dan pulang ke kota. setelah sampai dirumah tora langsung menjalani kebiasaan nya, yaitu mencari tong sampah yg tutupnya terbuka, disana, tercium aroma kulit panggang lalu tora makan dengan lahap
tak lama kemudian ia mendengar suara lolongan bebe, tomi dan mumu, rupanya mereka sedang main pura2 berkelahi diatap rumah orang.
lalu tora segera lari dan bergabung dengan mereka
"liburan memang asyik "gumamnya
"namun kembali kerumah sendiri itu lebih asyik!"
=================================
Sekian dari saya, maaf kalo panjang